Ternyata masih ada perawat yang masih ragu dengan vaksin Covid-19. Kira-kira apa penyebabnya? Ini kata Ketua Umum PPNI mengenai hal tersebut.
JEDA.ID — Dari survei yang dilakukan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia atau PPNI menyebutkan bahwa masih ada perawat yang masih ragu dengan vaksin Covid-19.
Keraguan para perawat terkait vaksin Covid-19 disebut sebagian besar disebabkan oleh disinformasi terkait vaksin dan ketakutan mereka secara pribadi terhadap jarum suntik.
WhatsApp Beri Penjelasan Soal Kebijakan Barunya, Simak Ulasannya
“Meski kami sebagai perawat sudah terbiasa menyuntik orang, ada juga yang dirinya sendiri takut disuntik. Karena pengetahuan mengenai vaksin sudah diberikan kepada tenaga kesehatan di semester awal pendidikannya, jadi hanya perlu diberikan pemahaman lebih lanjut untuk meningkatkan keyakinan mereka,” beber Ketua Umum PPNI Harif Fadhillah sebagaimana diberitakan Solopos.com pada Sabtu (9/1/2021).
Akan tetapi, dari survei yang dilakukan sejak Desember 2020 dan disebarkan secara online ke anggota PPNI di seluruh Indonesia, hasilnya, 82.04% dari total 1.700 responden menyatakan bersedia menerima vaksin sebagai kelompok pertama yang diprioritaskan oleh pemerintah.
7 Rahasia Gadai di Pegadaian yang Harus Diketahui, Apa Saja?
“Tenaga kesehatan, termasuk di antaranya perawat, merupakan kelompok dengan resiko tinggi terinfeksi virus Covid-19 karena kami bertugas di lingkungan yang kondisinya lebih rentan dibanding kelompok masyarakat lain. Karena itulah, perlindungan kepada tenaga kesehatan harus ditingkatkan, salah satunya dengan vaksinasi,” ungkap dia.
Marak Kloning WhatsApp, Ini Cara Aktifkan Pengamanan Ganda
Siap Jadi Vaksinator
Selain siap menerima vaksin Covid-19, perawat juga bersedia menjadi relawan pemberi vaksin atau dikenal dengan vaksinator.
“Menurut hasil survei tersebut, respon yang kami dapatkan dari teman-teman perawat sangat positif, dengan 82.04% responden menyatakan bersedia menerima vaksin sebagai kelompok pertama yang diprioritaskan oleh pemerintah. Dan 65.99% responden bersedia menjadi relawan pemberi vaksin atau vaksinator. Berdasarkan dialog-dialog yang kami lakukan dengan anggota PPNI di 34 provinsi di Indonesia, kami juga tidak menemukan adanya penolakan terhadap program vaksinasi bertahap ini,” tambah dia.
China Berlakukan Lockdown Lagi, Sekolah Ditutup
Selain survei internal, Harif menambahkan bahwa PPNI juga telah mengeluarkan instruksi resmi pada 6 Januari 2021 kepada seluruh anggota yang total jumlah resminya lebih dari 600,000 orang. Hal tersebut untuk mendukung dan mengikuti program vaksin Covid-19 yang dilaksanakan pemerintah. Serta memberikan edukasi kepada masyarakat untuk ikut menyukseskan program tersebut sebagai upaya mempercepat berakhirnya pandemi.
Seaglider Ditemukan di Selayar, Ini yang Bisa Diungkap Benda Tersebut