• Tue, 10 December 2024

Breaking News :

Inilah Jenis Teh Terlangka Di Dunia

Teh-teh langka ini katanya adalah teh-teh terbaik di dunia.

JEDA.ID—Teh adalah minuman yang cukup populer di seluruh dunia. Teh juga memiliki banyak khasiat bagi tubuh orang yang meminumnya. Setiap negara memiliki cita rasa teh tersendiri yang unik. Selain itu setiap negara juga memiliki tradisi minum teh yang berbeda.

Tapi tahukah anda kalau di dunia ini ada teh-teh langka yang sudah sulit untuk ditemui? Teh-teh langka ini katanya adalah teh-teh terbaik di dunia. Pernahkah kalian minum salah satu teh terlangka di dunia ini?

Info kuliner kali ini menyajikan soal teh terlangka di dunia. Seperti yang dilansir dari Liputan6.com, Rabu (16/12/2020) berikut ini adalah jenis teh langka yang ada di dunia.

1. Pu’erh Tea

Ini bukan sembarang teh, jenis teh ini diproduksi dengan cara fermentasi mikroba dan oksidasi. Yang menarik, jenis teh yang berkembang dalam tradisi Tiongkok ini diproses secara alami hingga menghabiskan waktu hingga 15 tahun.

Baca Juga: Waspadai 6 Titik Lengah Penularan Corona, Apa Saja?

Namun pada 1950, akibat dari permintaan teh yang meningkat di Hong Kong, standar proses pembuatan teh berubah dari belasan tahun menjadi hanya menghabiskan waktu beberapa bulan.

Teh jenis ini diklasifikasikan ke dalam varietas yang berbeda tergantung pada bentuk, wilayah, budidaya, dan kualitasnya. Penelitian ilmiah menunjukkan, mengonsumsi jenis teh ini bisa menekan kadar kolesterol total dalam darah.

2. Teh Herbal

Teh herbal merupakan minuman yang terbuat dari rempah-rempah yang dicampur sari buah dalam air panas. Penggemar teh menyebutnya buah teh atau tisanes. Teh jenis ini umumnya bebas kafein, dan telah dinikmati sejak zaman kuno.

Ramuan teh herbal antara lain bunga kering, biji, dan akar, serta nikmat disajikan manis atau tidak. Jenis teh herbal yang populer di dunia adalah Chamoline dan teh kembang sepatu.

3. Mate Tea

Mate tea dikenal juga sebagai Yerba pada masyarakat tradisional Amerika Selatan. Sama seperti teh pada umumnya, pembuatan teh ini juga sangat sederhana, yaitu dengan wadaha untuk mengisi daun teh, kemudian tuangkan air panas.

Baca Juga: 9 Daftar Kuliner Teraneh di Dunia, Berani Coba?

Uniknya tradisi minum Mate Tea dilakukan dengan menggunakan sedotan, untuk memastikan Anda hanya meminum airnya bukan daunnya. Teh jenis ini mengandung vitamin B dan C, serta antioksidan.

4. Teh Oolong

Nama “Oolong” berasal dari nama Tiongkok “Wulong” yang berarti “black dragon tea”. Berkembang dalam tradisi Tiongkok, pembuatan teh ini melalui proses yang rumit dan ketat, serta sangat tergantung pada waktu dan suhu.

5. Teh Putih

Teh putih dibuat dari daun teh yang sangat muda atau tunas dewasa yang belum bergulung. Meski bernama teh putih, jenis teh ini tidak seutuhnya berwarna putih melainkan kuning pucat. Jenis teh ini diklaim sebagai salah satu teh termahal di dunia. Teh putih berkhasiat bagi kesehatan tubuh, dan mengandung kadar kafein lebih kecil dari teh hijau.

Baca Juga: Tips Mengurangi Overthinking, Coba Praktikkan Cara-Cara Ini

6. Teh Hijau

Berasal dari Tiongkok, keharuman teh hijau kemudian merambah ke berbagai negara di dunia, khususnya di Asia, termasuk Indonesia. Namun demikian, ada beberapa varietas teh hijau yang tergantung pada subspesies yang digunakan dalam produksi, kondisi pertumbuhan daun, dan waktu panen. Meski banyak orang menilai teh ini punya banyak manfaat bagi kesehatan, namun belum ada penelitian yang mampu membuktikan hal tersebut.

7. Teh Hitam

Ini merupakan jenis teh termahal dan terlangka yang pernah ada di dunia. Teh jenis ini mampu bertahan lama hingga beberapa tahun karena lebih teroksidasi ketimbang teh hijau dan oolong. Berharganya teh hitam bahkan diabadikan dalam mata uang Mongolia pada abad ke-19. Ada beberapa jenis teh hitam di dunia, dan diberi nama sesuai dengan nama daerah teh tersebut diproduksi.

Selama bertahun-tahun, tradisi penyajian teh jenis ini selalu dicampur dengan tanaman lain untuk menghasilkan rasa yang berbeda. Penelitian mengungkap, mengonsumsi teh hitam mampu mengurangi risiko stroke.

 

Ditulis oleh : Nurdian Riyanti

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.