Apabila ibu menyusui menemukan kesulitan dalam kegiatan menyusui, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan konselor atau konsultan laktasi.
JEDA.ID-Kegiatan menyusui kala pandemi tentu harus mendapat perhatian ekstra. Jangan sampai menyusui kala pandemi justru menjadi media penularan corona dari ibu ke anak.
Nah bagaimana supaya menyusui kala pandemi ini bisa tetap berlangsung dengan aman? Tips kesehatan kali ini membahas tips aman menyusui kala pandemi.
Ya harus disadari pandemi telah mengubah kebiasaan dan ritme kehidupan sehari-hari. Meski demikian, menyusui bayi secara eksklusif tetap menjadi hal yang wajib diupayakan, demi membangun imunitas bayi.
Menyusui sendiri merupakan kebutuhan eksklusif bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya. ASI memberikan kecukupan dan kelengkapan nutrisi serta perlindungan terhadap berbagai penyakit. Sampai Oktober 2020, virus SARS-COV 2 belum ditemukan terdeteksi pada ASI.
Apa Penyebab Pemanasan Global dan Bagaimana Cara Menguranginya?
Para peneliti terus-menerus melakukan penelitian dan melakukan telaah lebih lanjut terhadap ibu hamil dan menyusui yang terkonfirmasi Covid-19.
Namun demikian, penularan virus penyebab sakit pernapasan melalui ASI tergolong rendah, sehingga World Health Organization (WHO) tetap memberikan rekomendasi bagi ibu yang terkena infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) maupun Covid-19 untuk tetap menyusui.
Seorang ibu yang positif Covid-19 atau yang dicurigai terinfeksi Covid-19 dalam isolasi mandiri dapat menyusui dan menerapkan langkah-langkah berikut ini demi menjamin keamanan bayi dari penularan penyakit. Dikutip dari Bisnis.com, Sabtu (7/11/2020), berikut ini tips aman menyusui kala pandemi oleh Dokter Umum Konsultan Laktasi RS Pondok Indah – Pondok Indah dan RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, Meutia Ayuputeri Kumaheri, :
1. Cuci tangan sebelum bersentuhan dengan bayi, peralatan pompa, dan peralatan minum bayi
2. Ikuti semua petunjuk cara membersihkan peralatan pompa dan minum bayi
3. Gunakan masker wajah saat menyusui bayi
4. Ganti masker apabila lembab atau basah
5. Segera buang masker sekali pakai setelah tidak digunakan
6. Saat memakai dan membuka masker, hindari memegang wajah bagian depan
7. Apabila ibu harus dalam perawatan terpisah dengan bayi, cari informasi terkait donor ASI atau orang sehat yang dapat memberikan ASI perah kepada bayi. Orang sehat yang merawat dan memberikan ASI perah kepada bayi juga harus menjalankan protokol kesehatan yang sama dengan ibu
8. Bersihkan area permukaan perabotan di rumah dengan cairan pembersih secara berkala
9. Ibu tidak perlu membersihkan kulit payudara secara teratur sebelum menyusui atau perah ASI. Namun demikian, apabila ibu batuk atau bersin mengenai kulit payudara, ibu dapat segera mandi dan membersihkan area kulit payudara dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik, sebelum menyusui.
Minum Kopi Tanpa Nyeri Lambung? Ini Triknya
10. Apabila ibu merasakan gejala-gejala Covid-19 seperti demam, sakit kepala, batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan lainnya, segera konsultasikan ke dokter
11. Apabila ibu mengalami keraguan, dapat berkonsultasi dengan tenaga profesional yang dapat membimbing menyusui dalam kondisi Covid-19
12. Pilih fasilitas kesehatan untuk konsultasi dokter atau konsultasi laktasi yang menjalankan protokol kesehatan yang ketat
“Langkah-langkah di atas tak hanya dapat diterapkan pada ibu yang dicurigai atau positif Covid-19. Tetapi juga untuk semua ibu menyusui yang sehat,” terangnya.
Protokol kesehatan yang ketat memang sangat penting diberlakukan di masa pandemi sekarang ini. Apabila ibu menyusui menemukan kesulitan dalam kegiatan menyusui, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan konselor atau konsultan laktasi.
Beberapa fasilitas kesehatan yang ramah ibu dan bayi, seperti RS Pondok Indah Group selalu berupaya untuk memprioritaskan layanan kesehatan untuk ibu, bayi, dan anak, termasuk untuk kesuksesan pemberian ASI.
Prioritas ini ditunjukkan dengan menghadirkan layanan laktasi yang komprehensif dan terintegrasi, mulai dari kelas laktasi antenatal, khusus bagi ibu hamil, untuk memberikan edukasi kepada calon ibu dalam memberikan ASI kepada buah hati; penerapan inisiasi menyusu dini (IMD) ketika melahirkan.
Konseling laktasi pada saat sebelum, sesaat setelah melahirkan, hingga selama periode menyusui; fasilitas ruangan laktasi, hingga dukungan konseling menyusui profesional dari tim multidisiplin dokter, bidan, dan perawat.