Mengonsumsi daging seolah menjadi agenda yang tak terlewatkan saat Iduladha bahkan ada yang mungkin terlalu banyak makan daging.
JEDA.ID--Mengonsumsi daging seolah menjadi agenda yang tak terlewatkan saat Iduladha bahkan ada yang mungkin terlalu banyak makan daging.
Karena persediaan berlimpah, daging yang diolah menjadi beragam makanan tak jarang membuat orang mengonsumsinya berlebihan. Tapi, seperti halnya dengan kebanyakan hal lain, sesuatu yang berlebihan dapat berdampak buruk.
Meski daging merupakan sumber protein berkualitas tinggi, mengonsumsinya berlebihan di waktu yang sama bisa meningakatkan risiko berbagai penyakit. Ada sejumlah tanda yang bisa muncul ketika konsumsi terlalu banyak daging.
Tanda-tanda ini bisa muncul tak lama setelah mengonsumsi daging atau hadir dalam jangka panjang. Mengetahui tanda ini bisa membuat Anda lebih waspada dan bisa mengonsumsi daging dalam jumlah wajar.
Berikut 8 tanda terlalu banyak konsumsi daging seperti dilansir Liputan6.com dan berbagai sumber, Minggu (2/8/2020).
Mengungkap 7 Manfaat Teh Hijau bagi Kecantikan Kulit Wajah
Bau mulut
Konsumsi daging yang kaya akan protein bisa menimbulkan bau mulut. Ketika mencerna daging, tubuh menghasilkan amonia sebagai produk sampingan. Bau amonia dapat menyelinap ke mulut dan menyebabkan bau tak sedap.
Bau mulut bisa diperparah jika asupan karbohidrat sangat rendah. Menyikat dan membersihkan benang tidak cukup menghilangkan baunya. Memenuhi asupan air dan mengunyah permen karet bisa membantu.
Bau badan
Sama seperti bau mulut, bau badan bisa terjadi akibat konsumsi protein berlebih. Diet rendah karbohidrat dan tinggi protein bisa menjadi penyebab ketiak basah dan bau. Makanan tinggi protein membutuhkan metabolisme aktif oleh tubuh dan dapat meningkatkan kemungkinan meningkatnya bau badan.
Kelenjar apokrin terutama bertanggung jawab terhadap bau karena keringat yang mereka hasilkan mengandung protein tinggi. Ini membuat bakteri dapat terurai dengan mudah.
Bakteri yang berada di kulit lah yang jika bercampur keringat akan menyebakan bau. Bakteri di kulit bisa memecah protein keringat dan berubah menjadi asam. Perubahan inilah yang menyebabkan bau badan.
Sembelit
Konsumsi daging dalam jumlah banyak dan tidak memenuhi asupan serat bisa meningkatkan risiko sembelit. Mengonsumsi daging terlalu banyak bisa mengganggu keseimbangan nutrisi.
Pola makan tinggi protein yang membatasi karbohidrat biasanya rendah serat. Selama mengonsumsi daging, pastikan untuk memenuhi kebutuhan serat dan hidrasi tubuh.
Dehidrasi
Satu studi dari University of Connecticut menemukan bahwa makanan tinggi protein dapat menyebabkan ginjal memproduksi urin yang lebih pekat, menyebabkan dehidrasi. Tubuh bisa mengeluarkan nitrogen berlebih dengan cairan dan air. Ini bisa menyebabkan dehidrasi.
Ketika asupan protein meningakat, hidrasi bisa turun. Hal ini dapat memengaruhi segalanya, mulai dari tingkat energi, kulit, peningkatan keinginan makan dan kram otot. Risiko atau efek ini dapat diminimalkan dengan meningkatkan asupan air.
Awas Tertipu! Pahami Perbedaan Hp Ilegal, Replika, Rekondisi, dan Refurbished
Sakit kepala
Dehidrasi yang disebabkan terlalu banyak makan daging bisa menyebabkan sakit kepala. Dehidrasi bisa menimbulkan ketegangan otot yang menyebabkan sakit kepala.
Jika konsumsi daging tidak diimbangi dengan karbohidrat dan air yang cukup, sakit kepala bisa timbul dengan cepat.