Kita juga bisa menjadi sumber toxic positivity jika selalu memaksa orang untuk melihat sisi positif saat hal buruk terjadi.
JEDA.ID-Pernahkah Anda mendengar kalimat-kalimat, seperti “Kamu harus bersyukur, lihat di luar sana masih ada orang yang lebih susah”, “Coba liat sisi positifnya..”,dan sebagainya Meski terdengar positif, kalimat-kalimat tersebut ternyata mengandung toxic positivity. Apakah itu toxic positivity?
Dikutip halodoc, toxic positivity merupakan keadaan di mana seseorang selalu beranggapan bahwa selalu berpikir postif dapat menyelesaikan semua masalah. Sehingga, orang tersebut akan menghindari perasaan emosi negatif pada diri yang sebenarnya merupakan tanda adanya bahaya yang dihasilkan oleh otak.
Bawa Ponsel Saat BAB? Awas, Bisa Berakibat Fatal!
Kamu pun juga bisa menjadi sumber toxic positivity jika selalu memaksa orang untuk melihat sisi positif saat hal buruk terjadi. Untuk itu kamu perlu mengenali tanda kamu mengalami toxic positivity.Tips kesehatan kali ini membahas mengenai toxic positivity.
Dilansir dari berbagai sumber, Minggu (22/11/2020), berikut ini gejala toxic positivity:
Bingung dengan Perasaan Sendiri
Orang yang hanya berfokus pada hal-hal positif dalam diri, akan lebih mudah mengalami kebingungan akibat emosi yang muncul.
Hal ini dapat menyebabkan orang tersebut tidak dapat berpikir dengan realistis, sehingga sulit untuk mencari solusi dari masalah yang sedang dialami. Jika ini terus dibiarkan, maka dapat menimbulkan stres.
Sulit Mengenali Diri Sendiri
Terlalu sering mendengar kata-kata motivasi dari orang sekitar yang hanya ingin menghilangkan kesedihan, bukan berdamai pada masalah tersebut, dapat membuatmu membohongi diri sendiri. Jika terlalu sering membohongi diri sendiri, kamu akan menjadi sulit mengenali diri sendiri.
Simak! Ini Menu Sarapan untuk Diet
Jika kamu hanya berfokus untuk menjadi orang yang postif, dan tidak menghiraukan masalah yang sedang dialami, kamu akan merasa kesulitan jika masalah tersebut datang lagi.
Mudah Untuk Menerima dan Menolak Saran
Kamu yang bingung dengan perasaan dan sulit mengenali diri ini cenderung lebih mudah untuk mendengarkan saran orang lain, tetapi juga mudah untk menolak atau berubah pikiran dengan sangat cepat. Kamu menjadi bingung harus mendengarkan orang sekitar atau dirimu sendiri.
Sulit Berekspresi
Menghindar dan membuang jauh-jauh perasaan emosi negatif agar orang lain tidak mengetahuinya, justru sangat berbahaya untuk diri sendiri. kamu akan menjadi sulit untk mengekspresikan perasaan yang sedang dialami.kamu dapat belajar untuk mengekspresikan perasaanmu. Mungkin sulit, tetapi itu dapat membuatmu menjadi lebih damai.
Sulit Menemukan Solusi
Disaat kamu akan bercerita dan meminta saran tentang masalahmu kepada orang lain, mereka justru menyuruhmu untuk jauhkan hal negatif dan selalu berpikir sisi baik dari masalahmu. Hal ini dapat membuatmu merasa semakin sulit mencari solusi. Jika memang mereka memberikan solusi yang baik, kamu boleh tetap mendengarkannya, tetapi semua keputusan berasal dari dirimu sendiri