• Thu, 18 April 2024

Breaking News :

Survei: Warga AS dan China Antusias Divaksin, Prancis Terendah

Jajak pendapat Ipsos Global Advisor dilakukan di 15 negara secara online di antara lebih dari 13.500 orang dewasa.

JEDA.ID-Ada sejumlah warga negara antusias divaksin, tapi ada juga warga tidak antusias divaksin. Berdasarkan hasil survei ini warga AS dan China antusias divaksin, sementara Prancis tidak antusias divaksin.

Berdasarkan hasil jajak pendapat, hanya 4 dari 10 orang di Prancis yang mau divaksin Corona (Covid-19). Ini menandakan warga Prancis tidak antusias divaksin. Hal ini jadi kekhawatiran yang tumbuh atas lambatnya awal kampanye vaksinasi di negara itu.

Dilansir AFP, Rabu (30/12/2020) menurut survei yang dilakukan oleh Penasihat Global Ipsos dalam kemitraan dengan Forum Ekonomi Dunia, hanya 40 persen orang Prancis yang ingin divaksin.

Merekam Adegan Intim Bersama Pasangan, Termasuk Penyimpangan atau Bukan?

Ini menempatkannya di belakang negara-negara tertinggal lainnya seperti Rusia dengan 43 persen dan Afrika Selatan pada 53 persen. Sedangkan di China keinginan divaksin mencapai 80 persen dan Inggris pada 77 persen.

Ketakutan akan efek samping adalah alasan yang paling sering diberikan, menurut jajak pendapat itu.

Di Amerika Serikat, di mana kampanye vaksinasi massal sekarang telah dimulai dengan sungguh-sungguh, 69 persen orang sekarang menginginkan vaksin Corona, naik pada bulan Oktober.

Prancis memulai kampanye vaksinasi pada hari Minggu (27/12/2020) bersama dengan sebagian besar anggota UE lainnya, menargetkan penduduk di panti jompo terlebih dahulu.

Namun kurang dari 100 orang yang diimunisasi dalam tiga hari pertama di Prancis, kecepatan yang jauh lebih lambat dibandingkan di negara tetangga Jerman, apalagi di AS atau Inggris.

Varian Baru Corona Lebih Menular Pada Anak, Ini Penjelasannya

Menanggapi kritik di media sosial, seorang pejabat kementerian kesehatan Prancis mengatakan bahwa pihaknya belum mempercepat program vaksin Corona.

“Kami belum berangkat untuk lari cepat 100 meter tetapi maraton,” ungkapnya seperti dikutip dari detikcom, Rabu (30/12/2020).

“Mulainya berhati-hati tetapi kami akan meningkatkannya dan memvaksinasi dalam skala yang sangat luas,” kata pejabat itu.

Pejabat itu mengatakan tidak ada masalah dengan pasokan, dengan 500.000 dosis vaksin sekarang akan tiba di Prancis setiap minggu.

Jajak pendapat Ipsos Global Advisor dilakukan di 15 negara secara online di antara lebih dari 13.500 orang dewasa termasuk sekitar 1.000 di Prancis.

Dengan tidak adanya penurunan tingkat infeksi Corona di Prancis, Presiden Emmanuel Macron pada hari Selasa (29/12/2020) memimpin pertemuan para menteri dan pejabat kesehatan untuk membahas krisis tersebut.

Sementara itu Amerika Serikat memulai kampanye vaksin virus Corona untuk pasukannya yang ditempatkan di Korea Selatan. Pasukan AS Korea (USFK) memberikan dosis awal vaksin Moderna untuk petugas kesehatan militer dan sipil.

10 Bukti Keberadaan Alien Sepanjang 2020

Dilansir AFP, Rabu (30/12/2020). Washington memiliki sekitar 28.500 tentara yang ditempatkan di Korea Selatan. Para tentara ini ditugaskan untuk mempertahankan diri dari Korea Utara yang bersenjata nuklir dan melindungi kepentingan AS di Asia Timur Laut.
Penyuntikan dilakukan saat gelombang ketiga virus negara Asia. Peningkatan kasus berpusat di wilayah Seoul, yang telah melaporkan kasus harian naik menjadi lebih dari 1.000 beberapa kali bulan ini meskipun ada tindakan yang lebih ketat.

Negara itu melaporkan 1.046 kasus baru dan 40 kematian pada hari Selasa, jumlah korban harian tertinggi sejak pertama kali mengidentifikasi infeksi pada Januari.

Ditulis oleh : Astrid Prihatini WD

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.