Para peneliti di dunia sedang mengembangkan vaksin virus corona. Baru-baru ini, peneliti di China mengklaim berhasil melakukan uji coba 2 vaksin Covid-19 kepada 8 ekor monyet.
JEDA.ID- Para peneliti di dunia sedang mengembangkan vaksin virus corona. Baru-baru ini, peneliti di China mengklaim berhasil melakukan uji coba 2 vaksin Covid-19 kepada 8 ekor monyet.
Kini para peneliti akan memulai uji coba vaksin ke tubuh manusia. Josh Morrison, pendiri nirlaba untuk advokasi donasi ginjal, mengaku dirinya tertantang dan membuat platform untuk mengumpulkan data tentang sukarelawan uji coba vaksin Covid-19.
Jika uji coba awal yang dilakukan para ilmuwan berhasil, maka kemungkinan akan semakin banyak para remaja yang ingin berpartisipasi.
Adapun cara uji coba ilmiah vaksin bekerja dalam beberapa fase. Fase I yakni uji coba manusia, hanya untuk menguji keamanan (apakah perawatan atau vaksin menimbulkan bahaya).
Fase II, yakni dimana para ilmuwan mulai menguji ‘kemanjuran’ pada beberapa orang. Uji kemanjuran yakni menguji, keampuhan dan fungsi dari calon vaksin. Kemudian, fase III melibatkan pengujian kemanjuran pada ratusan atau ribuan orang.
“Sukarelawan yang sehat dapat terlibat dalam partisipan uji coba fase II atau III. Dengan begitu dapat mempercepat jawaban apakah vaksin itu layak atau tidak,” ungkap Morrison, seperti yang dikutip dari ABC, Rabu (29/4/2020) seperti dilansir Bisnis.com.
Dia menuturkan persiapan uji coba ini dapat memakan waktu berbulan-bulan, sehingga mengumpulkan data sukarelawan sekarang sangat penting. Pengumpulan data tersebut untuk memastikan basis data yang siap pakai jika saatnya tiba untuk uji coba kepada manusia.
Morrison menyebut platform 1DaySooner, telah memiliki 7.600 sukarelawan dari 52 negara yang mendaftar sejauh ini.
Saat Mbak Tutut Mengungkap Kembali Detik-Detik Kepergian Ibu Tien Soeharto
Tinggal Selangkah Lagi
Virus corona baru yang menyebabkan pandemi adalah penyakit menular yang telah menginfeksi lebih dari tiga juta orang di seluruh dunia. Para ilmuwan saat ini telah membuat terobosan besar dalam pengembangan vaksin.
Ilmuwan dari University of Oxford Inggris telah mengungkapkan bahwa jutaan dosis vaksin mereka dapat tersedia mulai tahun ini. sebuah kabar yang positif dan menjadi harapan banyak pihak untuk memberantas virus corona.
Dalam penggunaan pengobatan dari Oxford untuk uji coba lebih lanjut, para peneliti Amerika Serikat telah menggunakan pengobatan itu pada enam monyet yang terinfeksi virus corona baru.
Sebelum para ilmuwan menggunakan pengobatan baru ini, semua monyet dalam tes terus mengalami gejala yang semakin parah.
Namun, setelah menggunakan vaksin dari Oxford sebulan yang lalu, keenam monyet tersebut tetap dalam kondisi sehat hingga saat ini. Hasilnya memberikan dorongan yang menjanjikan terhadap kerja keras pengembangan vaksin virus corona.
Para peneliti telah memasuki tahapan berikutnya dari penelitian di belakang kesuksesan uji coba di Amerika Serikat, dengan monyet yang dikatakan sebagai kandidat ideal untuk mengetes keamanan dan keefektifan vaksin.
Vincent Munster, peneliti dari National Institute of Health Montana menyatakan bahwa monyet rhesus merupakan hewan yang paling mirip dengan manusia. Dia berharap bisa mempublikasikan hasil studinya dalam waktu dekat.
Cari Tahu Penyebab dan Cara Mencegah Muntah Saat Puasa
Mengantisipasi
Sementara itu di Inggris, para ilmuwan Oxford juga telah menjadwalkan uji klinis untuk pengetesan vaksin mereka pada manusia. Hasil uji coba manusia tersebut diharapkan sudah keluar pada September mendatang.
Menurut para ilmuwan, mereka sudah mengantisipasi adanya pandemi global sehingga telah menyiapkan obat atau vaksin. Mereka menciptakan virus simpanse yang direkayasa genetika yang merupakan mayoritas dari vaksin yang sedang dikembangkan.
Para ilmuwan hanya perlu menyesuaikan formula mereka untuk penanganan virus corona baru dan melakukan uji coba eksperimental, yang saat ini sedang berlangsung.
Oleh sebab itu, mereka optimistis bahwa vaksin Covid-19 bisa segera tersedia. Terlebih, pemerintah Inggris telah menyatakan kesiapan untuk mendukung proses manufaktur dan produksi vaksin dalam jumlah besar.