Dua studi terbaru menunjukkan, delirium menjadi salah satu gejala awal infeksi baru Covid-19.
JEDA.ID—Delirium menjadi gejala baru Covid-19. Gejala ini pada umumnya dirasakan pasien berusia 75 tahun ke atas.
Tips kesehatan kali ini membahas gejala baru tersebut. Delirium adalah gangguan serius pada kemampuan mental yang menyebabkan kebingungan dan kurangnya kesadaran akan lingkungan sekitar. Gejala ini sering terjadi pada penyakit-penyakit yang menganggu fungsi otak. Namun, bisa juga terjadi pada pasien dengan kelainan metabolik, seperti hipoglikemia, hiponatremia dan lain sebagainya.
Ini adalah tanda umum dari setiap infeksi pada orang tua yang sistem kekebalannya merespons penyakit yang diakibatkan oleh virus atau bakteri. Dalam sebuah studi mengatakan, pasien dengan delirium cenderung berusia di atas 75 tahun.
Jangan Pernah Mencari Ini di Google, Pokoknya Jangan!
Dua studi terbaru menunjukkan, delirium menjadi salah satu gejala awal infeksi baru Covid-19. Hasil riset menunjukkan kondisi kebingungan akibat gangguan delirium bisa menjadi tanda awal gejala Covid-19 atau infeksi virus corona.
Kesimpulan tersebut merupakan hasil penelitian ilmiah para peneliti dari Universitat Oberta de Catalunya (UOC), Spanyol yang diterbitkan di Journal of Clinical Immunology and Immunotherapy. Para peneliti UOC menemukan, bahwa sejumlah pasien Covid-19 mengalami Delirium. Mereka juga kehilangan indera perasa maupun penciuman dan merasakan sakit kepala beberapa hari sebelum gejala lebih berat muncul. Yakni batuk dan kesulitan bernapas.
Menurut Javier, sudah ada sejumlah bukti yang memperlihatkan bahwa Covid-19 mengakibatkan perubahan neurokognitif, dengan gejala seperti sakit kepala, delirium, dan gangguan psikotik.
UOC melakukan studi tentang efek virus corona terhadap sistem saraf pusat, yaitu otak. Penelitian ini menemukan, virus corona juga memengaruhi sistem saraf pusat dan menghasilkan perubahan neurokognitif, seperti sakit kepala dan delirium.
Oalah Segini To Panjang Normal Mr P Pria Indonesia
Covid-19 bisa memengaruhi fungsi otak kemungkinan karena tiga penyebab, pertama, hipoksia atau defisiensi oksigen saraf serta radang jaringan otak akibat badai sitokin. Terakhir, virus Corona memiliki kemampuan untuk melintasi darah dan langsung menyerang otak.
Berikut beberapa gejala seseorang menderita delirium sebagaimana dikutip dari Healthline dan dikutip Liputan6.com, Jumat (11/12/2020):
1. Sulit fokus dan mudah teralihkan
2. Suka melamun dan lamban bereaksi
3. Daya ingat menurun
4. Kesulitan berbicara
5. Berhalusinasi
6. Mudah tersinggung dan mood berubah mendadak
7. sering gelisah
8. Kebiasaan tidur berubah
5 Tanda Kamu Harus Ganti HP, Apa Sajakah?
Pasien yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19, jika mereka membutuhkan ventilator, adalah yang rentan terhadap delirium. Dengan mengidentifikasi delirium sebagai gejala Covid-19 pada pasien sebelum dirawat, dinilai penting untuk melindungi orang lain dari infeksi.
Selain itu, penting juga untuk mengambil tindakan perawatan yang tepat, sebab secara umum, pasien dengan delirium cenderung lebih menunjukkan sakit yang parah dibandingkan pasien lainnya.