Setiap 13 Oktober diperingati sebagai No Bra Day. Perayaan No Bra Day masih kontroversi tapi untuk mendukung pencegahan kanker payudara.
JEDA.ID-Tahukah Anda 13 Oktober selalu diperingati sebagai No Bra Day? Pada peringatan No Bra Day tersebut, para wanita bebas untuk tidak menggunakan bra seharian.
Belakangan ini pun banyak didiskusikan soal masalah kebebasan wanita menggunakan bra atau pelindung payudara tersebut. Dari alasan kesehatan, estetika, kenyamanan, hingga alasan terkait feminisme bertebaran.
Terkait dengan kesehatan, tips kesehatan kali ini membahas soal efek memakai bra.
43 Maskapai Terancam Bangkrut dan Masih Banyak akan Menyusul
Dikutip dari laman Times Of India dan ditulis detikcom, Selasa (13/10/2020), sayangnya tidak terlalu banyak riset mengenai hal tersebut. Namun, menurut seorang perawat spesialis kesehatan wanita, Patricia Geraghty, menyebut bra sebetulnya tidak terlalu memiliki manfaat yang signifikan bagi kesehatan wanita, dan ketika tidak menggunakan bra juga tidak akan mengganggu kesehatan.
Bra digunakan karena adanya ketakutan payudara akan menjadi ‘melorot’ dan tidak kencang, selain itu soal estetika. Namun, menurut Geraghty dan para ahli lainnya, sebenarnya hal tersebut tidak dapat dipengaruhi oleh pemakaian bra, namun justru tergantung kepada berapa kali seseorang mengalami kehamilan.
Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Jean Denis Rouillon selama 15 tahun, menyimpulkan bahwa bra sebetulnya tidak memiliki manfaat, bahkan malah bisa menyakiti atau berbahaya. Dalam studinya tersebut, 300 wanita berusia antara 18 tahun hingga 35 tahun yang tidak memakai bra, memiliki jaringan otot yang secara alamiah akan menyokong payudara mereka.
“Sementara, saat kita mengenakan bra, material cup membatasi kemampuan payudara untuk menumbuhkan jaringan penyokong ini. Hasilnya, Rouillon percaya bahwa memakai bra malah membuat payudara kita lebih cepat ‘melorot’,” ungkap dari studi tersebut.
10 Minuman Ini Bisa Tingkatkan Kesehatan Otak, Mau Coba?
Namun apakah dengan hal ini berarti para wanita harus berhenti memakai bra? Rouillon pun mengingatkan bahwa jika kamu sudah mengenakannya selama kurang lebih satu dekade, maka jangan dihentikan, karena tidak akan ada manfaatnya dengan kemudian berganti untuk tidak memakainya.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut 5 fakta No Bra Day yang perlu diketahui.
1. Sejarah No Bra Day
Tidak diketahui pasti kapan dan bagaimana tradisi No Bra Day bermula. Namun diyakini, kampanye ini mulai ramai sejak 2011 di Amerika Serikat, dengan muatan pesan untuk melakukan deteksi dini kanker payudara. Kampanye ini meluas ke seluruh dunia lewat media sosial.
2. Tidak ada kaitan bra dengan kanker payudara
Terlepas dari tujuan No Bra Day, ada banyak mitos beredar yang mengaitkan bra dengan kanker payudara. Salah satunya menyebut memakai bra berkawat atau terlalu ketat bisa memicu kanker payudara. Dipastikan mitos-mitos tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan dan tidak perlu dipercaya.
3. Dinilai efektif sebagai kampanye
Meski tidak berhubungan, sebagian kalangan menganggap No Bra Day sah-sah saja dijadikan sebagai kampanye kepedulian terhadap bahaya kanker payudara. Terlebih, kampanye ini diperingati pada bulan Oktober, yang memang menjadi Bulan Kepedulian Kanker Payudara.
Soal ada keterkaitan atau tidak, kurang lebih sama seperti ketika orang memviralkan Ice Bucket Challenge untuk meningkatkan kepedulian tentang Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS).
Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Setelah Berhubungan Intim, Apa Saja?
“Itu adalah sebuah kebebasan berpendapat ya. Dari CISC sendiri sebagai suatu institusi sangat menghargai karena awareness masyarakat tentang kanker payudara jadi semakin bertambah, dengan catatan perayaan ini harus sesuai dengan norma yang ada,” ujar Ketua Umum Cancer Information & Support Center (CISC), Aryanthi Baramuli Putri.
4. Picu kontroversi
Kampanye No Bra Day tidak lepas dari kontroversi. Karena tidak ada kaitan langsung antara lepas beha dengan kanker payudara, banyak yang menganggap kampanye ini menjadikan image kanker payudara menjadi sangat seksual. Tagar #NoBraDay di media sosial lebih didominasi gambar perempuan bertelanjang dada dibandingkan pesan-pesan untuk melakukan deteksi dini kanker payudara.
5. Sesekali melepas bra tetap ada manfaatnya
Bagaimanapun, sesekali melepas bra akan membuat peredaran darah menjadi lebih lancar dan disarankan untuk tidak memakai bra saat tidur. Namun yang lebih penting, sempatkan sesekali untuk melepas bra dan melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri), salah satu metode deteksi dini kanker payudara paling praktis tapi sangat efektif.