• Sat, 27 April 2024

Breaking News :

Polusi Udara Mengintai, Begini Cara Melindungi Diri

Berdasarkan informasi dari www.AirVisual.com, kualitas udara atau polusi udara DKI Jakarta pada Kamis pagi masuk dalam kategori tidak sehat, bahkan terburuk ketiga di dunia.

JEDA.ID—Berdasarkan informasi dari www.AirVisual.com, kualitas udara atau polusi udara DKI Jakarta pada Kamis (8/8/2019) pagi masuk dalam kategori tidak sehat, bahkan terburuk ketiga di dunia. Berdasarkan US Air Quality Index (AQI), pada pukul 06.00 WIB, kualitas udara Jakarta tercatat di angka 157 kategori tidak sehat dengan parameter PM2,5 konsentrasi 66.8 µg/m³.

Dengan angka tersebut menjadikan Jakarta sebagai kota yang berada di peringkat ke-3 dengan kualitas udara terburuk di antara kota-kota besar lainnya di dunia. Posisi kedua untuk kualitas udara terburuk di dunia diisi oleh Hanoi yang terletak di Vietnam dengan indeks kualitas udara 161 dengan status udara tidak sehat setara dengan parameter PM 2.5 konsentrasi 74.6 µg/m³.

Sedangkan di posisi pertama untuk kualitas udara terburuk di dunia diisi oleh Lahore yang terletak di Pakistan dengan indeks kualitas udara 164 dengan status udara tidak sehat setara dengan parameter PM 2.5 konsentrasi 80.6 µg/m³.

Incheon di Korea Selatan dan Dubai di United Arab Emirates secara berturut-turut menempati posisi keempat dan kelima untuk kualitas udara terburuk di dunia dengan status tidak sehat untuk kelompok sensitif dengan AQI 145 dan 135.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya untuk mengendalikan kualitas udara menjadi lebih baik. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengeluarkan Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara di Ibu Kota. Beberapa langkah yang diambil Pemerintah Provinsi DKI untuk mengatasi kualitas udara tersebut di antaranya adalah memperluas ganjil-genap, mewajibkan uji emisi, membatasi usia kendaraan dan penghijauan.

“Memastikan tidak ada angkutan unum yang berusia di atas sepuluh tahun dan tidak lulus uji emisi,” kata Anies seperti tertulis dalam Ingub 66/2019 yang ditujukan kepada Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Air Visual merupakan situs penyedia kualitas udara dan polusi harian kota-kota besar di dunia.

Apa Itu Air Quality Index (AQI)?

AQI merupakan indeks yang menggambarkan tingkat kualitas udara di suatu daerah. Dihitung berdasarkan enam jenis polutan utama, yakni PM 2,5, PM 10, karbon monoksida, asam belerang, nitrogen dioksida, dan ozon permukaan tanah.

Stasiun pemantauan kualitas udara rata-rata menggunakan sensor partikel laser berteknologi tinggi untuk mengukur polusi PM2.5 waktu nyata, yang merupakan salah satu polutan udara paling berbahaya. Rentang nilai dari AQI adalah 0 sampai 500. Berdasarkan waqi.info, makin besar nilainya, maka makin tinggi tingkat polusi udara di wilayah tersebut.

Skala AQI:

– 0-50 kualitas udara bagus Kualitas udara dianggap memuaskan, dan polusi udara menimbulkan sedikit atau tanpa risiko

– 51-100 kualitas udara moderat atau sedang Kualitas udara dapat diterima; Namun, untuk beberapa polutan mungkin ada kekhawatiran kesehatan yang moderat untuk sejumlah kecil orang yang sangat sensitif terhadap polusi udara.

– 101-150 kualitas udara tidak sehat bagi orang yang sensitif Anggota kelompok sensitif dapat mengalami efek kesehatan. Masyarakat umum tidak mungkin terpengaruh.

– 151-200 kualitas udara tidak sehat Setiap orang mungkin mulai mengalami efek kesehatan; anggota kelompok sensitif dapat mengalami efek kesehatan yang lebih serius

– 201-300 kualitas udara sangat tidak sehat Peringatan kesehatan untuk kondisi darurat. Seluruh penduduk lebih mungkin terpengaruh.

– >301 kualitas udara berbahaya Peringatan kesehatan: semua orang mungkin mengalami efek kesehatan yang lebih serius

Kondisi udara yang buruk tentu akan berpengaruh buruk pula bagi kesehatan kita. Untuk itu kita harus bisa melindungi diri dari paparan polusi udara. Berikut adalah beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengurangi risiko polusi udara bagi kesehatan menurut klikdokter.com. 

1. Perhatikan arah datangnya angin

Mulailah dengan menjaga kebersihan dan kesehatan udara di dalam rumah Anda. Untuk mendapatkan udara bersih di dalam ruangan, Anda harus sering membuka jendela. Hal ini bertujuan untuk melancarkan sirkulasi udara di dalam rumah Anda.

Namun Anda perhatikan pula arah datangnya angin. Jika angin bertiup dari jalan raya atau sumber polutan lainnya, segera tutup jendela. Menurut Yifang Zhu, profesor ilmu kesehatan lingkungan di UCLA Fielding School of Public Health, cara ini akan mencegah pencemaran udara di dalam ruangan.

2. Jangan merokok di dalam rumah

Asap rokok adalah sumber terbesar polusi udara di dalam ruangan. Jika Anda terbiasa merokok di dalam rumah dan membiarkan orang lain melakukannya, Anda dapat memperburuk kondisi udara di dalam rumah. Akibatnya bisa memicu penyakit pernapasan pada seluruh anggota keluarga.

3. Cek kualitas udara

Saat berada di luar rumah, usahakan untuk selalu menghindari paparan polusi udara, agar kesehatan pernapasan tetap terjaga. Lakukan pengecekan kualitas udara sebelum melakukan aktivitas di luar ruangan.

4. Jangan berolahraga saat kualitas udara buruk

Jika terjadi polusi udara secara ekstrem, hindari olahraga di luar ruangan. Saluran pernapasan akan bekerja lebih berat di tengah polusi udara, dan udara yang buruk dapat menggangu sistem penyaringan pada pernapasan.

5. Kurangi penggunaan kendaraan bermotor

Cobalah untuk mulai membiasakan diri pergi ke tempat kerja dengan bersepeda atau menggunakan kendaraan umum. Kebiasaan ini dapat menurunkan polusi udara dan membuat udara di lingkungan Anda menjadi lebih sehat.

Ditulis oleh : Anik Sulistyawati

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.