Masifnya persebaran virus corona di dunia membuat pemerintah memberlakukan berbagai macam cara, salah satunya dengan social distancing. Cara ini dianggap paling efektif dalam mencegah penyebaran virus mematikan ini.
JEDA.ID – Masifnya persebaran virus corona di dunia membuat pemerintah memberlakukan berbagai macam cara, salah satunya dengan penerapan social distancing. Cara ini dianggap paling efektif dalam mencegah persebaran virus mematikan ini.
Melansir dari Wikipedia, Kamis (19/3/2020) social distancing atau pembatasan hubungan bermasyarakat merupakan serangkaian tindakan pengendalian infeksi nonfarmsi yang dimaksudkan untuk menghentikan atau memperlambat persebaran penyakit menular.
Sebelum Indonesia, banyak negera terpapar virus corona yang telah menerapkan metode tersebut, seperti China, Filipina, Singapura, Thailand. Berikut cara negara-negara tersebut memberlakukan social distancing seperti dilansir dari berbagai sumber.
China
Negara yang kali pertama terjangkit virus corona ini, mulai menerapkan social distancing saat wabah makin merebak di sana. Dikutip dari Suara.com, Otoritas kesehatan di China dengan cepat melarang warga negaranya untuk menghadiri acara-acara yang berpotensi menyebarkan virus Covid-19 tersebut.
Pemerintah China juga menghimbau agar menghindari kerumanan jika terpaksa pergi ke tempat-tempat umum. Hal ini terbukti ketika masyarakat mengantre dengan tertib dan menyisakan jarak sekitar satu meter dengan orang di depan maupun di belakangnya.
Tidak hanya itu, ketika makan pun mereka memilih untuk tidak berkerumun dengan teman atau orang lain demi menghindari makin meluasnya virus ini. Mereka memilih menggunakan satu meja per orang.
Filipina
Tidak hanya di Cina, negara Filipina juga menerapkan kebijakan serupa. Warga setempat mengantre menyisakan jarak satu meter ketika pergi ke tempat-tempat umum, hal tersebut dilakukan untuk mencegah kontak langsung dengan orang lain.
Mereka mengantre tidak hanya untuk membembeli makanan saja, namun juga ketika akan naik kereta. Saat di dalam kereta pun warga Filipina masih melakukan social distancing dengan tidak duduk berdekatan atau bersebelahan satu sama lain.
Selain itu, social distancing yang diterapkan di Filipina juga berlaku ketika masyarakatnya menghadiri ibadah di gereja. Meski duduk di bangku yang sama, mereka dipisahkan oleh garis polisi sepanjang satu meter di samping mereka. Hal ini terbukti walaupun harus mematuhi aturan tersebut salah satu gereja di Filipina masih menjalankan misa.
Para Pegawai Kerja di Rumah, Begini Kebijakan BPJS Kesehatan
Korea Selatan
Meski perkembangan angka terjangkitnya pasien virus corona sudah menurun, tetapi pemerintah Korea Selatan (Korsel) tetap memperketat penyebaran virus tersebut di wilayahnya. Termasuk dengan terus memperpanjang masa social distancing.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) mencatatkan kasus virus corona di Korsel saat ini (17/03) mencapai angka 8,320 orang. Walau kasus per harinya melambat, KCDC kembali menekankan bahwa berbagai langkah pencegahan harus dilanjutkan.
Seperti secara aktif mempraktikkan social distancing, selama dua atau tiga minggu ke depan. Di Korsel social distancing di terapkan dengan cara bekerja dari rumah, membatalkan sekolah, dan menghindari pertemuan langsung.
Social distancing sudah dilakukan oleh Korsel sejak bulan Februari lalu, mereka mengklaim bahwa cara itu paling layak dan efektif untuk mencegah penyebaran yang lebih luas. Cara tersebut juga diterapkan ke kelompok agama dan acara budaya lainnya yang diminta melakukan kegiatan secara daring atau online.
Pasalnya, beberapa hari terakhir KCDC melaporkan kasus-kasus baru dari transmisi cluster, seperti di tempat kerja dan gereja-gereja di mana orang-orang duduk sangat dekat satu sama lain.
KCDC juga menekankan bahwa gerakan nasional untuk menjaga jarak sosial ditambah dengan upaya karantina sistemik adalah satu-satunya cara untuk mencegah wabah virus corona yang mengarah ke epidemi skala besar.
Singapura
Masyarakat Singapura juga tidak kalah tertib saat dimulainya pemberlakuan social distancing di negara ini. Ketika melakukan peraturan tersebut mereka mengantre dan menyisihkan jarak saat sedang berada di pusat perbelanjaan publik, hingga ketika mereka makan di warung-warung pinggir jalan.
Melansir Liputan6, tidak hanya masyaraktnya saja, praktek social distancing juga diterapkan di salah satu restoran pujasera atau gerai-gerai makanan di Singapura. Mereka memberikan tanda stiker merah pada bagian tempat duduk pengunjung agar tidak dipakai duduk, hal tersebut dilakukan guna memberi jarak di antara orang-orang yang ingin makan di sana.
Ingin Memasang Panel Surya Atap di Rumah, Pahami Perizinannya
Thailand
Negara yang terkenal padat penduduk ini ternyata juga menerapkan social distancing secara sistematis. Mereka menempatkan stiker jejak kaki pada lantai lift guna mengatur jarak atau posisi berdiri. Hal tersebut memungkinkan pengguna tidak perlu berdesakan. Satu elevator hanya dapat digunakan oleh delapan orang saja.
Australia
Tidak hanya negara di Asia Tenggara saja, penerapan social distancing juga di terapkan di negara bagian barat, salah satunya yaitu Australia. Lembaga otoritas kesehatan di negara bagian New South Wales (NSW Health), Australia, mengatakan pergi e kantor atau menggunakan transportasi umum masih diperbolehkan.
Namun, masyarakat setempat diimbau untuk tetap menjaga jarak setidaknya 1,5 meter dari orang lain. Meski pakar kesehatan mengatakan demikian, tetapi hal tersebut tidak bisa diterapkan di segala situasi. Mereka yang memilih metode tersebut sebagai tindakan pencegahan juga perlu menghindari acara-acara sosial, seperti kumpul-kumpul bersama keluarga atau teman, termasuk ke pesta pernikahan.
Kemudian kontak fisik secara langsung, seperti berjabat tangan, berpelukan, serta berciuman juga harus dihindari dulu, kerena virus corona dapat menyebar lewat droplet, atau tetesan air liur. (Ria Sari Febrianti)