Toshiba menyatakan, sistem self-driving cars membutuhkan pengenalan gambar tingkat tinggi (high-level image recognition).
JEDA.ID – Rintisan teknologi mobil swakemudi atau kendaraan otonom sepertinya bakal terus berlanjut hingga tahun-tahun mendatang. Pabrikan teknologi dan otomotif berlomba-lomba mengembangkan inovasinya masing-masing. Toshiba menjadi salah satu yang turut bersaing.
Dunia otomotif terus berkembang pesat. Di era teknologi berkembang pesat seperti sekarang, pabrikan otomotif dunia berlomba-lomba menciptakan inovasi untuk memenuhi fantasi orang akan mobil masa depan.
Mobil-Mobil yang Bakal Anda Lihat di Masa Depan
Kemajuan teknologi juga telah menghadirkan mobil dengan sistem kemudi semi otonom. Fitur ini tengah menjadi perbincangan hangat dan mulai banyak dimanfaatkan oleh sejumlah produsen mobil mewah, sebut saja Mercedes Benz B, Tesla, BMW, Audi, dan Nissan.
Swakemudi
Sistem tersebut berfungsi untuk membantu pengemudi saat berkendara dengan memanfaatkan sensor dan radar yang mampu menjangkau hingga jarak tertentu. Sesuai namanya yaitu semi otonom, artinya pengemudi masih memiliki peran penting saat berkendara meski mobil dapat berjalan sendiri di jalan raya.
Pengemudi hanya tinggal menekan tombol tertentu dengan memasukan tempat dan tujuan pada peta digital.
Biasanya, pemanfaatan teknologi semi otonom banyak digunakan pada lalu lintas sedang macet sehingga pengemudi tidak harus lelah untuk menginjak pedal gas atau rem.
Sistem akan secara otomatis melacak benda sekitar mobil sehingga memungkinkannya untuk melaju mengikuti kendaraan di depannya. Teknologi dengan fitur sensor ini juga dapat membantu pengemudi ketika kurang fokus di jalan.
Tren Teknologi 2020: Tahun Suram Bagi Selebgram?
Pengembangan yang paling penting di bidang ini adalah sistem Super Cruise Cadillac, yang dapat mengemudikan kendaraan dengan kecepatan 0 – 85 mil per jam. Teknologi ini memungkinkan pengemudi untuk benar-benar melepaskan tangan dari kemudi.
Teknologi autopilot telah lama diaplikasikan untuk pesawat terbang. Kini, diaplikasikan pula untuk mobil swakemudi alias self-driving cars. Apalagi, berdasarkan statistik, autopilot lebih aman karena sebagian besar kecelakaan terjadi karena kesalahan manusia atau human error.
Dikutip dari kantor berita Antara, Tesla dan Google menerapkan teknologi autopilot pada mobil. Dengan relevansi kondisi lalu lintas di jalan raya yang semakin padat, ditambah tingkat kepatuhan pengemudi di jalan raya yang sangat rendah.
Teknologi Toshiba
Dengan auopilot, kondisi seperti demikian lebih apik ditangani. Meski dalam uji cobanya perlu diperhatikan lebih mendalam, karena beberapa saat lalu terjadi kesalahan fatal saat sebuah mobil swakemudi gagal mengenali objek pejalan kaki.
Dengan perkembangan machine learning, pengenalan gambar, serta AI, menurut Toshiba keamanan mobil swakemudi menjadi sebuah keniscayaan.
Toshiba menyatakan, sistem self-driving cars membutuhkan pengenalan gambar tingkat tinggi (high-level image recognition). Ini untuk melihat dan memahami lingkungannya, diikuti pengambilan keputusan, sehingga manusia tidak harus melakukannya.
Terkait dengan keamanan teknologi self-driving cars, pengenalan gambar dan deep learning dari AI adalah dua hal yang mutlak bagi masa depan teknologi ini. Toshiba telah melakukan penelitian dasar dalam teknologi pengenalan gambar itu selama lebih dari setengah abad.
Mobil Ini yang Bikin Nissan Tak Bisa Ditandingi Toyota & Honda
“Bagaimanapun bagusnya teknologi pengenalan gambar, tidak bisa menjadi bisnis yang berdiri sendiri. Sebuah bisnis dan sebuah produk akan berarti ketika Anda bisa menjadikannya sebagai sebuah prosesor,” papar Ryuzo Okada, Manajer Senior Laboratorium Media AI, Pusat Penelitian & Pengembangan Perusahaan, Toshiba Corporation, dalam pernyataannya, dilansir Antara, Selasa (17/12/2019).
“Tidak mudah, dengan sumber daya kami yang terbatas pada saat itu bisa menciptakan sistem berkinerja tinggi yang juga membutuhkan konsumsi daya yang rendah,” imbuh Takashi Miyamori petinggi Toshiba.
Hasilnya kini, prosesor Visconti dengan versi terbaru Visconti™5. Versi ini yang berkontribusi pada semua fungsi image recognition dan AI. Selain itu, prosesor ini mampu melakukannya dengan konsumsi daya yang lebih rendah dibandingkan prosesor konvensional.
Dengan munculnya prosesor untuk mobil swakemudi ini, diharapkan keberadaan tunggangan tanpa pengemudi mampu menciptakan efisiensi serta keselamatan wahana transportasi.