Ibu Kota negara Jepang, Tokyo, dinobatkan sebagai kota paling aman di dunia pada 2019 berdasarkan survei The Economist Intellegence Unit (EIU).
JEDA.ID—Ibu Kota negara Jepang, Tokyo, dinobatkan sebagai kota paling aman di dunia pada 2019. Pencapaian ini merupakan kali ketiga secara berdasarkan survei yang dilakukan The Economist Intellegence Unit (EIU). Sebelumnya, Tokyo meraih predikat kota paling man pada 2015 dan 2017. Kini, Tokyo kembali menempati posisi teratas daftar kota paling aman dunia 2019.
Dikutip solopos.com dari The Economist, Jumat (30/8/2019), indeks kota teraman 2019 menilai tingkat keamanan dari 60 kota di lima benua. Penilaian Safe Cities Index 2019 ini dilakukan berdasarkan 57 indikator yang terbagi dalam empat kategori, yakni keamanan digital, infrastruktur, kesehatan, dan pribadi.
Kota Tokyo di Jepang masuk dalam top lima daftar keempat kategori di EIU. Tokyo menempati posisi puncak untuk keamanan digital, kedua di sektor keamanan kesehatan, keempat keamanan infrastruktur, dan keempat keamanan personal.
Nana Kondo, editor senior EIU, menjelaskan laporan itu menunjukkan wilayah kota tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan hasil penelitian Safe Cities Index 2019. “Secara keseluruhan, kekayaan memang faktor paling penting yang menunjang keselamatan. Tetapi tingkat transparansi dan tata kelola. Serta berkorelasi menentukan sektor indeks sama seperti pendapatan,” terang Nana Kondo seperti dikutip dari Channel News Asia.
Saling Terkait
Penelitian tersebut juga menunjukkan banyak bahwa transparansi dan akuntabilitas sangat penting dalam setiap pilar kota. Keamanan pembangunan mengembangkan kepercayaan pemangku kepentingan. “Penelitian ini menyoroti berbagai jenis keselamatan saling terkait. Hasilnya, jarang menemukan kota dengan hasil yang sangat baik dalam satu pilar keselamatan,” imbuh Nana Kondo.
Sementara itu hanya dua kota di Eropa yang masuk sepuluh besar paling aman, Amsterdam dan Kopenhagen.
Menurut peneliti, tahun ini indeks yang ditetapkan berdasarkan konsep “ketahanan kota”, yang merupakan kemampuan kota untuk menyerap dan bangkit kembali dari terkejutan.
Konsep ini semakin mengarahkan perencanaan keselamatan kota selama dekade terakhir, karena para pembuat kebijakan khawatir tentang dampak perubahan iklim, termasuk tekanan panas dan banjir. Indeks penilaian meliputi empat jenis keselamatan: digital, infrastruktur, kesehatan, dan keamanan pribadi.
Asia-Pasifik mendominasi 10 besar, seperti pada tahun-tahun sebelumnya, dengan enam kota yang masuk sebagai paling aman, termasuk Sydney (Australia) di tempat kelima, Seoul (Korea Selatan)di urutan kedelapan dan Melbourne (Australia) di di urutan ke-10. Sebaliknya, Lagos (Nigeria), Caracas (Venezuela), Yangon (Myanmar), Karachi (Pakistan), dan Dhaka (Bangladesh) adalah lima kota paling tidak aman di dunia.
Berikut 20 Besar Kota Paling Aman di Dunia berdasar The Economist Intellegence Unit (EIU):
1. Tokyo (Jepang)
2. Singapura (Singapura)
3. Osaka (Jepang)
4. Amsterdam (Belanda)
5. Sydney (Australia)
6. Toronto (Kanada)
7. Washington DC (Amerika Serikat)
8. = Copenhagen (Denmark)
8. = Seoul (Korea Selatan)
10. Melbourne (Australia)
11. Chicago (AS)
12. Stockholm (Swedia)
13. San Francisco (AS)
14. London (Inggris)
15. New York (AS)
16. Frankfurt (Jerman)
17. Los Angeles (AS)
18. = Wellington (Selandia Baru)
18. = Zurich (Switzerland)
20. Hong Kong
Unik dan Mengesankan
Jepang dikenal sebagai negara maju namun tetap kuat memegang budayanya. Tak heran ibu kota Jepang, Tokyo dan Osaka menjadi kota paling aman di dunia. Berdasarkan data UNODC, tingkat pembunuhan di Jepang hanya 0.3 dari 100.000 orang. Angka ini membuat Jepang menjadi negara dengan tingkat pembunuhan paling rendah di dunia. Berikut beberapa hal hal unik dan mengesankan tentang Jepang dirangkum dari berbagai sumber:
1. Kriminalitas Rendah
Penelitian menunjukkan sejumlah faktor yang membuktikan tingkat kriminalitas rendah di Jepang.Hal utama adalah karena budaya dan anti-kekerasan yang kuat. Sejumlah ahli mengatakan tradisi tersebut menguat setelah Perang Dunia II, ketika Jepang kembali bangkit dari keterpurukan mereka pascabom atom di Hiroshima dan Nagasaki.
