Kesan modern terasa di stasiun yang menjadi salah satu landmark Kota Medan.
JEDA.ID–Indonesia memiliki layanan kereta bandara di beberapa kota seperti Medan, Padang, dan Jakarta. Terbaru, kereta bandara akan melayani penumpang di Bandara Adi Soemarmo Solo. Tentu kereta itu harus didukung dengan stasiun kereta bandara.
Sebagian kereta bandara dioperasikan PT Railink. Menariknya, stasiun yang melayani penumpang kereta bandara memiliki fasilitas wah. Tak hanya itu, stasiun kereta bandara juga berarsitektur unik sehingga kerap digunakan penumpang untuk berfoto atau selfie.
Berikut potret kemegahan tujuh stasiun kereta bandara di Indonesia yang dihimpun jeda.id dari PT Railink dan berbagai sumber, Senin (1/7/2019).
Stasiun BNI City
Stasiun yang awalnya bernama Stasiun Sudirman Baru ini, saat ini dikenal dengan nama Stasiun KA Bandara BNI City. Terletak di area Jl. Jenderal Sudirman Jakarta, stasiun ini melayani penumpang kereta bandara rute Jakarta-Bandara Soekarno Hatta Tangerang.
Stasiun KA Bandara BNI City mulai melayani penumpang sejak 26 Desember 2017 dan diresmikan pada 2 Januari 2018. Stasiun yang memiliki luas area 21.748,63 meter persegi ini memiliki tenant-tenant yang lengkap seperti restoran, kafe, bank, dan supermarket.
Di stasiun ini terdapat berbagai fasilitas seperti vending machine, mesin check-in mandiri, papan informasi jadwal kedatangan dan keberangkatan kereta, free wifi. Kemudian waiting lounge, office space for rent, gerai makanan, gerai ATM, minimarket, toilet, musala, klinik, dan ruang menyusui. Stasiun ini memiliki area parkir dengan kapasitas 100 kendaraan.
Stasiun Bandara Soetta
Stasiun dengan luas lebih dari 8.000 meter persegi ini dibangun sejak Juni 2015 ini. Stasiun ini mulai melayani penumpang sejak 27 Desember 2017 dan diresmikan pada 2 Januari 2018. Stasiun KA Bandara Soekarno-Hatta memiliki kapasitas peron 2.000 penumpang dan kapasitas bangunan 1.500 penumpang.
Di area stasiun terdapat vending machine, mesin check-in mandiri, papan informasi jadwal kedatangan dan keberangkatan kereta dan pesawat, free wifi. Ada pula waiting lounge, gerai makanan, minimarket, medical assistance, smoking area, toilet, musala, dan ruang menyusui.
Penumpang kereta bandara yang tiba di stasiun ini tidak perlu khawatir karena stasiun ini terintegrasi dengan skytrain yang bisa mengantar penumpang ke terminal bandara sesuai tujuan. Jumlah perjalanan dari Stasiun KA Bandara BNI City menuju Stasiun KA Bandara Soekarno-Hatta adalah 70 perjalanan/hari dengan waktu tempuh 40 menit.
Stasiun Bandara Medan
Stasiun yang berdiri di atas area seluas 70.004 meter persegi ini telah menjelma menjadi City Train Station KA Bandara. Kesan modern terasa di stasiun yang menjadi salah satu landmark Kota Medan. Stasiun ini akan melayani penumpang dari Bandara Medan menuju Bandara Kualanamu dengan 40 perjalanan per hari.
Penumpang akan dimanjakan di stasiun ini karena terdapat hotel transit penunjang bisnis. Di area stasiun terdapat vending machine, mesin check-in mandiri, papan informasi jadwal kedatangan dan keberangkatan kereta, free wifi.
Hampir sama dengan stasiun kereta bandara lainnya, stasiun ini memiliki waiting lounge, gerai makanan, gerai ATM, minimarket, toilet, musala, klinik, dan ruang menyusui.
Stasiun Bandara Kualanamu
Stasiun ini berdiri dengan megah di area terdepan bangunan Bandara Internasional Kualanamu dengan luas keseluruhan sekitar 10.000 m2. Stasiun KA ini terhubung dengan bangunan inti bandara oleh 2 buah travellator di lantai II yang akan memudahkan akses para penumpang.
