• Wed, 24 April 2024

Breaking News :

Kulit Jaden Smith Jadi Abu-Abu, Begini Cara Diet Vegan yang Dianjurkan

Selebritas muda Jaden Smith mengalami perubahan gara-gara diet vegan yang dijalaninya. Kulitnya berubah menjadi keabu-abuan. Kenapa?

JEDA.ID— Selebritas muda Jaden Smith mengalami perubahan gara-gara diet vegan yang dijalaninya. Kulitnya berubah menjadi keabu-abuan. Perubahan warna kulit anak Will Smith itu diungkapkan oleh ibunya, Jada Pinkett Smith di acara Red Table Talk yang digelar Facebook. Jada, Will Smith, kedua anak mereka, Jaden dan Willow Smith tampil bersama sebagai bintang tamu.

Dalam talkshow tersebut, Jada membicarakan tentang hidup sehat dengan diet vegan yang dijalani seluruh keluarganya, termasuk anak-anak mereka. Namun khusus untuk Jaden, ternyata diet tersebut sempat membuatnya jadi tidak sehat.

“Will dan aku melakukan sedikit intervensi pada Jaden karena dia sekarang vegan. Kami menyadari dia tidak mendapatkan cukup protein. Dia terlihat kekurangan cairan, dia menyusut, dia tidak mendapatkan cukup nutrisi,” ujar aktris 48 tahun itu seperti dilansir detikcom, Kamis (26/9/2019).

Will Smith menambahkan dia melihat putranya memiliki lingkaran gelap di bawah mata. “Ada sedikit warna keabu-abuan di kulitnya. Kami jadi sangat khawatir. Tapi sekarang dia sudah jauh lebih baik,” kata bintang film I’m Legend itu.

Setelah diintervensi oleh kedua orang tuanya, Jaden kini tidak lagi menjadi vegan. Dia memilih menjadi seorang vegetarian sehingga bisa tetap mengonsumsi produk olahan hewan seperti susu dan keju. “Aku menjadi vegan selama seminggu lebih tapi selama setahun ini aku menjadi vegetarian,” ujar musikus berusia 21 tahun itu.

Kalori Lebih Banyak

Diet vegan adalah jenis diet vegetarian yang tidak mengonsumsi daging, telur, produk susu dan semua produk hewani yang diturunkan. Banyak juga orang diet vegan yang tidak mengonsumsi makanan yang diproses menggunakan produk hewani.

Beberapa penelitian menunjukkan kaum vegan cenderung mengonsumsi lebih sedikit kalori sehingga berat badan berkurang dan memiliki indeks massa tubuh yang lebih rendah dengan jumlah lemak lebih sedikit.
Jika diet ini dilakukan dengan benar, maka seseorang akan mendapatkan kalori lebih banyak dari mengonsumsi banyak buah, sayuran dan juga biji-bijian sehingga kalori yang digunakan untuk melakukan aktivitas fisik bisa tersedia.

Pola makan vegan mencakup semua biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran dan buah-buahan serta jumlah yang tidak terbatas dalam menggabungkan semua produk makanan tersebut. Saat ini sudah banyak produk makanan yang menyerupai hot dogs, es krim, keju atau mayonaise yang memang diperuntukkan bagi kaum vegan.

Jika baru memutuskan untuk menjadi kaum vegan, beberapa orang bisa dengan mudah meninggalkan produk daging tapi ada pula yang harus berjuang untuk menghindari produk ini.

Tidak ada cara yang benar dan salah dalam melakukan diet ini, namun untuk langkah pertama mulailah secara perlahan-lahan mengurangi makan daging, telur dan susu. Nantinya tubuh akan terbiasa sendiri untuk tidak mengonsumsi makanan hewani.

Manfaat Bagi Tubuh

Seseorang yang menjalani Diet Vegan hanya mengonsumi makanan sumber nabati, sehingga dia akan mendapatkan berbagai keuntungan sebagai berikut:

1. Lebih rendah risiko penyakit jantung

Penelitian menunjukkan seseorang yang mengikuti diet ini akan memiliki tubuh yang lebih kurus dibandingkan dengan vegetarian. Dia juga akan mempunyai kolesterol LDL dan kolesterol total yang lebih rendah, serta tekanan darah yang lebih rendah.

Selain itu, karena sangat banyak mengonsumsi buah dan sayur yang tinggi serat, asam folat, antioksidan, dan fitokimia, seorang vegan juga memiliki kolesterol darah yang lebih rendah. Konsumsi biji-bijian utuh, kedelai, dan kacang-kacangan pada vegan juga dapat melindunginya dari penyakit jantung.