Jepang juga mengatur penggunaan atau kepemilikan senjata api dengan ketat. Kepemilikan senjata api dilindungi oleh regulasi yang kuat. Memberi senjata api di Jepang, latar belakang dan keamanan Anda akan diperiksa setiap tiga tahun.
Tingkat kriminalitas dihindari dengan sistem legal yang efisien. Faktanya, polisi Jepang menyelesaikan 98 persen kasus kriminal dan 99 persen pelakunya dibawa ke pengadilan. Dibandingkan dengan negara-negara lain, Jepang memiliki tingkat pengangguran dan penggunaan obat-obatan terendah. Penggabungan semua faktor tersebut membuat Jepang menjadi negara teraman di dunia.
2. Sopan
Bila Anda naik kereta api seperti commuter line di Jakarta, maka Anda akan menyaksikan penumpang mengenakan masker. Hal ini dilakukan oleh penumpang yang sedang sakit, seperti flu, untuk mencegah penularan ke orang lain.
Kesopanan juga akan Anda rasakan ketika memasuki pusat perbelanjaan, pramuniaga akan menyapa pengunjung dengan ramah. Pramuniaga akan mengucapkan hal itu cukup sering, dan setiap pramuniaga akan membungkuk menyambut Anda. Selain itu, kasir terbiasa meminta maaf sebelum meminta uang.
3. Budaya Malu
Budaya malu melekat bagi warga Jepang. Barangkali hal ini sedikit aneh bagi orang yang berasal dari negara lain.
Di Jepang kesejahteraan kelompok lebih utama dibanding kesejahteraan individu. Jadi, tatanan sosial masih bertahan melalui pengucilan dari kelompok, atau ketidaksetujuan kelompok atas sesuatu.
Jepang juga memiliki monokultur, sehingga umumnya ekspresi mereka seragam, baik dalam berpakaian, perilaku. Sangat sedikit imigran yang mask ke Jepang. Pada tahun 2014, misalnya, Jepang hanya menerima 11 pencari suaka.
4. Tingkat Kepercayaan
Tingkat kepercayaan di antara warga Jepang cukup tinggi. Buktinya, Anda bisa menyaksikan sepeda berjejer rapi di luar gedung kantor dan rumah tanpa dikunci. Barangkali, bila di kota lain, sepeda itu sudah habis disikat pencuri.
5. Tertib Lalu Lintas
Warga Jepang sangat tertib pada peraturan lalu lintas. Mereka hanya akan menyeberang saat ada tanda rambu rambu untuk para pejalan kaki untuk menyeberang. Begitu juga para pengendara akan berjalan dan berhenti sesuai peraturan. Jepang memang dikenal sebagai negara yang sangat mementingkan aturan dan penduduknya pun semuanya patuh baik itu terhadap peraturan tertulis maupun tidak, jadi tidak heran apabila masyarakat Jepang begitu tertib termasuj di jalan.
6. Tak Biasa Memberi/Menerima “Tip”
Biasanya tip atau uang tambahan diberikan oleh orang untuk penyedia jasa atau pedagang karena kepuasan dalam pelayanan. Namun hal tersebut tidak ada di Jepang. Di sana Anda tidak akan bisa memberikan tip ke para pedagang atau pemberi jasa karena bagi mereka, melayani masyarakat atau pelanggan adalah suatu kewajiban dan normal.
7.Merokok di Dalam Ruangan
Di Tokyo, orang yang merokok harus berada di ruangan, artinya perokok tidak boleh merokok di jalanan. Sebaliknya, orang yang minum minuman seperti pelanggan kafe, justru meminum minumannya di luar ruangan agar bisa membuang sampah langsung pada tempat yang telah disediakan. Ini ditujukan untuk menjaga keindahan lingkungan kota dari asap rokok.