Bangunan Stasiun KA Bandara Kualanamu terdiri atas dua lantai yaitu lantai I untuk kedatangan dan keberangkatan menuju Stasiun KA Bandara Medan, sedangkan lantai II merupakan akses menuju area check-in bandara.
Stasiun KA ini dilengkapi vending machine, mesin check-in mandiri, papan informasi jadwal kedatangan dan keberangkatan kereta, free wifi. Ada pula waiting lounge, gerai makanan, dan gerai lainnya.
Stasiun BIM
Stasiun ini berada di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang. Stasiun ini diresmikan bersamaan dengan peresmian kereta Bandara Internasional Minangkabau pada 21 Mei 2018 oleh Presiden Joko Widodo. Stasiun BIM dilengkapi dengan fasilitas coffee shop, ruang tunggu, ruang menyusui, dan toilet khusus untuk disabilitas.
Stasiun ini mudah diakses dari BIM. Pada sisi sebelah kiri terminal bandara, penumpang dapat melihat skybridge yang menghubungkan antara bandara dan Stasiun BIM. Setelah melewati skybridge, penumpang turun eskalator dan langsung terlihat loket pembelian tiket kereta bandara. Dari terminal bandara ke Stasiun BIM hanya memakan waktu 8 menit. Tiket kereta bandara di Padang merupakan yang termurah karena hanya dipatok Rp10.000
Stasiun Bandara Adi Soemarmo
Stasiun ini tengah dalam pengerjaan akhir dan diharapkan segera beroperasi bersamaan dengan beroperasinya kereta bandara yang ditarget rampung pada September 2019. Stasiun ini menyatu dengan terminal baru Bandara Adi Soemarmo Solo. Bangunan ini menggabungkan konsep bangunan modern namun dengan interior yang kental nuansa batik.
KA bandara tinggal menanti selesainya proyek pembangunan jalur rel kereta api di bawah tanggung jawab Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah I Jawa Tengah. Stasiun bandara ini ada tiga bagian. Lantai pertama akan difungsikan untuk lobi, di lantai dua untuk ruang tunggu penumpang, dan bagian paling atas untuk kereta api. Stasiun di bandara ini memiliki kapasitas sekitar 250 orang untuk satu kali berangkat.
Stasiun Balapan Solo
Stasiun kereta bandara ini menyatu dengan Stasiun Balapan di Kota Solo. Namun, ruang tunggu dan peronnya terpisah. Stasiun kereta bandara ini diresmikan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Edi Sukmoro, Kamis (29/8).
Kereta bandara akan menghubungkan antara Stasiun Solo Balapan dengan Bandara Adi Soemarmo. Setelah Stasiun KA Bandara Adi Soemarmo rampung dibangun, kini menyusul peron KA Bandara di Stasiun Solo Balapan yang kelar digarap.
beragam fasilitas tersedia seperti mempertimbangkan difabel, 40 unit AC, toilet, ruang tunggu, pintu otomatis, dan sebagainya. Dirut PT KAI Edi Sukmoro berharap ini menjadi model untuk diterapkan pada KA bandara lainnya.
Paling menarik, stasiun kereta bandara ini terkoneksi dengan tiga jenis angkutan umum. Selain kereta api dan pesawat, juga ada akses menuju Terminal Tirtonadi melalui skybridge.
Stasiun ini juga akan menghubungkan tiga bandara yaitu Adi Soemarmo Ssolo, Adisutjipto Yogyakarta, serta Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo.
Bangunan peron tunggu ini terdiri dari dua lantai ini berada di jalur 9 yang dimatikan. Adapun bentuknya menonjolkan desain modern dengan atap setengah lingkaran lonjong dari bahan Alumunium Composite Panel (ACP).
“Desain dan bangunan peron seperti ini baru satu-satunya yang kami bikin di stasiun kereta api di Indonesia. Peron tunggu KA Bandara ini dibangun dua lantai. Lantai I memiliki luas 645 meter persegi dan berfungsi sebagai peron naik turun penumpang kereta api, sementara lantai II dengan luas 1.299 meter persegi sebagai ruang tunggunya,” tutur Project Manager PT Kereta Api Properti Manajemen, Sugeng Saputro.