• Sun, 24 November 2024

Breaking News :

Pangeran Charles Sembuh, Ini Cara Melindungi Orang Lansia dari Covid-19

Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda dunia, kabar membahagiakan datang dari seorang pasien di Amerika Serikat (AS) yang berhasil sembuh.

JEDA.ID- Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda dunia, kabar membahagiakan datang dari sejumlah pasien lansia yang sembuh.

Salah satu pasien tersebut adalah pewaris tahta Kerajaan Inggris, Pangeran Charles, 71 tahun, yang dinyatakan sudah sembuh dari Covid-19. Ia pada Rabu (1/4/2020) memuji para tenaga kesehatan dan mengatakan saat ini adalah masa yang tak biasa dan mengkhawatirkan bagi negeri.

Charles keluar dari karantina mandiri pada Senin (29/3/2020) setelah mengalami gejala ringan Covid-19. Kantornya mengatakan bahwa calon raja Inggris itu berada dalam keadaan sehat.

Dalam pernyataan yang ia sampaikan melalui video, Charles mengatakan bahwa walaupun ia sudah sembuh, ia masih menjalani pembatasan jarak fisik dan isolasi secara umum.

Istrinya, Camilla, yang hasil uji coronanya negatif, masih melakukan karantina mandiri sampai akhir pekan ini untuk mengantisipasi kemungkinan mengalami gejala.

“Seperti yang kita tahu, ini pengalaman yang tak biasa, membuat frustrasi dan khawatir saat keluarga dan teman-teman tidak lagi bisa bertemu dan struktur kehidupan yang normal tiba-tiba hilang,” katanya.

Menurut data pada Selasa (31/3/2020), jumlah kematian akibat virus corona di Inggris naik menjadi 1.789 orang.

Jumlah itu merupakan peningkatan kematian sebesar 27% dalam sehari, salah satunya adalah anak laki-laki berusia 13 tahun, yang sebelumnya tampak tidak punya masalah kesehatan.

“Pada saat yang belum pernah terjadi sebelumnya ini dan membuat cemas semua kehidupan kita, saya dan istri terutama sedang memikirkan mereka yang telah kehilangan orang-orang yang mereka cintai di tengah keadaan yang sangat sulit dan tidak normal ini, juga mereka yang menderita penyakit, isolasi dan kesepian,” kata Charles.

Sang pangeran juga memuji para tenaga medis yang berada di garis depan pada Layanan Kesehatan Nasional. Ia mengatakan mereka membutuhkan dukungan negara.

Pasien Lansia di AS Sembuh

Bill Lapschies (Bisnis.com)

Bill Lapschies (Bisnis.com)

Seorang veteran Perang Dunia II berusia 104 tahun yang selamat dari pandemi flu Spanyol 1918 telah menjadi orang tertua yang diketahui berhasil mengalahkan virus corona. Bill Lapschies berhasil sembuh dari Covid-19 di Rumah Veteran Edward C Allworth di Lebanon, Oregon, AS tempat dia tinggal.

Meskipun usianya sudah lanjut, Lapschies hanya terkena kasus virus corona yang ‘moderat’, dan tidak memerlukan ventilator, sehingga teman dan keluarga kagum dengan kesembuhannya. Mereka melangsungkan perayaan ganda di rumah belum lama ini untuk merayakan Lapschies menjadi lebih baik dan selamat. Padahal penyakit itu telah menginfeksi setidaknya 236.000 orang Amerika dan membunuh lebih dari 5.700 orang.

Bagaimana dia bisa mengalahkan virus? “Saya tidak tahu. Itu hilang begitu saja. Duduklah di sini dan Anda dapat menyingkirkan apa pun,” ujar Lapschies dikutip dari www.metro.co.uk, Jumat (3/4/2020).

Dr Rob Richardson, yang membantu mengawasi perawatan medis di rumah Lapschies, termasuk di antara mereka yang kagum dengan kesembuhan pasiennya.

“Ini bisa dengan mudah terjadi dengan skenario lain. Tidak ada banyak intervensi yang dapat dilakukan,” ujar Richardson.

Orang-orang yang lebih muda secara statistik lebih kecil kemungkinannya untuk menderita komplikasi serius atau kematian akibat virus corona. Tetapi risiko meninggal meroket menjadi satu dari delapan untuk pasien berusia di atas 80 tahun dengan banyak dari mereka meninggal karena pneumonia berat yang disebabkan oleh Covid-19.

Lapschies, yang lahir pada 1916 dan selamat dari pandemi Flu Spanyol 1918 yang menewaskan 50 juta, sekarang melihat virus baru yang saat ini melanda dunia. Ditanya bagaimana perasaannya akan berusia 104, dia menjawab “Cukup bagus. Saya berhasil.” Pemulihan Lapschies ini menjadi korban tertua,setelah Zhang Guangfen, 103 tahun, dari Wuhan di Cina, ke tempat kedua.

Disarankan untuk Dipakai Warga, Ini Keunggulan dan Kekurangan Masker Kain

Bagaimana Pasien Covid-19 Sembuh?

