Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa ada lebih dari 100 proyek perspektif dalam pekerjaan untuk menemukan vaksin untuk menghentikan SARS-CoV-2.
JEDA.ID– Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa ada lebih dari 100 proyek perspektif dalam pekerjaan untuk pengembangan vaksin untuk menghentikan SARS-CoV-2.
Beberapa di antaranya telah mencapai tahap uji klinis, dan yang lainnya menunjukkan hasil yang tidak memuaskan.
Kendati demikian, para peneliti terkemuka mengatakan bahwa vaksin masih baru akan tersedia sekitar 12-18 bulan ke depan. Mereka menyebut bahwa vaksin saat ini masih dalam tahapan awal sehingga membutuhkan waktu sebelum menunjukkan perkembangan yang konklusif.
Pengembangan vaksin memang membutuhkan banyak studi penting seperti fase uji coba untuk mengetahui efektivitas, keamanan, hingga efek samping, uji kelayakan, dan biaya yang besar sehingga pengembangannya memang butuh waktu tidak sebentar.
Dilansir Bisnis.com dari Times of India, Selasa (26/4/2020) berikut ini adalah beberapa pengembang vaksin virus corona baru terdepan hingga saat ini.
Waspada, Ini Tanda-Tanda Kekebalan Tubuh Melemah dan Cara Mengatasinya
1. Vaksin RNA Moderna
Vaksin RNA Moderna atau yang dinamai mRNA-1273, berada di antara kandidat terdepan dalam perlombaan pengembangan vaksin yang akan beranjak ke fase kedua dari uji klinis pada Juli 2020.
Perusahaan bioteknologi asal Amerika Serikat itu menggunakan rangkaian mRNA baru untuk melawan protein yang terinfeksi dan membawa instruksi ke tubuh untuk menggunakan antibodi yang diperlukan guna melawan penyakit.
Moderna Inc., telah berhasil menyelesaikan tahap 1 dari uji klinis. Mereka melaporkan telah mendapatkan hasil positif yang menjanjikan pada setidaknya 8 kandidat yang berhasil mengembangkan antibodi pelindung terhadap virus corona.
Vaksin mRNA-1273 juga menunjukkan hasil yang menjanjikan terhadap kekebalan tubuh. Sementara pengembangan terus dipercepat oleh Food and Drug Administration, data awal menunjukkan bahwa vaksin sebagian besarnya menguntungkan kandidat yang berpartisipasi dalam fase 1 dari uji klinis.
2. Vaksin China CanSino Biologics
Pengembang vaksin terdepan lainnya adalah perusahaan asal China bernama CanSino Biologics Inc dengan kode vaksin Ad5-nCoV yang juga dilaporkan tengah memasuki tahap 2 uji klinis.
Studi yang dilakukan oleh para peneliti sejauh ini mengklaim bahwa vaksin yang telah melalui fase pengujian manusia tahap awal ini tampaknya aman untuk digunakan.
Laporan yang dirilis dalam jurnal Lancet menyebut bahwa vaksin ini telah melalui percobaan awal pada manusia di beberapa laboratorium, dengan 108 peserta berusia antara 18-60 tahun. Vaksin ini dibuat dengan mutasi virus tertentu yang mengubah struktur protein setelah disuntikkan ke dalam sel.
Setelah tubuh mengidentifikasi, virus dapat memecah molekul dan menghentikannya dari penggandaan lebih lanjut. Studi ini juga menunjukkan bahwa injeksi vaksin mungkin dapat membantu kekebalan tubuh dan produksi sel T.
Namun, masih diperlukan waktu dan jalan yang panjang untuk mendapatkan lampu hijau terhadap vaksin Ad5-nCoV ini. Pasalnya, laporan juga menyatakan ada sejumlah efek samping yang terjadi akibat injeksi vaksin dalam tubuh.
3. Vaksin University of Oxford dan AstraZeneca Plc
Kolaborasi bersama antara University of Oxford dan raksasa farmasi AstraZeneca juga menjadi salah satu yang terdepan dalam proyek pengembangan vaksin virus corona. Vaksin ini telah mulai dilakukan uji coba klinis pada April lalu.
Vaksin menggunakan mutasi lemah virus flu biasa yang telah dicampur dengan bahan genetik dari SARS-CoV-2. Sementara, percobaan dimulai dengan pengujian hewan standar. Laporan pra-cetak baru-baru ini menunjukkan bahwa vaksin tidak efektif dalam mencegah penyebaran virus.
Akan tetapi, para peneliti mengklaim bahwa vaksin berhasil menghindari pasien atau subjek yang terinfeksi mengalami penyakit yang parah. Oleh sebab itu, penelitian lebih lanjut dari vaksin ini akan tetap dilakukan.
Fase kedua uji klinis dari vaksin Oxford akan melibatkan lebih dari 10.000 orang dengan rentang usia yang lebih luas. Fase ini dilakukan untuk mengetahui kemanjuran lebih lanjut dari vaksin terhadap penyakit Covid-19 serta keamanan penggunaannya.
Belajar dari Kisah Adik Via Vallen Positif Covid-19, Kapan Kita Harus Periksa?
4. Vaksin Pfizer – BioNTech
Raksasa farmasi internasional Pfizer bekerja sama dengan perusahaan bioteknologi Jerman BioNTech untuk mengembangkan vaksin virus corona. Statusnya saat ini telah memulai proses pemberian dosis pasien.
Empat kandidat vaksin yang dirancang dengan format mRNA sedang diuji pada sukarelawan untuk mengidentifikasi vaksin yang paling layak dan cocok. Pengetesan sedang berlangsung di Jerman dan Amerika Serikat.
5. Vaksin India dan Thailand
Indian Council of Medical Research (ICMR) dan Bharat Biotech International Limited (BBIL) mengumumkan kolaborasi pengembangan vaksin yang dilakukan di Institute of Virology, Pune, India. Vaksin ini dikembangkan dengan tujuan membangun kekebalan tubuh dalam melawan virus.
Sementara itu, Thailand juga mengumumkan pada akhir pekan lalu bahwa mereka telah melanjutkan perkembangan vaksin ke tahapan uji coba pada hewan yang diharapkan mendapatkan hasil pada September mendatang.
Vaksin dari Thailand merupakan salah satu dari pengembangan yang menggunakan teknologi mRNA untuk melemahkan strain virus dan memproduksi antigen untuk melawan virus corona baru dari akarnya, sehingga diharapkan bisa melenyapkan virus tersebut.