Tiap daerah di Indonesia memiliki makanan tradisional yang memiliki kekhasan masing-masing.
JEDA.ID–Wisata kuliner telah menjadi salah satu produk andalan pariwisata Indonesia. Makanan tradisional Indonesia menjadi salah satu andalan untuk memikat hati wisatawan.
Kementerian Pariwisata sudah menetapkan tiga destinasi wisata kuliner unggulan yaitu Bali, Bandung dan Joglosemar (Yogyakarta, Solo, Semarang).
Dunia kuliner memiliki kontribusi tertinggi bagi PDB ekonomi kreatif. Kuliner memberikan kontribusi sebesar 42% baru disusul kemudian fashion di peringkat kedua dengan 18% dan ketiga kriya sebesar 15%.
Tiga daerah yang ditetapkan sebagai Destinasi Wisata Kuliner harus berstandar UNWTO. Pada 2018 Bali sudah menjadi destinasi kuliner sesuai UNWTO. Selanjutnya Bandung dan Joglosemar bisa mengkopi Bali pada 2019.
Potensi besar wisata kuliner ini tidak lepas dari kekayaan makanan tradisional Tanah Air. Tiap daerah di Indonesia memiliki makanan tradisional yang memiliki kekhasan masing-masing.
Ada yang menonjolkan rasa pedas, manis, hingga asin. Itu semua menambah khazanah kuliner tradisional di Indonesia. Setidaknya saat ini Indonesia memiliki lebih dari 1.000 makanan tradisional yang tersebar merata.
Tidak salah kiranya wilayah Joglosemar ditunjuk menjadi destinasi wisata kuliner. Sebab, Jogja bisa dibilang menjadi surga makanan tradisional Indonesia.
Di daerah istimewa ini ada 192 makanan tradisional. Bila ditambah Solo dan Semarang yang masuk wilayah Jawa Tengah, makanan tradisionalnya bertambah 33 jenis.
Setelah DIY, Papua berada di urutan kedua sebagai daerah yang memiliki makanan tradisional. Di Bumi Cinderawasih ada sekitar 114 makanan tradisional.
Perincian Tiap Daerah
Bagaimana dengan daerah lain? Semuanya memiliki kekayaan makanan tradisional yang menambah pesona wisata Indonesia.
Berikut jumlah makanan tradisional yang dimiliki masing-masing provinsi sebagaimana data di Statistik Kebudayaan 2019 yang dikeluarkan Ditjen Kebudayaan Kemendikbud.
DKI Jakarta 8 jenis
Jawa Barat 66 jenis
Banten 6 jenis
Jawa Tengah 33 jenis
DI Yogyakarta 192 jenis
Jawa Timur 53 jenis
Aceh 4 jenis
Sumatra Utara 14 jenis
Sumatra Barat 56 jenis
Riau 4 jenis
Kepulauan Riau 6 jenis
Jambi 1 jenis
Sumatra Selatan 26 jenis
Bangka Belitung 5 jenis
Bengkulu 53 jenis
Lampung 27 jenis
Kalimantan Barat 20 jenis
Kalimantan Tengah 23 jenis
Kalimantan Selatan 65 jenis
Kalimantan Timur 2 jenis
Kalimantan Utara –
Sulawesi Utara 72 jenis
Gorontalo 18 jenis
Sulawesi Tengah 5 jenis
Sulawesi Selatan 62 jenis
Sulawesi Barat 3 jenis
Sulawesi Tenggara 13 jenis
Maluku 16 jenis
Maluku Utara 7 jenis
Bali 33 jenis
Nusa Tenggara Barat 38 jenis
Nusa Tenggara Timur 15 jenis
Papua 114 jenis
Papua Barat 27 jenis