Berapa banyak orang yang memiliki coronavirus? Hingga Jumat (3/4/2020) secara global, kasus positif covid-19 tembus 1 juta, dan lebih dari 50.000 orang telah meninggal.

Yang tidak sering Anda dengar adalah bahwa 203.214 di antaranya telah pulih. Dari semua kasus tersebut, sebanyak 81% yang sembuh.

Tentu saja, ini tidak menghilangkan data adanya 20% kematian. Tidak ada vaksin untuk menyembuhkan coronavirus, tetapi Anda dapat memulihkannya.

Kebanyakan orang akan mengalami gejala virus dalam bentuk ringan, atau tidak sama sekali. Untuk delapan dari sepuluh orang – virusnya ringan dan mirip flu.

Sama seperti flu, Anda dapat pulih dengan beristirahat, minum banyak air, dan minum parasetamol. Sebagian besar pasien tidak membutuhkan perawatan di rumah sakit dan akan pulih tanpa  bantuan dalam waktu sekitar satu pekan.

Namun, jika Anda berpikir Anda memiliki coronavirus, Anda harus mengisolasi diri sendiri setidaknya selama 14 hari.

China menetapkan lockdown warganya hampir dua bulan lalu, dan baru beberapa hari lalu mereka kembali membuka kota-kotanya, dan mengklaim tidak ada penularan penyakit domestik.

Jumlah total kasus di China hampir 81.600, tetapi kasus negara itu per hari telah menurun secara besar-besaran. Wuhan mencatat pekan pertamanya tanpa kasus baru pada akhir Maret, dan ruang publik mulai dibuka kembali.

Dari semua kasus China, lebih dari 76.400 pulih. Jika Inggris mengikuti pedoman, negara akan keluar dari sisi lain lebih cepat dan dengan lebih sedikit kematian.

Sementara itu, kenapa orang bisa meninggal karena virus ini?  Beberapa orang mencatat gejala yang lebih serius dari coronavirus ketika sistem kekebalan tubuh mereka bereaksi berlebihan terhadap virus.

Hal ini menyebabkan radang paru-paru – lebih dikenal sebagai pneumonia. Dengan pneumonia, kantung-kantung kecil di paru-paru mulai terisi dengan air dan ini menyebabkan sesak napas. Sekitar 14 persen orang di China mengalami ini.

Lebih buruk lagi, enam persen kasus dapat menjadi sakit kritis. Tubuh mereka mulai gagal dan kematian adalah kemungkinan nyata bagi kelompok ini. Sistem kekebalan tubuh mulai lepas kendali dan ini dapat menyebabkan syok septik. Syok septik adalah ketika tekanan darah Anda turun begitu rendah sehingga organ Anda berhenti bekerja.

Akhir Pandemi Covid-19 di Indonesia dalam Prediksi Para Pakar

Tips Aman Bagi Orang Lansia

Penularan virus corona disebutkan paling rentan terjadi pada orang lanjut usia. Selain karena imunitas tubuh yang melemah seiring dengan bertambahnya usia, penyakit degeneratif yang umumnya diderita bisa memicu risiko corona.

Untuk itu, penting bagi para lansia agar tetap menjaga kesehatan guna tidak terjangkit Covid-19. Ketua Aliansi Telemedia Indonesia, Purnawan, pun membagikan tips khusus dengan mewaspadai tiga sumber penularan virus corona yang berbahaya bagi lansia.

1. Jauhi Barang Paket

Pertama adalah menjauhkan diri dari barang-barang yang dikirim lewat paket.

“Barang-barang yang kita terima secara online itu kan kita tidak tahu bagaimana prosesnya, bagaimana yang mengantar, jadi harus hati-hati,” katanya dikutip dari Bisnis.com.

2. Hati-Hati Pegang Uang

Sumber kedua penularan lain adalah uang tunai. Purnawan mengatakan bahwa uang dipegang oleh banyak orang dan berpindah dari satu orang ke orang lain sehingga bisa menjadi penularan Covid-19. Oleh karena itu, khususnya orang lansia perlu menerapkan perlakuan khusus saat menggunakan uang tunai.

“Uang itu akan menular dari orang ke orang, jadi itu harus ada caranya. Kalau saya pegang pakai plastik dan saya taruh di tempat khusus di rumah,” jelasnya.

3. Interaksi dengan Cucu

Sumber yang ketiga adalah interaksi antara para orang lasia denga dan cucu. Menurut Purnawan, kakek atau nenek perlu menerapkan protokol kesehatan selama berinteraksi.

“Yang ketiga ini memang agak riskan juga, itu cucu dari segi kesehatan, kalau kakek itu rentan cucu itu biasanya tahan. Tapi dia [cucu] bisa menjadi [carrier], jadi sementara hati-hati jika berinteraksi dengan cucu. Jadi, kita harus selalu berhati-hati waspada, cuci tangan dan pakai masker,” ujarnya.

Ditulis oleh : Anik Sulistyawati

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.