Dalam kehidupan memang penuh warna dan lika-liku kadang bahagia dan ada kalanya terpuruk dan sedih. Namun Anda harus segera bangkit dan semangat lagi.
JEDA.ID – Bila Anda saat ini sedang galau atau bahkan terpuruk, cepatlah sadar dan kembalikan lagi semangat Anda. Dalam kehidupan memang tidak selalu berjalan mulus, apa yang Anda dapatkan kadang tidak selalu sesuai dengan apa yang diinginkan serta diharapkan. Anda boleh saja mengaku bahwa telah berusaha semaksimal mungkin, namun terkadang kenyataan pahit memang selalu nyata.
Terkadang, Anda menemukan orang-orang yang bahagia dan puas dengan kehidupan yang mereka jalani. Melihat ini, Anda mungkin bertanya-tanya apa yang membuat hidup mereka bahagia? Memang tidak ada yang dapat menjamin kehidupan Anda esok ataupun lusa akan bahagia atau justru sebaliknya.
Namun ada beberapa cara agar Anda tetap bahagia dalam menjalani kehidupan ini. Simak ulasan berikut seperti dikutip dari Boldsky, Kamis (19/3/2020):
Kenali apa yang membuat Anda bahagia
Hal pertama dan terpenting untuk menjalani kehidupan yang bermakna dan lebih bahagia adalah dengan mengetahui dan melakukan apa yang membuat Anda bahagia. Hal ini karema ketika Anda melakukan apa yang membuat Anda merasa gembira, Anda akan melakukannya dengan sepenuh hati.
Membuang-buang waktu berharga Anda untuk melakukan sesuatu yang tidak Anda sukai bukanlah keputusan yang baik. Temukan apa yang membuat Anda bahagia dan cobalah menjadikannya sebagai kebiasaan Anda.
Hampir Seperti Kota Mati, Begini Kondisi Italia Seusai Lockdown
Lebih seringlah tersenyum dan tertawa
Tidak perlu mencari sesuatu yang menyenangkan untuk tersenyum dan mencari alasan yang lucu hanya untuk tertawa. Anda hanya perlu menikmati keadaan sekitar seperti tersenyum karena cuaca yang cerah, tersenyum pada anak-anak di jalan, bahkan kepada seorang pelayan yang melayani Anda di restoran. Setiap kali Andamemulai tersenyum dan tertawa, Anda akan menjauhi hal-hal yang negatif.
Melansir dari lama Spark People sebuah penelitian yang dilakukan pada 1984 menyebutkan jika tubuh manusia terhubung dengan saraf otak. Ketika seseorang menggerakkan anggota tubuhnya untuk menciptakan ekspresi tertentu, bagian tubuh yang lain akan memproduksi reaksi fisiologi sesuai dengan emosi yang diwakili oleh ekpresi tersebut.
Nah, saat Anda tersenyum, otak akan mendapatkan sinyal jika Anda sedang bahagia, dan sebagai respon ia akan memerintahkan hormon endorphin (hormon yang membuat seseorang merasa gembira) bekerja. Jadi dengan tersenyum atau bahkan tertawa Anda telah membuat pikiran otomatis merasa bahagia. Saat sedang suntuk pun, dengan tersenyum dapat membuat Anda mendapatkan kembali mood positif.
Jadilah diri sendiri
Menjadi diri sendiri tidak ada salahnya, justru dengan menjadi orang lain hanya demi membuat orang-orang di sekitar Anda bahagia, malah dapat menyiksa diri sendiri. Dari pada meniru orang lain, tunjukkan orisinalitas diri Anda. Anda memiliki kehidupan sendiri, oleh karena itu terima kekurangan serta perbaiki diri Anda.
Melansir dari Psychologytoday, seorang psikolog Deborah Khoshaba, Psy.D, mengatakan bahwa mencintai diri sendiri adalah penghargaan terbesar yang dapat mendorong seseorang untuk menjadi lebih baik lagi. Menjadi diri sendiri membuat Anda dapat menerima kelebihan dan kekurangan yang dimiliki.
Jika menjadi diri sendiri, Anda tidak akan memikirkan bagaimana orang lain melihat Anda. Anda juga tidak mengikuti apa yang dilakukan oleh semua orang hanya untuk diterima, Anda justru percaya diri dan nyaman dengan diri Anda yang sebenarnya.
Total Banget! Begini Penerapan Social Distancing Sejumlah Negara
Biasakan untuk self-rewarding
Self-rewarding atau pemberian hadiah pada diri sendiri merupakan bentuk dari hasil kerja keras Anda. Sesekali berikan hadiah pada kerja keras atau usaha yang telah Anda lakukan, bahkan jika sesuatu yang Anda lakukan itu tidak begitu besar. Tidak perlu hadiah yang mewah untuk merayakan kemenangan Anda. Cukup dengan memuji diri sendiri karena bangun pagi-pagi atau membeli es cream cokelat karena Anda telah berususaha keras hari itu.
Sarjana pengembang teori kepemimpinan kali pertama Charles C. Manz dalam Jeffry D. Houghton dan Christopher P. Neck pada 2006 mengatakan penghargaan diri atau self-rewarding dapat digunakan secara efektif untuk memperkuat perilaku yang diinginkan dan pencapaian tujuan.
Belajar dari kesalahan
Ada pepatah mengatakan “Melakukan kesalahan adalah manusia” kerena sejatainya manusia yang sempurna memang tidak pernah ada. Semua orang memiliki ketidaksempurnaan dalam diri masing-masing dank arena itu, manusia melakukan kesalahan. Namun yang tidak dibenarkan adalah ketika Anda tidak belajar dari kesalahan. Anda tidak perlu menjadi orang sempurna atau menyesal karena gagal dalam sesuatu. Sebaliknya, Anda bisa belajar dari setiap kesalahan-kesalahan yang Anda lakukan dan memanfaatkan waktu terbaik dalam hidup Anda.
Melansir dari LifeHack, sebuah studi MRI oleh university of Southern California menemukan bahwa memiliki kesempatan untuk belajar dari kesalahan bisa mengubahnya menjadi pengalaman positif, terutama jika otak memiliki kesempatan untuk belajar dari kesalahan.
Ada keuntungan jika Anda mau belajar dari kesalahan yakni, memperdalam pengetahuan, membedakan mana yang penting dan tidak, memacu diri agar lebih baik lagi, mengarahkan diri sendiri agar lebih kreatif. (Ria Sari Febrianti)