• Thu, 25 April 2024

Breaking News :

Halau Virus Corona Melayang di Ruang Ber-AC, Ini Saran Dokter Reisa

Di saat pandemi Covid-19, seolah tak ada tempat yang benar-benar aman dari perseberan Virus SARS-CoV-2 atau Corona, termasuk di ruang ber-AC.

JEDA.ID – Di saat pandemi Covid-19, seolah tak ada tempat yang benar-benar aman dari perseberan Virus SARS-CoV-2 atau Corona, termasuk di ruang ber-AC.

Penelitian karateristik virus SARS-CoV-2 masih terus dilakukan oleh para ahli. Ilmu mengenai Covid-19 juga masih terus berkembang. Pengetahuan manusia tentang penyakit yang sangat baru ini akan terus berubah, berkembang sesuai penemuan dan penelitian terbaru.

Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr. Reisa Broto Asmoro menyampaikan, beberapa hari belakangan ini muncul kekhawatiran masyarakat terkait dengan penularan Covid-19 yang disebarkan melalui udara atau airborne.

Meskipun penelitian mengenai konteks tersebut terus dikaji, setiap individu perlu tetap waspada dan siap siaga untuk mengantisipasi potensi penularan, khususnya terkait peredaran udara di ruang tertutup berpendingin atau air conditioner.

Berikut saran dan tips dari Dokter Reisa agar aman dari paparan virus di ruang ber-AC atau berpendingin seperti dilansir dari Bisnis.com, Rabu (15/7/2020).

Dokter Reisa Asmoro Broto (detikcom)

Dokter Reisa Asmoro Broto (detikcom)

Makanan Ini Bisa Bantu Atasi Penuaan Dini Akibat Paparan Sinar UV

1. Perhatikan ventilasi atau sirkulasi udara

Ventilasi atau sirkulasi udara dalam ruangan ber-AC harus benar-benar diperhatikan. “Maka, pastikan ruang kerja atau ruang tempat kita beraktivitas memiliki sirkulasi udara yang baik dan mendapatkan sinar matahari,” ujar dr. Reisa dikutip dari laman resmi BNPB.

2. Pastikan jaga jarak

Guna mencegah persebaran virus Corona di ruang ber-AC, selanjutnya adalah pastikan untuk selalu menjaga jarak di dalam ruangan. Selain itu  hindari ruangan yang terlalu banyak orang.

3. Selalu Pakai Masker

Jangan lupa untuk selalu pakai masker selama masih berada di luar rumah atau di tempat umum termasuk di ruangan kantor.

4. Hindari Memegang Permukaan Benda

Agar aman dari virus, hindari memegang permukaan benda yang kotor digunakan bersama dengan orang lain.

Segera mencuci tangan atau gunakan hand sanitizer, bila terlanjur memegang permukaan benda tersebut. Jangan menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang terkontaminasi. Ingat, mata pun memiliki saluran langsung menuju ke saluran pernapasan. Artinya, mata bisa menjadi jalur masuknya virus SARS CoV-2 penyebab Covid-19 ini.

5. Bersihkan benda pakai disinfektan

Kelima, bersihkan permukaan-permukaan benda yang ada di sekitar ruangan dengan cairan disinfektan secara teratur.

Penyebab Kasus Hand Sanitizer Bisa Picu Alergi Parah

Harus Benar-Benar Paham

Seperti dilansir Bisnis.com, dokter Raisa juga menyampaikan bahwa kita harus benar-benar mengerti bagaimana, kapan dan dalam situasi penyebaran virus SARS CoV-2 terjadi antar manusia.

Dalam pernyataan resmi Badan Kesehatan Dunia atau WHO pada 9 Juli 2020, diterangkan bahwa transmisi atau penularan SARS CoV-2 terjadi terutama melalui percikan atau buliran air liur atau droplets, baik secara langsung atau tidak langsung ataupun kontak dekat.

Dalam suatu penelitian, transmisi lewat udara dapat terjadi pada prosedur yang menimbulkan aerosol seperti di fasilitas kesehatan, seperti melalui bronkoskopi, intubasi trakea, pemberian tekanan pada dada saat resusitasi jantung dan kegiatan serupa lainnya.

Reisa mengatakan percikan air liur atau droplets yang dikeluarkan ketika seseorang itu batuk, bersin, berbicara atau bahkan bernyanyi. WHO mendefinisikan penularan melalui udara sebagai penyebaran agen penular yang disebabkan oleh penyebaran aerosol, yang melayang di udara dalam jarak dan waktu yang lama.

Menurutnya, teori menunjukkan bahwa sejumlah droplets pernapasan dapat menghasilkan aerosol. Aerosol sendiri itu adalah tetesan pernapasan yang sangat kecil, sehingga dapat melayang di udara.

“Saya ulangi lagi, droplets adalah buliran dengan ukuran partikel lebih dari 5 mikrometer. Sedangkan aerosol ukurannya lebih kecil lagi, yakni kurang dari 5 mikrometer. Dan airborne adalah penularan via aerosol dalam jarak jauh,” ujarnya.

Ditulis oleh : Anik Sulistyawati

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.