Harbolnas di Indonesia pertama kali diselenggarakan pada tahun 2012 lewat inisiatif Lazada bersama sejumlah situs e-Commerce lain.
JEDA.ID – Hari ini, Senin (11/11/2019), sejumlah situs e-commerce mengadakan diskon besar-besaran bertajuk 11.11. Alih-alih difahami seperti makna aslinya, Single Day, netizen di Indonesia justru lebih familier menyebut 11.11 dengan istilah Harbolnas.
Momentum 11.11 yang di Indonesia disebut Harbolnas, sebenarnya dimulai dari Single Day (Hari Jomblo), momen belanja para anak muda Cina yang bangga akan status single mereka.
Dilansir Telegraph.co.uk, Senin (11/11/2019), Singles Day dimulai sebagai perayaan “anti-Valentine” bagi orang-orang lajang di Cina pada era 90-an. Adapun 11 November ditulis 11.11 atau satu-satu-satu-satu.
Alih-alih memakai istilah Single Day, momentum 11.11 dipakai e-Commerce di Indonesia untuk menggelontorkan tajuk promosi mirip-mirip Harbolnas. Situs Lazada misalnya, mengeluarkan promo spesial bernama I Love 11.11 Lazada. Lantas Blibli dengan Histeria Syok 11.11 yang akan muncul di tampilan teratas situs pencarian Google jika Anda mengetik 11.11.
Shopee ada Promo 11.11 Big Sale 2019, Elevenia dengan Serbu 11.11. Hanya Zalora yang memakai istilah Single Day 2019 untuk promo mereka hari ini.
Sedangkan Netizen Indonesia justru memahami tanggal ini sebagai Harbolnas. Hal ini terlihat dari penelusuran di Google Trends yang memperlihatkan kata kunci Harbolnas yang berada di salah satu dalam daftar pencarian terpopuler.
Harbolnas 12.12
Hal ini menjadi salah kaprah lantaran, Harbolnas telah ditetapkan pada 12 Desember atau dikenal dengan istilah 12.12.
Di ensiklopedia bebas, Wikipedia, sebagaimana dikutip Senin (11/11/2019), Harbolnas adalah hari perayaan untuk mendorong dan mengedukasi masyarakat mengenai kemudahan berbelanja daring. Dicetuskan pertama kali ditahun 2012 oleh oleh perusahaan-perusahaan e-commerce di Indonesia umumnya mereka yang bergabung di Asosiasi Ecommerce Indonesia (IdeA).
Di negara seperti Amerika, Kanada , Inggris, Jerman, dan Jepang ada perayaan yang mirip dengan Harbolnas yaitu Cyber Monday. Di hari itu para peritel mengadakan promo dan diskon besar setelah Thanksgiving Day (hari libur di Amerika Utara memperingati syukuran panen akhir tahun) untuk menarik konsumen berbelanja online.
Melansir dari Reader Digest, istilah “Cyber Monday” diciptakan pada tahun 2005 oleh Ellen Davic, wakil presiden senior penelitian dan inisiatif strategis untuk Federasi Ritel Nasional untuk sebuah perayaan belanja online setelah Thanksgiving Day (hari libur di Amerika Utara memperingati syukuran panen akhir tahun) untuk menarik konsumen berbelanja online.
Menurut majalah Time, perusahaan pertama yang mengadakan diskon besar-besaran adalah perusahaan minuman bersoda Coca-Cola. Asa Candler, pendiri perusahaan ini, menemukan ide untuk memberikan kupon diskon sebagai teknik promosi produknya di tahun 1887.
Black Friday
Cyber Monday sebenarnya diilhami dari perayaan belanja Black Friday yang dilaksanakan pada hari Jumat setelah Thanksgiving Day. Black Friday identik dengan dimulainya musim belanja Natal.
Selama perayaan hari belanja Black Friday, toko-toko buka lebih lama dan berlomba-lomba menawarkan diskon besar-besaran atau cuci gudang untuk menarik pembeli.
Mengapa disebut Black Friday, karena pada hari tersebut neraca pembukuan mereka berubah dari merah, menandakan rugi, menjadi hitam atau untung.
Di Indonesia, acara semacam Black Friday atau Cyber Monday memulai debut pada 12 Desember 2012. Dengan tajuk cantik promo 12.12.12, perayaan ajakan untuk berbelanja online yang dipelopori oleh Lazada dengan cara memberikan promo spesial dan diskon besar.
Dilansir Detik.com, 12 Desember 2012, perayaan ini akhirnya tidak cuma diikuti oleh Lazada namun juga diikuti oleh Zalora, Berrybenka, Pinkemma, Bilna, Traveloka, Luxola, Persebaya Store, dan beberapa eCommerce lain.
Diskon yang diberikan saat Hari Belanja Online Nasional juga cukup besar yaitu mencapai 80%. Namun, pada hari itu belum dikenal istilah Harbolnas. Baru pada 12.12 2013 muncul istilah Harbolnas.
Rata rata e-commerce peserta Hari Belanja Online Nasional di 2013 mendapatkan respon yang positif.
Dari berbagai rilis yang dikeluarkan, bisa diasumsikan bahwa Hari Belanja Online Nasional 2013 memecahkan rekor penjualan online di Indonesia.
Harbolnas 2012
Terinspirasi dari Cyber Monday di Amerika, para pelaku e-commerce berkolaborasi memberikan yang terbaik dengan berbagai penawaran menarik seperti diskon besar serta promosi lain hanya dalam satu hari penuh.
Mengutip Okezone, 9 Desember 2019, tahun 2017 Harbolnas kembali dengan peningkatan jumlah peserta menjadi 254 e-commerce yang masing masing memberikan penawaran diskon bagi para konsumen secara online mencapai 90%.
Mengutip laporan Bisnis Indonesia, Transaksi Harbolnas 2018 mampu menembus angka Rp6,8 triliun. Panitia penyelenggara Harbolnas 2018 awalnya mematok nilai transaksi mencapai Rp7 triliun.
Walaupun target itu tak tercapai, angka Rp6,8 triliun pada Harbolnas 2018 tetap lebih tinggi Rp2,1 triliun dari nilai transaksi tahun lalu.
Dari total angka transaksi Rp6,8 triliun Harbolnas 2018 pada 11-12 Desember, produk lokal berhasil menyumbangkan 46% dari total transaksi atau menyentuh di angka Rp3,1 triliun. Penjualan produk lokal melampaui target awal sebesar Rp1 triliun.