Bagi pengidap hemofilia saat sedang diet ada beberapa makanan yang perlu dikonsumi dan yang harus dihindari.
JEDA.ID – Hari Hemofilia sedunia diperingati setiap 17 April. Hemofilia merupakan kondisi langka yang diwarsikan, di mana darah Anda tidak dapat membeku secara normal karena kurangnya pembekuan darah atau faktor pembeku.
Seorang penderita hemofilia akan mengalami pendarahan berlebihan jika mereka terluka. Menurut para ahli, berat badan berlebih bisa menyebabkan ketegangan pada persendian yang bisa menyebabkan pendarahan. Lalu apa sajakah makanan yang baik dikonsumsi penderita hemofilia saat sedang diet?
Di samping pengobatan dan terapi medis, diet dan nutrisi yang tepat sangat diperlukan bagi mereka. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan bahwa remaja dan anak-anak dengan hemofilia beresiko dua kali lipat mengalami kelebihan berat badan dibandingkan populasi umum. Nah bagi Anda penderita hemofilia, berikut lima jenis makanan yang dapat dikonsumsi saat sedang diet seperti melansir dari Boldsky, Senin (20/4/2020):
Makanan kaya kalsium
Terlepas dari hemofilia tipe A, B atau C, penting bagi Anda untuk menjaga berat badan yang sehat. Tak hanya itu, menjaga sendi kuat dan sehat juga diperlukan. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari ketegangan otot dan pendarahan pada sendi yang rentan dipengaruhi oleh kondisi genetik. Kalsium dapat membantu membangun tulang yang kuat dan menjaga kesehatan gigi.
Mengonsumsi makanan kaya kalsium dapat membantu mendukung pembentukan trombosit, pembekuan darah, serta mencegah pendarahan yang berlebihan akibat luka. Untuk memperbaiki dan memperkuat sendi konsumsilah makanan kaya kalsium seperti brokoli, tahu, yoghurt, kangkung, susu, keju, susu kedelai, asparagus, jeruk, almond, dan lain-lain.
Perlu Tahu, Begini Cara Memakai dan Merawat Masker Kain yang Dianjurkan
Makanan yang mengandung zat besi
Ketika penderita hemofilia terluka dan mengalami pendarahan berlebihan, sekitar 0,7 mikrogram zat besi akan hilang pada setiap 15 ml darah mereka. Atas dasar inilah ketika melakukan diet, konsumsilah makanan yang kaya akan zat besi dan dapat membantu pembentukan hemoglobin dalam darah Anda. Para ahli kesehatan menunjukkan bahwa menggabungkan makanan kaya zat besi dengan sumber vitamin C yang baik dapat meningkatkan penyerapan zat besi oleh tubuh.
Campurkan bahan makanan seperti daging merah tanpa lemak, kacang-kacangan, dan makanan kering seperti kismis dalam menu makanan Anda. Selain itu, sebagi penunjang adanya vitamin C tambahkan juga jeruk atau tomat.
Makanan kaya akan vitamin C
Makanan yang mengandung vitamin C dapat membantu meningkatkan pembekuan darah dan memproduksi kolagen dalam tubuh Anda. Selain itu kandungan kolagen tersebut dapat membantu mengurangi keparahan memar yang terjadi pada seorang hemofilia.
Namun seiring berjalannya waktu, gaya hidup yang tidak sehat dapat berpotensi menurunkan jumlah kolagen yang diproduksi tubuh. Anda dapat mencukupi jumlah kolagen dengan cara mengonsumsi suplemen yang mengandung kolagen. Selain itu penuhi asupan bahan makanan seperti stroberi, jeruk, apel, kiwi, bayam, blueberry, nanas, pepaya dan kubis, yang dapat meningkatkan jumlah kolagen alami.
Makanan kaya Vitamin K
Vitamin K bermanfaat untuk memproduksi protrombin dan koagulasi yang merupakan senyawa penunjang fungsi hati dan pembekuan darah Anda. Selain itu, mengonsumsi makanan yang kaya vitamin K juga membantu mengendalikan perdarahan berlebihan. Melansir dari Alodokter, gejala kekurangan vitamin K ditandai dengan mudah memar, sering mimisan, tinja berwarna gelap disertai becak darah. Tak hanya itu, bercak darah juga biasa ditemukan di bawah kuku.
Untuk pemenuhan vitamin K Anda dapat mengonsumi sejumlah bahan makanan seperti bayam, brokoli, lobak, kubis, asparagus, selada hijau tua, gandum, minyak zaitun, serta teh hijau.
Tak Hanya Sabar, Ini Tips-Tips Melatih Anak Puasa Ramadan
Makanan yang mengandung vitamin B6, dan vitamin B12
Makanan yang kaya akan vitamin B komplek dapat memproduksi sel darah merah dan kaya akan riboflavin dan niasin yang dapat meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh Anda. Menyadur dari Liputan6, penting bagi penderita hemofilia untuk mengonsumi vitamin B6 dan B12. Vitamin B6 atau disebut dengan piridoksin berfungsi untuk mentabolisme asam amino dan pembentukan sel darah merah. Vitamin ini dapat Anda temui pada buah-buahan, kentang, ikan, ayam, serta hati ayam.
Sedangkan vitamin B12 atau sianokobalamin berperan untuk menjaga kesehatan sel saraf dan pembentukan sel darah. Vitamin ini dapat diperoleh dari produk olahan seperti susu, keju fermentasi, ikan, daging, serta hati ayam. Anjuran pengonsumsian vitamin B12 yang tepat adalah per hari sebanyak 2.4 mcg.
Asupan air yang cukup
Bagi individu dengan hemofilia penting untuk memenuhi asupan air putih yang cukup. Seluruh tubuh Anda dan sistemnya membutuhkan air agar berfungsi dengan baik. Disarankan untuk minum 8 hingga 12 gelas air setiap hari atau lebih banyak lagi jika Anda sangat aktif.
Selain itu, makanan yang harus dihindari oleh penderita hemofilia adalah makanan berlemak tinggi dan gula jenuh. Makanan yang digoreng, produk susu berlemak, serta minuman berenergi. Selain itu, Anda harus menghindari pengonsumsian suplemen vitamin E atau minyak ikan tertentu yang dapat memperburuk pendarahan.