Suzuki dan Daihatsu selama ini menguasai penjualan mobil pikap. Bagaimana pikap Esemka bisa bersaing dengan pabrikan lain?
JEDA.ID–PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) selaku pabrikan mobil Esemka meluncurkan mobil pikap Bima ke pasaran. Pikap Esemka ini akan bersaing dengan produsen mobil asal Jepang, China, hingga India, yang sudah lebih dahulu mengaspal.
Esemka Bima memiliki kelir putih di bagian bodi, sementara grille depannya dicat hitam. Dalam brosur tertera Esemka Bima dibekali mesin 1.2 L E-power 14 DOHC. Mobil memiliki daya maksimum setara 72 kW dan torsi maksimum 119 Nm.
Secara dimensi, Esemka memiliki panjang 4.560 mm, lebar 1.645 mm, dan tinggi 1.890 mm dengan karbo boks berukuran 2.750 mmx 1.600 mm x 460 mm.
”Jadi langkah Esemka saat ini, pertama kami memperkenalkan kendaraan niaga. Kedua, kita bekerja sama dengan para supplier atau pemasok sparepart,” ujar Presiden Direktur PT SMK Eddy Wirajaya sebagaimana dikutip dari Detikcom, Jumat (6/9/2019).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meresmikan pabrik Esemka di Sambi, Boyolali, menyebutkan pikap Esemka akan dilepas ke pasaran dengan harga Rp95 juta off the road.
”Saya sudah buka, sudah nyoba, sudah lihat sudah test, memang wajib kita beli barang ini. Kalau beli barang dari produk lain ya kebangeten, apalagi yang impor,” ucap Jokowi sebagaimana dilansir dari Detikcom.
Pada tahun pertama PT SMK akan memproduksi sebanyak 3.500 unit pikap Esemka Bima dengan kapasitas produksi total sebesar 12.000 unit per tahun.
Mobil niaga seperti pikap di bawah 1.500 cc sudah diisi beberapa pabrikan mobil. Ada Daihatsu dan Suzuki yang bersaing ketat untuk menguasai pasar mobil pikap di bawah 1.500 cc. Pabrikan China yaitu DFSK juga punya beberapa varian pikap. Produsen asal India, Tata, juga punya andalan di kelas ini.
Penjualan Pikap
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), selama Januari-Juli 2019, produksi mobil pikap mencapai 76.560 unit kendaraan.
Sedangkan wholesales, mobil pikap mencapai 72.586 unit. Sedangkan retail sales selama periode itu mencapai 73.281 unit atau sekitar 12,5% dari total penjualan kendaraan di Indonesia.
Mobil pikap apa yang selama ini paling banyak diincar? Untuk pikap di bawah 1.500 cc, Suzuki menjadi jawara dengan penjualan pada Januari-Juli 2019 menembus 27.000 unit. Namun, untuk jenis kendaraan, Daihatsu yang memegang.
Data Gaikindo periode Januari-Juli 2019 menyebutkan Daihatsu Gran Max PU Standar yang memiliki 1.495 cc nangkring di urutan teratas dengan penjualan 13.797 unit. Di urutan kedua ada Suzuki New Carry PU FD yang menggendong 1.493 cc dengan penjualan 11.069 unit.
Berikut perincian penjualan (wholesales) mobil pikap di bawah 1.500 cc berdasarkan data Gaikindo.
Suzuki
- APV PU (1.495 cc) 1.518 unit
- APV PU X-Tra (1.495cc) 759 unit
- Carry PU FD (1.493 cc) 8.208 unit
- Carry PU WD (1.493 cc) 1.315 unit
- New Carry PU FD (1.493 cc) 11.069 unit
- New Carry PU WD (1.493 cc) 3.860 unit
- New Carry CH (1.493 cc) 408 unit
- Total 27.317 unit
Daihatsu
- Gran Max PU Std (1.298 cc) 4.420 unit
- Gran Max PU 3 Way (1.298 cc) 1.373 unit
- Gran Max PU Std (1.495 cc) 13.797 unit
- Gran Max PU 3 Way (1.495 cc) 627 unit
- HiMax PU 1.0 Std (998 cc) 16 unit
- HiMax PU 1.0 AC PS (998 cc) 33 unit
- Total 20.266 unit
DFSK
- DXK Std (1.248 cc) 2 unit
- DXK AC (1.248 cc) 86 unit
- DXK (1.248 cc) 13 unit
- DXK (1.498 cc) 0 unit
- DXK Std (1.498 cc) 23 unit
- DXK Std AC (1.498 cc) 810 unit
- DXK 1.5 (1.498 cc) 2 unit
- Total 936 unit
Tata
- Super Ace Die (1.405 cc) 8 unit
- Super Ace Dis (1.405 cc) 157 unit
- Super Ace SC CHA (1.405 cc) 8 unit
- Ace EX2 (702 cc) 19 unit
- Total 192 unit
Itulah potret ketatnya persaingan mobil pikap di Tanah Air. Kita nantikan saja ke depannya bagaimana pikap Esemka bisa bersaing tidak?