• Mon, 2 December 2024

Breaking News :

Mobil-Mobil yang Bakal Anda Lihat di Masa Depan

Pabrikan otomotif berlomba-lomba merancang mobil yang lebih efisien bahan bakar, aman, dan efektif menghindari kemacetan.

JEDA.ID – Dunia otomotif terus berkembang pesat. Di era teknologi berkembang pesat seperti sekarang, pabrikan otomotif dunia berlomba-lomba menciptakan inovasi untuk memenuhi fantasi orang akan mobil masa depan.

Pada 2019 ini, teknologi otomotif menuju era baru. Salah satu teknologi yang sedang ramai diusung adalah adalah elektrifikasi sebagai tenaga ekstra pada mesin kendaraan.

Mobil Listrik

Era kendaraan bertenaga listrik semakin massif di tahun ini dan di tahun-tahun mendatang. Tidak hanya di luar negeri tetapi juga di dalam negeri, apalagi dengan adanya dukungan dari pemerintah.

Teknologi ini mendorong inovasi industri otomotif di masa yang akan datang. Selain itu, mobil listrik cenderung menawarkan banyak hal dalam teknologi di dalam kabin dan dinamika berkendara.

Secara umum, mobil listrik berteknologi hibrida bekerja dengan mengkombinasikan secara simultan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dan listrik yang tersimpan di baterai. Pada mobil hibrida (non plug-in), pengisian baterai sepenuhnya bersumber dari listrik yang dihasilkan mesin motor BBM. Adapun kendaraan hibrida berteknologi plug in, baterainya dicas atau diisi ulang layaknya mengisi bensin di SPBU.

Awalnya, mobil listrik identik dengan Tesla tetapi kini semakin banyak pabrikan yang memproduksi model kendaraan dengan memanfaatkan tenaga listrik. Misalnya saja General Motors dengan mobil listrik Crossover Chevrolet Bolt yang dapat berlari hingga jangkauan 238 mil atau 383 km untuk sekali pengisian baterai.

Produsen mobil lainnya yaitu Toyota yang mulai memposisikan hibrida sebagai salah satu keunggulan pada sejumlah kendaraan baru yang akan ditawarkan. Salah satunya pada Toyota RAV 4 Hybrid yang diklaim menjadi SUV hibrida pertama Toyota.

Pemanfaatan sistem elektrifikasi pada kendaraan ini akan memberikan traksi yang lebih maksimum namun tetap efisien dalam penggunaan bahan bakar. Selain itu, teknologi ini juga tidak mengeluarkan emisi sehingga lebih ramah lingkungan.

Mobil Terbang

Era mobil terbang sudah di depan mata. Konsep mobil yang bisa terbang menghindari kemacetan kota yang selama ini hanya ada di film-film animasi kemungkinan akan segera hadir di dunia nyata.

Jepang menjadi salah satu pelopor mobil terbang. Mobil terbang tersebut digarap oleh perusahaan elektronik NEC Corp.

NEC telah berhasil melakukan uji coba prototipe mobil terbang di kawasan Abiko, Senin (5/8/2019). Benda yang lebih mirip drone itu melayang sekitar tiga meter di atas tanah selama hampir satu menit.

Pada saat uji coba, calon kendaraan masa depan tersebut tidak membawa penumpang.

Para insinyur NEC mengklaim menghabiskan sekitar satu tahun untuk mengembangkan purwarupa tersebut dengan berat sekitar 150 kilogram dan panjang 3,9 meter.

Kendaraan dilengkapi empat baling-baling horisontal untuk mengangkat bodinya yang didesain ‘gemuk’ dengan dua akses terbuka untuk memudahkan penumpang dan pengendara memasuki interiornya dilansir Reuters, Rabu (7/8).

Pemerintah Jepang dikabarkan mulai mengkomersialkan kendaraan terbang sekitar 2023, dimulai dengan pengangkutan barang, dan berkembang hingga kendaraan penumpang untuk jarak dekat tujuh tahun kemudian.

Selain Jepang, pemerintah Prancis juga sedang menggarap transportasi massal yang bisa mengudara untuk digunakan pada Olimpiade Paris 2024. Kabarnya taksi terbang ini akan membawa penumpang dari Bandara Charles de Gaulle ke kota Paris.

Taksi terbang ini dibuat untuk mempersingkat waktu tempuh bandara hingga ke kota Paris. Sebab, saat ini jarak keduanya memakan waktu satu jam melalui perjalanan darat.

Proyek ini melibatkan tiga perusahaan yaitu Airbus, Aeroports de Paris dan Otoritas Transportasi Paris.

Mobil Otonom

Kemajuan teknologi juga telah menghadirkan mobil dengan sistem kemudi semi otonom. Fitur ini tengah menjadi perbincangan hangat dan mulai banyak dimanfaatkan oleh sejumlah produsen mobil mewah, sebut saja Mercedes Benz B, Tesla, BMW, Audi, dan Nissan.

Sistem tersebut berfungsi untuk membantu pengemudi saat berkendara dengan memanfaatkan sensor dan radar yang mampu menjangkau hingga jarak tertentu. Sesuai namanya yaitu semi otonom, artinya pengemudi masih memiliki peran penting saat berkendara meski mobil dapat berjalan sendiri di jalan raya.

Pengemudi hanya tinggal menekan tombol tertentu dengan memasukan tempat dan tujuan pada peta digital. Biasanya, pemanfaatan teknologi semi otonom banyak digunakan pada lalu lintas sedang macet sehingga pengemudi tidak harus lelah untuk menginjak pedal gas atau rem.

Sistem akan secara otomatis melacak benda sekitar mobil sehingga memungkinkannya untuk melaju mengikuti kendaraan di depannya.Teknologi dengan fitur sensor ini juga dapat membantu pengemudi ketika kurang fokus di jalan.

Pengembangan yang paling penting di bidang ini adalah sistem Super Cruise Cadillac, yang dapat mengemudikan kendaraan dengan kecepatan 0 – 85 mil per jam. Teknologi ini memungkinkan pengemudi untuk benar-benar melepaskan tangan dari kemudi.

Super Cruise dianggap sebagai salah satu teknologi otonom terbaik yang tersedia saat ini. Fiturnya menggabungkan LiDAR, GPS presisi tinggi, sistem perhatian pengemudi dan sejumlah besar kamera, serta sensor radar untuk membangun peta virtual dunia di sekitar kendaraan.

Sistem otonom ini sekaligus menghadirkan fitur masa depan yang memungkinkan kendaraan untuk berbelok secara otomatis menghindari objek atau kendaraan yang ada di depannya. Namun sekaligus menjaga mobil tetap berada di jalur.

Sistem pengereman otomatis ini ditawarkan sebagai standar pada berbagai model. Sistem penghindaran kemudi ini berfungsi dalam situasi berhenti total untuk menghindari tabrakan yang tidak diinginkan.

Ditulis oleh : Jafar Sodiq Assegaf

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.