• Thu, 25 April 2024

Breaking News :

Kenali 10 Pemicu Depresi Pada Remaja

Jika dibiarkan berlarut-larut, hal ini bisa memicu kondisi lebih buruk.

JEDA.ID—Pemicu depresi remaja sangat banyak lantaran para remaja cenderung labil dan memiliki pola pikir kompleks. Para orang tua sebaiknya mengenali pemicu depresi remaja.

Tips parenting kali ini membahas pemicu depresi pada remaja. Asal tahu saja suasana hati remaja mudah berubah. Hal ini karena mereka masih labil dan tengah mencari jati diri mereka. Tekanan peer group ditambah jiwa masih labil membuat remaja rentan depresi.

Namun, jika dibiarkan berlarut-larut, hal ini bisa memicu kondisi lebih buruk misal muncul keinginan untuk menyakiti diri sendiri, bahkan bunuh diri.

Bus Social Distancing Mengaspal, Ini Spesifikasinya

Mengutip dari Liputan6.com, Jumat (15/1/2021), berikut ini adalah pemicu depresi pada remaja.

1. Media sosial

Masa-masa remaja identik dengan pencarian jati diri, bahkan tak jarang banyak cara dilakukan agar dirinya dikenal banyak orang alias menjadi populer. Sayangnya, berbagai upaya dilakukan untuk mencapai keinginan tersebut. Padahal, hal tersebut bisa menjadi penyebab depresi pada remaja jika tidak diawasi sejak dini.

Ditambah, dengan kehadiran media sosial yang bisa menjadi sumber pemicu persaingan. Makin banyak waktu yang dihabiskan untuk bermain media sosial, makin tinggi risiko tekanan mental yang dialami, bahkan bisa saja berujung pada stres hingga depresi. Belum lagi, remaja juga rentan mengalami cyberbullying ketika bermain media sosial. Tentu, dampaknya akan sangat berpotensi menyerang psikis, mulai dari muncul rasa malu, tertekan, hingga depresi.

2. Stres di sekolah

Tingginya tuntutan pada akademis, hadirnya ekspektasi orang tua, sampai adanya perilaku bullying yang dilakukan oleh teman-teman sebaya atau senior, juga bisa menjadi penyebab depresi pada remaja.

3. Hubungan percintaan

Meski cinta remaja sering disebut cinta monyet, nyatanya banyak remaja yang berubah jadi labil dan patah hati, seolah dunia berakhir ketika dirinya mengalami masalah percintaan, seperti putus.

Lawan Kecanduan Gula dengan 12 Makanan Ini

Bahkan, banyak depresi yang diakibatkan putus cinta bisa berujung pada bunuh diri.

4. Selalu berpikiran negatif

Pikiran negatif tidak hanya terjadi pada orang dewasa, remaja juga bisa saja mengalami kondisi tersebut. Jika pikiran terus-menerus dipenuhi pikiran negatif, apalagi sudah jadi suatu kebiasaan, maka bisa jadi penyebab depresi pada remaja.

5. Genetik

Pengaruh dari genetik turut berperan menjadi penyebab depresi pada remaja. Anggota keluarga dekat yang punya riwayat mengalami depresi, meningkatkan risiko anak usia remaja juga terkena mengalami depresi.

6. Faktor biologis

Tidak hanya faktor genetik, faktor biologis juga dapat menjadi penyebab anak remaja depresi. Kondisi ini dapat terjadi akibat adanya gangguan pada neurotransmitter, atau bahan kimia pada otak manusia. Terganggunya otak manusia dapat berakibat pada meningkatnya faktor risiko anak remaja mengalami depresi.

Self-love, Cara untuk Berterima Kasih pada Diri Anda

7. Orang tua bertengkar

Meski terkadang sebuah pertengkaran tidak langsung disaksikan anak, tidak jarang aura pertengkaran masih terasa di dalam rumah. Terutama jika pertengkaran berujung pada perceraian. Pastinya, anak bisa mengalami stres berat dan berakhir pada depresi.

8. Trauma masa kecil

Salah satu penyebab depresi pada remaha yang sangat mungkin terjadi, bisa diakibatkan trauma masa kecilnya. Bisa jadi, anak-anak mengalami pelecehan fisik atau emosional, hingga akhirnya berisiko mengalami depresi ketika datang masa remaja. Yang membuat semakin berbahaya, penyebab depresi pada remaja satu ini bisa menjadi pemicu bunuh diri.

Waspada! 3 Tanda pada Mata Ini Bisa Jadi Gejala Covid-19

9. Percaya diri rendah

Perubahan bentuk tubuh karena pubertas, pentingnya pertemanan, percintaan, ekspektasi orang tua, sampai hal kecil seperti timbulnya jerawat, bisa menjadi penyebab depresi pada remaja. Rasa percaya diri yang rendah, minder, bahkan rasa tidak mampu bersaing, menjadi penyebab remaja akhirnya stres dan berujung pada depresi.

10. Rasa kehilangan

Kemudian, penyebab depresi pada remaja karena adanya rasa kehilangan yang amat mendalam. Salah satu contohnya akibat kematian, baik salah satu atau kedua orang tua, kematian hewan peliharaan kesayangan, sampai rasa kehilangan karena pindah rumah, ternyata bisa jadi penyebab depresi pada remaja. Hadirnya kondisi tersebut akan menjadi pemicu rasa kehilangan dan meningkatkan risiko putus asa hingga depresi.

Ditulis oleh : Nurdian Riyanti

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.