Mutasi virus corona kini lebih mudah menular. Namun mutasi tersebut tidak membuat virus corona lebih berbahaya dibanding sebelumnya.
JEDA.ID-Sebuah studi terbaru menemukan bahwa mutasi virus corona kini lebih mudah menular. Namun para ahli meyakini tampaknya mutasi tersebut tidak membuat virus corona lebih berbahaya dibanding sebelumnya.
“Kami tahu bahwa virus baru [virus Corona Covid-19] telah bermutasi. Sekilas tidak terlihat seperti lebih buruk,” kata Erica Ollmann Saphire dari La Jolla Institute for Immunology dan Coronavirus Immunotherapy Consortium, yang bekerja pada penelitian ini, mengatakan kepada CNN.
Mutasi disebut mempengaruhi protein spike, struktur yang digunakan virus untuk masuk ke dalam sel yang terinfeksi. Para peneliti juga mempelajari apakah mutasi virus corona ini dapat berpengaruh pada pengembangan vaksin corona.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Cell mengkonfirmasi bahwa mutasi virus corona membuat corona lebih cepat menyebar. Para peneliti menyebut mutasi baru G614 lebih menular daripada D614 yang ditemukan menyebar di Eropa dan AS.
“Data pelacakan global kami menunjukkan bahwa varian G614 telah menyebar lebih cepat daripada D614,” kata ahli biologi teoritis Bette Korber dari Los Alamos National Laboratory dan rekannya dalam laporannya.
“Kami menafsirkan ini berarti bahwa virus itu kemungkinan lebih menular,” jelas mereka seperti dikutip dari detikcom, Jumat (3/7/2020).
“Menariknya, kami tidak menemukan bukti dampak G614 pada tingkat keparahan penyakit. Ini bisa menjadi kabar baik,” kata Lawrence Young, seorang profesor onkologi medis di Universitas Warwick di Inggris.
Virus G4 Berpotensi Jadi Pandemi, Ini Tanggapan Pemerintah China
Menurut para peneliti mutasi Corona G614 tiga hingga sembilan kali lebih menular dan berkembang biak lebih cepat di saluran pernapasan bagian atas hidung dan tenggorokan. Hal inilah yang kemudian menyimpulkan mengapa mutasi virus Corona lebih mudah menular.
David Montefiore dari Duke University dan rekannya juga menguji virus corona di laboratorium. Mereka meneliti lebih jauh apakah jenis mutasi corona berbentuk G memang lebih mudah menular daripada bentuk D.
“Kami dapat menguji apakah bentuk G dari virus lebih menular daripada bentuk D,” kata Direktur Laboratorium untuk Penelitian dan Pengembangan Vaksin AIDS, Montefiore, kepada CNN.
“Semua hasil sepakat bahwa bentuk G tiga sampai sembilan kali lebih menular daripada bentuk D. Kami sekarang memiliki bukti yang mendukung terkait analisis tentang urutan jenis virus Corona di seluruh dunia, bentuk G memiliki keunggulan yaitu lebih mudah menular,” jelasnya.
Kisah Dinasti Politik di Balik Penangkapan Bupati Ismunandar oleh KPK
Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut sangat kecil kemungkinan hewan peliharaan menularkan Covid-19 ke pemiliknya. Kepala Ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan, mengatakan meski telah ada beberapa hewan seperti kucing, musang, dan harimau yang terinfeksi virus corona, kecil kemungkinan mereka menularkan pada manusia.
“Ada risiko yang sangat kecil dari hewan peliharaan, karena ada beberapa kekhawatiran tentang hewan peliharaan yang menjadi sumber infeksi,” katanya dikutip dari Reuters.
Beberapa waktu lalu beredar kabar mengenai hewan peliharaan yang terinfeksi Covid-19. Gejala virus corona di hewan pun hampir mirip dengan manusia seperti demam dan kesulitan bernapas.
Banyak masyarakat kemudian khawatir akan penularan virus corona dari hewan peliharaannya. Namun pakar infeksi sepakat bahwa risiko penularan dari manusia ke hewan khususnya kucing dikatakan cukup rendah.
Berlakukan Social Distancing Bagi Hewan Peliharaan
Meski demikian pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat (CDC) mengimbau agar hewan peliharaan juga tetap mengikuti aturan social distancing atau jaga jarak. Dalam arti, hewan peliharaan juga dibatasi interaksinya dengan orang atau hewan lain di luar rumah.
“Perlakukan hewan peliharaan seperti yang Anda lakukan pada anggota keluarga lainnya, jangan biarkan hewan peliharaan berinteraksi dengan orang atau hewan lain di luar rumah,” tulis CDC.
Praktik cuci tangan yang baik, terutama sebelum makan atau menyentuh wajah, menjaga jarak dari orang lain, dan memakai masker di tempat umum, adalah protokol yang harus terus dipertahankan.
Agar tidak tertular virus corona, ada baiknya mengetahui beberapa kegiatan harian yang memiliki risiko penularan dari terendah hingga tertinggi.
1. Risiko rendah
– Berjalan atau bersepeda, dapat dilakukan bersama teman, tetapi tetap ikuti protokol kesehatan seperti, tetap jaga jarak minimal satu meter dan selalu pakai masker.
2. Risiko rendah-sedang
– Piknik dengan teman
– Pergi ke pantai
– Berenang di kolam berenang umum
3. Risiko sedang
– Bermain dengan anak di taman umum
– Pergi ke salon
4. Risiko sedang-tinggi
– Mengunjungi lansia yang rentan tertular
– Nongkrong di kafe dan kelab malam
– Pergi ke tempat gym
– Menginap di hotel
5. Risiko tinggi
– Pesta besar di dalam ruangan
– Pertemuan akbar dan kerumunan besar