Bagaimana hukum tidur lama saat puasa Ramadan, apakah betul bernilai ibadah atau justru sebaliknya bisa membatalkan puasa? Ini kata NU.
JEDA.ID — Apakah tidur lama saat puasa Ramadan bernilai ibadah atau justru sebaliknya?
Sebagaimana diketahui, terdapat hadis yang menyebutkan tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah, sebagaimana tertulis di bawah ini.
Baca Juga: Rekomendasi Kuliner yang Buka Saat Sahur di Solo
“Tidurnya orang puasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, amal ibadahnya dilipatgandakan, doanya dikabulkan, dan dosanya diampuni.” (HR Baihaqi).
Dengan hadis di atas, lalu bagaimana hukumnya seseorang yang tidur lama saat puasa?
Baca Juga: List Akun Instagram Pemain Ikatan Cinta, Siapa yang Followersnya Terbanyak?
Hal tersebut dijawab oleh Ima al-Ghazali, dia menjelaskan bahwa salah satu adab menjalankan puasa adalah tidak memperbanyak tidur pada siang hari di bulan Ramadan.
“Sebagian dari tata krama puasa adalah tidak memperbanyak tidur di siang hari, hingga seseorang merasakan lapar dan haus dan merasakan lemahnya kekuatan, dengan demikian hati akan menjadi jernih.” (Imam al-Ghazali, Ihya’ Ulumid Din, juz 1, hal. 246).
Baca Juga: Sejauh Mana Perkembangan Vaksin Merah Putih?
Meski begitu, sesuai hadis riwayat Baihaqi, tidur saat puasa hukumnya ibadah dengan catatan untuk mempersiapkan hal-hal yang bernuansa ibadah. Salah satunya untuk mempersiapkan fisik dalam menjalankan ibadah. Sebagaimana dijelaskan Nahdlatul Ulama atau NU dalam situs resminya.
NU mengategorikan tidur saat puasa hukumnya ibadah jika memenuhi dua kriteria. Pertama, tidak untuk bermalas-malasan tapi untuk bersemangat dalam ibadah. Kedua, tidak mencampuri ibadah puasanya dengan melakukan perbuatan maksiat.
Baca Juga: Tambal Gigi Saat Puasa Bisa Bikin Batal Enggak Ya?