JEDA.ID-Cara kerja vaksin untuk membentuk kekebalan tubuh sangat unik. Lalu bagaimana cara kerja vaksin membentuk kekebalan tubuh?
Tips kesehatan kali ini membahas cara kerja vaksin membentuk kekebalan tubuh.
Dokter penyakit dalam dan vaksinolog, Dirga Sakti Rambe, menjelaskan ketika vaksin disuntikkan, maka tubuh akan mengenalinya sehingga membentuk kekebalan yang dikenal sebagai antibodi. Antibodi inilah yang berfungsi untuk melawan virus spesifik yang masuk ke dalam tumbuh.
Dalam Webinar KPCPEN dengan tema Pentingnya Imunisasi pada Orang Dewasa Rabu (28/10) itu, Dirga memaparkan tubuh seseorang akan sakit terlebih dahulu bilamana belum pernah mendapatkan vaksinasi.
Empat Kondisi Kulit yang Bisa Jadi Pertanda Covid-19
“Oleh karena itu, tujuan utama dari vaksin adalah mencetuskan kekebalan tanpa sakit terlebih dahulu,” ujarnya seperti dikutip dari detikcom, Jumat (30/10/2020).
Dirga juga menjelaskan vaksin terdiri dari dua komponen yaitu komponen aktif dan nonaktif. Komponen aktif berupa antigen yang berisi komponen virus atau bakteri yang sudah dilemahkan, sedangkan komponen non aktif adalah bahan tambahan berupa adjuvan dan stabilizer.
Adapun dalam pembuatan vaksin, keamanan selalu menjadi aspek utama dan dilanjutkan efektifitasnya. Proses membuat vaksin pun tidak mudah, karena harus melalui berbagai tahapan, mulai dari uji praklinik, hingga fase uji klinik berkali-kali.
“Intinya semua ini sudah terbukti aman, baru kemudian digunakan secara luas oleh masyarakat,” jelasnya.
Pemerintah berencana melakukan vaksinasi Covid-19 pada bulan depan. Indonesia juga sudah mengamankan stok vaksin sekitar 6,6 juta dosis yang akan tiba pada November.
Sistem Dana Pensiun Berpotensi Dirombak, Seperti Ini Bocorannya
Kementerian Kesehatan selaku pelaksana program vaksinasi telah membuat alur pemberian vaksin Covid-19. Dikutip dari laman resmi Kemenkes, berdasarkan Berdasarkan Petunjuk Teknis Pelayanan Imunisasi Covid-19 Kemenkes, alur pemberian vaksin dilakukan melalui 5 tahapan.
Tahapan yang dimaksud adalah pendaftaran, skrining, pemberian vaksin, konsultasi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), dan menunggu selama 30 menit sambil dipantau oleh tenaga kesehatan.
“Pada saat skrining, calon penerima vaksin didata identitasnya, gejala yang sama seperti Covid-19, riwayat penyakit terdahulu, riwayat penggunaan obat, riwayat pemberian vaksin dalam waktu 1-14 hari terakhir, dan kondisi kehamilan,” demikian dikutip dari laman tersebut, Jumat (30/10/2020).
Setelah itu, calon penerima vaksin menuju ruang tindakan untuk diberi suntikan. Vaksin diberikan 2 kali, yakni di hari pertama pemberian vaksin dan berikutnya pada hari ke-14.
Setelah itu penerima vaksin menuju ruang KIPI. Penerima vaksin dijelaskan apa itu KIPI, gejala yang timbul setelah diberi vaksin, dan penanganannya. Selanjutnya penerima vaksin diarahkan menuju ruang tunggu dan diarahkan menunggu selama 30 menit untuk melihat apakah ada gejala yang muncul.
Hari Oeang, Sejarah Panjang RI Punya Mata Uang Sendiri
Setelah 30 menit, penerima vaksin bisa meninggalkan ruangan. Jika terjadi gejala pada saat sampai di rumah atau beberapa hari setelah vaksin, diharuskan segera memriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
Saat ini Kemenkes telah melakukan simulasi vaksinasi Covid-19 di beberapa rumah sakit, salah satunya di RS J Leimena, Ambon, Maluku.
Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kemenkes Andi Saguni, mengatakan simulasi vaksin harus teratur dan pasti, mulai dari jalur pertama orang masuk hingga keluar ruangan, termasuk kondisi gedung dan kemampuan SDM.
“Pelaksanaan pemberian vaksin harus dipastikan kelengkapan peralatan, gedung, dan SDM. Kita tunjukkan bahwa kita siap memberikan pelayanan yang baik,” katanya.