Staf Khusus Milenial Presiden, Belva Devara mengajak warga Indonesia untuk melindungi diri dari penyebaran virus dengan menggunakan masker kain, agar masker medis hanya digunakan untuk petugas medis.
JEDA.ID– Staf Khusus Milenial Presiden, Belva Devara mengajak warga Indonesia untuk melindungi diri dari penyebaran virus dengan menggunakan masker kain, agar masker medis hanya digunakan untuk petugas medis.
Merebaknya virus corona (Covid-19) membuat masyarakat Indonesia turut melakukan antisipasi pembelian masker medis hingga meningkatkan permintaan terhadap masker. Tidak tanggung-tanggung, masker medis pun digunakan masyarakat sehingga menyebabkan petugas medis kekurangan alat pelindung diri (APD), padahal petugas medis ada di garda terdepan penanganan virus corona.
Dia mengatakan bahwa saat ini penting menekan R0 (laju penyebaran virus). Untuk menekan R0 ini, selain melalui kegiatan jaga jarak dan dirumah aja juga bisa dibantu dengan pemakaian masker kain oleh semua publik.
Penggunaan masker termasuk pada orang-orang merasa sehat, dan terutama yang harus bekerja di luar rumah. Sebab, ini dapat mengurangi kemungkinan penularan virus corona (Covid-19).
“Masker kain bisa relatif efektif mencegah transmisi virus corona, walaupun tidak sebaik masker surgical/N95. Tetap bisa menekan transmisi 50-75 persen (tergantung bahannya). Ini lebih baik daripada tidak pakai sama sekali. Masker surgical/N95 biarlah dipakai petugas medis. Dengan begitu, tidak perlu ada penimbunan masker medis. Dan masker medis tidak naik harga. Lebih mudah diakses oleh petugas medis,” dikutip dari akun Twitternya @AdamasBelva, Selasa (31/3/2020).
Ingin Minta Keringanan Kredit? Begini Syarat dari Bank Pemerintah dan Swasta
Contoh Negara Lain
Ia menambahkan, bahan terbaik berdasarkan efektivitas dan kenyamanan bernapasnya maka dianjurkan menggunakan bahan sarung bantal atau kaus 100 persen katun. Hal ini menjadi penting karena banyak kasus corona positif yang tidak ada gejala sama sekali. Seperti di Islandia, seluruh populasi di-tes, dari semua yang divonis positif, 50 persen merasa sehat, tanpa gejala. Sehingga penting menggunakan masker walaupun merasa sehat.
“Tapi dengan masker bukan berarti bisa pergi-pergi mobilitas ya. Proteksinya tidak sempurna. Kalau terpaksa keluar, lebih baik pakai masker kain daripada tidak sama sekali,” ujarnya.
Belva mencontohkan pemakaian masker kain ini sudah dilakukan di Republik Ceko. Mereka dapat bergerak dari 0 persen pakai masker ke 100 persen hanya dalam 10 hari. Orang berlomba-lomba buat masker sendiri, dan didonasikan ke masyarakat sekitar. Ini dapat meredam laju penyebaran virus Corona.
Semua 4 negara Asia yang berhasil meredam penyebaran virus adalah negara yang juga memiliki kesadaran publik yang tinggi untuk pakai masker. Contoh garis biru di bawah: Singapura, Hong Kong, Korsel, Jepang, “Kami dari SKP sedang persiapkan website penyaluran masker, konten edukasi pembuatan masker, pemberdayaan UMKM produksi masker, dan lain lain untuk segera diluncurkan.”
Lebih Murah
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI mengungkapkan satu masker kain dapat bertahan hingga satu sampai dengan dua pekan jika tidak terkena air atau hal-hal lainnya.
“Sebenarnya kalau tidak terkena air atau hal-hal lainnya, masker itu bisa kuat dan masih layak untuk dipakai sekitar satu sampai dua pekan,” ujar Direktur Utama RNI Eko Taufik Wibowo di Jakarta, Jumat seperti dilansir Antaranews belum lama ini.
Eko mengatakan bahwa untuk orang yang sehat dalam rangka melindungi diri dan kondisi wabah Corona di Indonesia tidak terlalu parah atau menjadi mematikan, sedikit melakukan penghematan dengan cukup menggunakan satu atau dua masker selama beberapa pekan.
“Saya sendiri sudah mencobanya lebih dari satu minggu, kondisi masker tersebut masih layak pakai dan normal,” katanya.
Ia menambahkan bahwa untuk masker kain warna-warni itu sama saja efeknya dengan masker kain berwarna hijau cuma beda kainnya, namun yang terpenting lapisan dalamnya harus sama dan memenuhi standar WHO.
Sejumlah Pertanyaan Terkait Virus Corona yang Masih Jadi Misteri
Bukan untuk Tenaga Medis
Di balik segala kelebihan yang dimiliki oleh masker kain sebagai alternatif bagi sebagian besar masyarakat, ternyata masker ini memiliki kekurangan. Masker ini sangat tidak direkomendasikan bagi petugas kesehatan yang memiliki tanggung jawab medis dalam penanganan Covid-19. Menggunakan masker kain bagi mereka akan menimbulkan banyak risiko.
Dikutip dari Jurnal Disaster Medicine and Public Health Preparadness, petugas kesehatan dilarang menggunakan masker kain karena justru penggunaannya akan memperbesar kemungkinan terpapar virus dari pasien yang sedang dirawat.
Bagaimanapun juga masker bedah tiga kali lebih efektif ketimbang masker kain dalam mencegah penyebaran virus. Masker kain dinilai tidak mampu menyaring partikel kecil virus sehingga penggunaannya membahayakan tenaga medis.
Situasi Tidak Terduga
Penggunaan masker kain didunia medis sendiri merupakan sebuah pengecualian apabila terdapat situasi tidak terduga di mana mereka kekurangan masker bedah ataupun makser N95. Apabila hal itu terjadi, maka dengan terpaksa para petugas diizinkan untuk menggunakan masker kain.
Protokol lain yang harus diperhatikan ketika memakai masker kain adalah menjaga kebersihannya dengan rajin mengganti masker tiap tiga jam sekali. Kemudian mencucinya dengan bersih. Sangat dianjurkan penggunaannya dikombinasikan dengan pelindung wajah plastik yang menutupi keseluruhan bagian depan dan samping wajah.