Radiasi dari ponsel tak hanya berpengaruh buruk terhadap manusia. Penelitian terbaru mengungkap radiasi dari ponsel ternyata juga dapat berpengaruh pada populasi serangga.
JEDA.ID-Radiasi dari ponsel tak hanya berpengaruh buruk terhadap otak manusia. Berdasarkan penelitian ilmuwan Jerman radiasi dari ponsel ternyata juga dapat mengakibatkan pengaruh buruk bagi populasi serangga.
Efek radiasi ini juga berkemungkinan berpengaruh terhadap hewan dan manusia. Radiasi dari ponsel mungkin dapat berkontribusi terhadap tingkat penurunan yang drastis dari jumlah populasi serangga yang dapat terlihat di Eropa selama beberapa tahun terakhir. Tips kesehatan kali ini membahas pengaruh radiasi dari ponsel terhadap serangga.
Ditambah dengan pestisida dan hilangnya pestisida. Meningkatnya paparan radiasi elektromagnetik mungkin dapat mempunyai dampak yang negatif bagi dunia serangga, demikian hasil penelitian tersebut yang dipresentasikan di Stuttgart, yang belum dilakukan peer review.
Fenomena Corpus Alienum Bikin Heboh dari Jarum Hingga Paku
Analisa dari 190 studi ilmiah tersebut dilakukan oleh Germany’s Nature and Biodiversity Conservation Union (NABU) bersama 2 organisasi non-pemerintah, yang dimana berasal dari Jerman dan satu lagi dari Luxembourg.
Dari 83 studi yang dianggap relevan secara ilmiah, terdapat 72 studi di antaranya menunjukkan pengaruh negatif radiasi pada lebah, ngengat, dan lalat.
Efek negatif ini dapat berkisar dari berkurangnya kemampuan navigasi yang diakibatkan oleh gangguan medan magnetik dapat merusak material genetik serangga serta larva.
Melansir dari Bisnis.com, Jumat (18/9/2020), radiasi handphone maupun radiasi Wifi secara khusus dapat membuka saluran kalsium di beberapa sel tertentu, yang berarti mereka akan menyerap lebih banyak ion kalsium.
Hal ini bisa memicu reaksi berantai biokimia pada serangga, menurut penelitian tersebut hal ini dapat mengganggu circadian rhythms dan sistem imun serangga.
Gagal Verifikasi Email Pendaftaran Kartu Prakerja? Lakukan Ini
“Studi tersebut menunjukkan bahwa kita harus tetap membuka mata di segala arah ketika menganalisa penyebab angka penurunan drastis pada populasi serangga,” Ujar Johannes Enssle, ketua dari NABU di Baden, Wuerttemberg, seperti mengutip dari phys.org.
“Subjek ini sangat membuat beberapa dari kita tidak nyaman dikarenkan hal ini berkaitan dengan kebiasaan sehari-hari kita dan terdapat kepentingan yang kuat dibalik teknologi komunikasi,” tambah Enssle.
Peter Hensinger dari organisasi perlindungan konsumen Diagnose Funk di Jerman berkata bahwa dibutuhkan perhatian lebih untuk mengetahui kemungkinan efek negatif radiasi bagi binatang maupun manusia, terutama yang berkaitan dengan perkenalan teknologi 5G.
Jaringan dengan teknologi 5G diantisipasi untuk dapat memberikan kecepatan 100 kali lebih dibanding dengan teknologi 4G yang sudah ada, tetapi teknologi tersebut sudah mendapatkan penolakan dari berbagai sisi, terutama dari komunitas juru kampanye lingkungan.