Di desa penghasil mawar ini mayoritas warganya menjadi petani bunga mawar. Budi daya mawar sudah turun temurun sejak lama.
JEDA.ID–Bila 91 juta tangkai mawar dihasilkan dari satu kecamatan, tidak ada salahnya wilayah itu dinobatkan menjadi penghasil mawar terbesar di Indonesia.
Itulah Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur. Merujuk data Kota Batu dalam Angka 2019, kecamatan ini mampu menghasilkan 91 juta tangkai mawar sepanjang 2018 lalu.
Jumlah itu bukan angka yang kecil karena mencapai 45% dari total produksi mawar seluruh Indonesia yang mencapai 202 juta tangkai pada 2018. Selama ini, Kota Batu memang dikenal sebagai penghasil bunga mawar.
Dari tiga kecamatan di Kota Batu, Bumiaji yang paling dominan sebagai penghasil mawar. Kecamatan Batu misalnya menghasilkan 9,79 juta tangkai mawar dan Kecamatan Junrejo sekitar 308.000 tangkai.
Kota Batu yang memiliki ketinggian sekitar 600-1.500 meter di atas permukaan air laut serta suhu di kisaran 15-20 derajat Celcius menjadikan wilayah ini sebagai pusat budi daya aneka tanaman hias termasuk bunga mawar.
Salah satu desa di Bumiaji yang menjadi penghasil mawar adalah Desa Gunungsari. Di desa ini mayoritas warganya menjadi petani bunga mawar. Budi daya mawar di desa ini sudah turun temurun sehingga mereka sangat akrab dengan bunga mawar.
Pangsa pasar bunga mawar dari Bumiaji, Kota Batu ini sampai berbagai kota lainnya seperti Jakarta, Surabaya, Solo, dan Semarang. Tidak hanya itu, ekspor bunga mawar kian prospektif karena tingginya permintaan, khususnya dari Jepang.
BPS dalam Statistik Tanaman Hias Indonesia 2018 menyatakan ada empat komoditas utama bunga di Indonesia yaitu krisan, mawar, sedap malam, dan anggrek.
Berikut data BPS mengenai jumlah produksi tanaman hias di Indonesia pada 2018.
Krisan
- Luas panen 1.110,52 hektare
- Produksi 488,18 juta tangkai
Mawar
- Luas panen 411,10 hektare
- Produksi 202,07 juta tangkai
Sedap Malam
- Luas panen 309,67 hektare
- Produksi 116,90 juta tangkai
Anggrek
- Luas panen 176,66 hektare
- Produksi 24,72 juta tangkai
BPS menyatakan provinsi sentra tanaman hias pada 2018 adalah Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Bali. Produksi tertinggi krisan dan anggrek ada di Jawa Barat, sedangkan produksi tertinggi mawar dan sedap malam ada di Jawa Timur.
Provinsi yang menghasilkan bunga potong terbesar pada tahun 2018 secara berturut-turut adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten.
Kementerian Pertanian menyebut setidaknya ada 220 jenis tanaman hias yang menjadi binaan. Jenis yang populer adalah anggrek, krisan, tulip, melati, dracaena, Heuchera, mawar, lily, flamboyan, dan lainnya.
Secara nasional ekspor tanaman hias Januari-April 2019 sebesar 1.470 ton atau naik 28,5% dibandingkan Januari-April 2018. Nilai ekspor tanaman hias Januari-April 2019 sekitar Rp 15 miliar.
“Potensi ekspor tanaman hias sangat luas selama ini sudah ekspor ke 30 negara, seperti Singapura, Malaysia, China, Jepang, Korea, Belanda, Amerika, Inggria, Kuwait, Hongkong, Taiwan, Thailand, Vietnam, Canada, dan lainnya,” beber Dirjen Hortikuktura Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi di laman Kementan.