2. Menurunkan risiko kanker

Sayuran dan buah-buahan mengandung banyak zat gizi yang dapat melindungi tubuh dari kanker. Salah satu kandungan zat gizi yang ada dalam sayuran dan buah-buahan adalah fitokimia kompleks yang telah diketahui berguna untuk mencegah kanker.

Menurut hellosehat.com, fitokimia berguna sebagai antioksidan dan juga melakukan aktivitas antiproliferasi. Zat fitokimia ini dapat menghambat beberapa sel yang terlibat dalam pembentukan kanker.

Perbedaan Vegan dan Vegetarian

Banyak alasan dan juga pertimbangan mengapa seseorang memilih menjadi seorang vegan, tetapi tiga alasan umum yang menjadi dasar seorang memilih vegan adalah karena menghormati hak hewan, lingkungan, dan untuk kesehatan.

Karenaa banyak mengonsumsi buah dan sayuran, tidak heran jika seseorang akan mendapatkan banyak makanan yang mengandung tinggi serat, magnesium, asam folat, vitamin C, vitamin E, zat besi, dan zat fitokimia yang banyak bersumber dari tumbuhan.

Namun, sebaliknya mereka cenderung kurang kalori, lemak jenuh dan kolesterol, asam lemak omega-3, vitamin D, kalsium, seng, dan vitamin B12 yang banyak ditemukan pada hewan. Menjadi vegan biasanya kekurangan banyak vitamin dan mineral yang berasal dari makanan hewani, seperti kalsium dan protein. Padahal, kalsium dan protein sangat dibutuhkan untuk kesehatan tulang. Namun hal ini masih diperdebatkan.

Selain oleh kalsium dan protein, kesehatan tulang juga dipengaruhi oleh vitamin D, vitamin K, kalium, dan magnesium, di mana zat-zat gizi ini dapat ditemukan pada kedelai, buah-buahan,dan sayuran. Sehingga, di lain sisi juga beranggapan bahwa diet vegan dapat memenuhi kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk kesehatan tulang.

Vegan dapat memenuhi kebutuhan kalsiumnya dari daun kale, bokcoy, almond, kacang kedelai, dan sumber makanan lain yang telah difortifikasi kalsium. Kacang kedelai dan sayuran hijau juga mengandung vitamin D tinggi yang dapat membantu tubuh menyerap kalsium.

Risiko

Karena diet vegan hanya memakan makanan sumber nabati, diet vegan pun mempunyai risiko kekurangan zat gizi yang banyak terdapat pada makanan sumber hewani. Diet vegan tidak memakan ikan dan telur, sehingga vegan berisiko mengalami kekurangan asam lemak omega 3, termasuk EPA dan DHA, di mana zat gizi tersebut penting untuk kesehatan jantung dan fungsi otak.

Diet vegan juga berisiko mengalami kekurangan zat besi karena makanan yang mengandung banyak zat besi adalah makanan sumber hewani, seperti daging merah. Oleh karena itu, vegan harus makan lebih banyak makanan sumber nabati yang mengandung zat besi dan vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi.

Selain zat besi, diet vegan juga berisiko untuk mengalami kekurangan vitamin B12, di mana kekurangan zat besi dan vitamin B12 dapat mengakibatkan anemia. Untuk mencegahnya, mungkin Anda perlu untuk mengonsumsi suplemen vitamin B12 dan zat besi.

Agar Tetap Sehat

Vegan bisa memenuhi kebutuhan zat gizi penting tersebut dari buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan yang dimakannya. Misalnya, Anda bisa mendapatkan protein yang biasa didapatkan dari daging, ayam, atau ikan dengan mengonsumsi kacang-kacangan, kacang kedelai, tempe, tahu, dan produk kacang lainnya.
Untuk mendapatkan diet vegan yang sehat, berikut sejumlah cara bisa dilakukan:

-Makan setidaknya lima porsi buah dan sayuran yang bervariasi setiap hari.
-Mendapatkan sumber karbohidrat dari kentang, roti, nasi, pasta, atau sumber karbohidrat berserat lain. Pilih sumber karbohidrat dari biji-bijian utuh jika Anda ingin.
-Ganti produk susu hewani Anda dengan susu dari kacang kedelai. Pilih yang mengandung lemak dan gula rendah.
-Makan berbagai kacang-kacangan untuk memenuhi kebutuhan protein.
-Pilih makanan dengan minyak tidak jenuh dan makan dalam porsi kecil.
-Jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan cairan Anda, setidaknya 8 gelas/hari.

Ditulis oleh :

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.