Klaim kemenangan Prabowo-Sandi itu berubah dalam waktu sekitar lima hari. Dengan klaim angka terbaru tersebut, persentase suara Jokowi-Ma'ruf Amin menjadi 47%, sementara Prabowo-Sandi 53%.
JEDA.ID—Capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kembali merilis klaim kemenangan mereka dalam Pilpres 2019, Jumat (14/6/2019).
Sejak pemungutan suara Pemilu 2019 pada 17 April lalu, Prabowo sudah empat kali menyampaikan klaim kemenangan yang angkanya berbeda-beda.
Siaran pers dari Prabowo-Sandi mengenai klaim kemenangan itu bersamaan dengan sidang perdana sengketa hasil Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK) yang diajukan Prabowo-Sandi.
Ketua Tim Hukum Prabowo-Sandi, Bambang Widjojanto (BW), menyebut capres-cawapres nomor urut 02 memenangi pilpres dengan meraup 71.247.792 suara. Angka ini berbeda dengan angka yang tertuang Prabowo-Sandi dalam gugatan ke MK yaitu mengklaim menang 68.650.239 suara.
BW menyebut berdasarkan hitungan tim IT, ada penggerusan suara capres-cawapres 02 lebih dari 2,5 juta suara dan penggelembungan suara capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin lebih dari 20 juta suara.
”Sehingga perolehan sebenarnya untuk suara pasangan 01 sekitar 62.886.362 [48%] dan suara untuk pasangan 02 sekitar 71.247.792 [52%],” kata BW melalui keterangan tertulisnya, Jumat, sebagaimana dikutip dari Detikcom.
Persentase itu sesuai dengan pers rilis yang disampaikan tim Prabowo-Sandi. Namun, jika dihitung, persentase itu kurang tepat. Dengan klaim angka terbaru tersebut, persentase suara Jokowi-Ma’ruf Amin menjadi 47%, sementara Prabowo-Sandi 53%.
Klaim kemenangan Prabowo-Sandi itu berubah dalam waktu sekitar lima hari. Pada Senin (10/6/2019), saat mengajukan perbaikan gugatan sengketa hasil Pilpres 2019, tim hukum Prabowo-Sandi mengajukan angka Jokowi-Ma’ruf 63.573.169 suara (48%) dan Prabowo-Sandiaga 68.650.239 suara (52%).
Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam rekapitulasi suara memutuskan Jokowi-Ma’ruf meraup 85.607.362 suara (55,5%) dan Prabowo-Sandiaga mendapat 68.650.239 suara (44,5%).
Inkonsisten
Seusai pemungutan suara pada 17 April, Prabowo mengumumkan kemenangannya dalam pilpres dengan meraup 62% suara.
“Saya mau kasih update bahwa berdasarkan real count kita, kita sudah berada di posisi 62%. Ini adalah hasil real count. Dalam posisi lebih dari 300.000 TPS. Sudah diyakinkan ahli-ahli statistik bahwa ini tidak akan berubah banyak,” kata Prabowo beberapa jam seusai pemungutan suara.
Meski Prabowo menyatakan klaim kemenangan itu tak akan berubah banyak, klaim kemenangan itu berubah saat simposium yang digelar Prabowo-Sandi di Jakarta, 14 Mei 2019. Profesor Dr. Laode Masihu Kamaluddin menyebut Prabowo-Sandi menang 54,91% kala itu.
“Klaim 02 dari dulu enggak ada yang konsisten. Pernah mereka klaim 62 persen, berubah jadi 56 persen. Sekarang jadi 52 persen. Lalu, apakah publik akan percaya dengan klaim yang selalu berubah-ubah?” kritik Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Raja Juli Antoni.
BW menjelaskan mengenai perubahan suara itu setelah tim IT menemukan indikasi proses rekayasa (engineering). Dia menuding penggelembungan suara untuk Jokowi-Ma’ruf terbesar terjadi di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Jawa Barat dan Jambi, Kalimantan Selatan, dan Bengkulu.