Pemerintah menetapkan sejumlah kriteria agar masker kain sesuai SNI. Masker kain harus sesuai SNI agar efektif dalam pencegahan penularan corona.
JEDA.ID-Masih banyak masker kain tidak sesuai standar nasional Indonesia (SNI). Ada sejumlah kriteria yang harus dipenuhi agar masker kain sesuai SNI.
Beberapa waktu lalu, pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak memakai masker scuba dan buff. Pasalnya, kedua dari masker tersebut dinilai kurang efektif untuk menangkal virus corona Covid-19.
Deputi Bidang Pengembangan Standar Badan Standardisasi Nasional (BSN) Nasrudin Irawan mengatakan, saat ini masker kain yang beredar di pasaran ada yang terdiri dari satu lapis, dua lapis, dan tiga lapis. Contoh masker kain satu lapis yang banyak beredar adalah masker scuba atau buff. Namun, sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), masker kain yang berlaku terdiri dari minimal dua lapis kain. Lalu apa sajakah kriteria yang harus dipenuhi agar sesuai SNI? Tips kesehatan kali ini membahas kriteria SNI masker kain.
Oleh karena itu BSN pun menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 8914:2020 Tekstil – Masker dari kain, di antaranya masker harus memiliki syarat minimal dua lapis kain.
10 Profesi Ini Cocok untuk Introvert
“SNI 8914:2020 menetapkan persyaratan mutu masker yang terbuat dari kain tenun dan/atau kain rajut dari berbagai jenis serat, minimal terdiri dari dua lapis kain dan dapat dicuci beberapa kali (washable),” katanya seperti dilihat dari situs resmi SBN.go.id. Rabu (23/9/2020).
Selain itu, Nasrudin menambahkan, dalam ruang lingkup SNI itu terdapat pengecualian, yaitu standar tidak berlaku untuk masker dari kain non woven (nirtenun) dan masker untuk bayi. Dan, standar tersebut juga tidak dimaksudkan untuk mengatasi semua masalah yang terkait dengan keselamatan, kesehatan, dan kelestarian lingkungan dalam penggunaannya.
Perhatikan Pemilihan Bahan
Selain itu pemilihan bahan untuk masker kain juga perlu diperhatikan, karena filtrasi dan kemampuan bernafas bervariasi tergantung pada jenis bahan. Efisiensi filtrasi tergantung pada kerapatan kain, jenis serat dan anyaman. Filtrasi pada masker dari kain berdasarkan penelitian adalah antara 0,7 persen sampai dengan 60 persen. Semakin banyak lapisan maka akan semakin tinggi efisiensi filtrasi.
Dalam SNI 8914:2020, masker kain dibagi ke dalam tiga tipe, yaitu tipe A masker kain untuk penggunaan umum, tipe B untuk penggunaan filtrasi bakteri, dan tipe C untuk filtrasi partikel.
Gejala Covid-19 Anak Lebih Ringan daripada Orang Dewasa, Ini Penyebabnya
Nasrudin menambahkan, masker dari kain dikemas per satuan dengan cara dilipat atau dibungkus dengan plastik.
Terkait penandaan pada kemasan masker dari kain sekurang-kurangnya harus mencantumkan merek pada kemasan, negara pembuat, jenis serat setiap lapisan, anti bakteri, tahan air, pencantuman label “cuci sebelum dipakai”, petunjuk pencucian, serta tipe masker dari kain.
“Meski bisa dicuci dan dipakai kembali, masker kain sebaiknya tidak dipakai lebih dari empat jam, karena masker kain tidak seefektif masker medis dalam menyaring partikel, virus dan bakteri,” beber Nasrudin.