• Sat, 27 April 2024

Breaking News :

Menyeimbangkan Kecerdasan dengan Perasaan Seperti B.J. Habibie

Berpulangnya Presiden ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie atau biasa disapa B.J. Habibie meninggalkan duka yang mendalam bagi semua lapisan bangsa Indonesia.

JEDA.ID–Berpulangnya Presiden ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie atau biasa disapa B.J. Habibie meninggalkan duka yang mendalam bagi semua lapisan bangsa Indonesia.  Banyak kenangan dan warisan yang ditinggalkan oleh tokoh yang sering disebut Bapak Teknologi tersebut, salah satuny adalah kisah cintanya dengan sang istri, Hasri Ainun Besari atau biasa dikenal Habibie Ainun.

Kisah cinta mereka melegenda dan menginspirasi banyak pasangan hingga diabadikan dalam buku dan juga film.
Bagi yang sudah membaca atau menonton filmnya pasti akan mendapat gambaran betapa cintanya Habibie kepada sang istri.

Salah satu kisah cintanya, diceritakan Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Saat menjabat sebagai Menteri Sosial, Khofifah mengaku sering mengunjungi Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata. Setiap ke sana, Khofifah selalu menemui bunga segar di makam Ainun.

“Saya kebetulan pernah mendapat mandat di Kementerian Sosial, saya termasuk rajin ke Taman Makam Pahlawan utama Kalibata. Karena TMP Kalibata itu dalam koordinasi Kementerian Sosial,” kata Khofifah saat membuka kisahnya di Surabaya, Kamis (12/9/2019) seperti dilansir detikcom. Khofifah juga bercerita, sepeninggal Ainun, Habibie tak pernah absen mengunjungi makam istrinya setiap malam hingga 40 hari wafatnya.

Kini, Kemensos selaku Institusi yg mengelola Taman Makam Pahlawan Utama Kalibata, telah menyiapkan makam bagi Alm B.J. Habibie. Tempatnya persis di sebelah makam Ainun Habibie. Pak Habibie dimakamkan di Blok M, No 120, sedangkan Ibu Ainun di sebelahnya No 121.

Kebanyakan Orang Cerdas Susah Mencintai?

Kisah cinta tulus B.J Habibie kepada sang istri mungkin termasuk langka. Sebagai orang cerdas secara intelektual, Habibie ternyata bisa menyeimbangkan dengan kecerdasan lain salah satunya kecerdasan emosi.

Salah satu quote cinta sekaligus karier Habibie yang bisa dijadikan pembelajaran kaum muda salah satunya adalah “Tanpa cinta, kecerdasan itu berbahaya dan tanpa kecerdasan, cinta itu tidak cukup”. Jelas Habibie menggunakan kecerdasannya untuk memilih Ainun dan memakai cinta dalam menjalani pekerjaannya.

Padahal ada anggapan orang yang cerdas biasanya susah menjalin hubungan romantis karena biasanya orang cerdas memiliki karakteristik tersendiri. Berikut cara menyeimbangkan kecerdasan intelektual dengan kecerdasan emosi dalam menjalin hubungan romantis

1. Orang Cerdas Telalu Logis

Kecerdasan akan mempertajam semua area pikiran. Setiap kali membuat keputusan, biasanya orang cerdas akan melakukannya berdasarkan ingatan yang relevan, penilaian risiko, dan prediksi tentang masa depan.
Jika hal ini diterapkan secara penuh dalam menjalin hubungan, mungkin bisa akan menjadi hambatan. Berdasarkan pemikiran tersebut, orang cerdas mungkin akan melihat orang-orang di sekitarnya dalam pandangan yang negatif.
Bisa jadi orang cerdas mengesampingkan prospek romantis, tanpa benar-benar meluangkan waktu untuk mengenal seseorang.

Untuk mengatasinya, cobalah berpikir ulang untuk memberi kesempatan mengenal orang lain lebih dekat.
Cobalah memberi perhatian lebih kepada emosi Anda, memberi ruang emosi yang yang sama besarnya dengan pikiran Anda. Ketika datang kesempatan menjalin hubungan, biasanya intuisi kita lebih dapat diandalkan daripada keterampilan logis. Sering kali, alam bawah sadar Anda mengambil hal-hal yang menarik Anda ke arah seseorang, jadi jangan abaikan perasaan itu ketika itu muncul.

2. Cenderung Merasa Aman

Semakin pintar seseorang, biasanya seseorang semakin sadar tentang akan segala sesuatu yang bisa salah. Untuk itu mereka cenderung akan mencari cara untuk melindungi diri sendiri dari kerugian yang mungkin timbul. Orang cerdas mungkin menghindari hubungan romantis karena menghindari rasa sakit seperti ditinggalkan pasangannya.
Namun mereka lupa, di balik itu tentu dalam hubungan juga akan muncul perasaan lain seperti sukacita dan bahagia.

Satu hal yang dapat membantu adalah komitmen untuk menemukan pembelajaran dalam apa pun yang terjadi.
Jika Anda merenungkan aspek-aspek lain dari kehidupan Anda, Anda akan melihat hambatan sering kali justru mengarahkan Anda ke kehidupan yang seharusnya Anda miliki.

3. Orang Cerdas Lebih Mandiri

Kemandirian adalah salah satu ciri khas seseorang dengan IQ tinggi. Dalam beberapa hal, ini adalah sifat yang sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari.  Sementara ada banyak orang mencari hubungan karena mereka tidak dapat mengatasi perasaan sendirian, atau karena mereka tidak merasa puas dengan diri mereka sendiri.

Jika Anda mandiri secara alami, maka Anda lebih mungkin menjalin hubungan romantis untuk alasan yang benar. Namun jangan sampai kemandirian tersebut justru mengekang Anda untuk membuka diri untuk orang lain yang mungkin menjadi pasangan Anda.

Jika Anda memang sudah memiliki pasangan, ada sejumlah cara agar Anda tetap merasa “sendiri” atau biasanya disebut me time. Anda bisa membuat kesepakatan dengan pasangand untuk melakukan hobi yang Anda sukai. Dengan cara dan komunikasi yang tepat, orang cerdas akan tetap merasa mandiri meskipun memiliki pasangan.

4. Ambisi Adalah Prioritas

Jika Anda memiliki IQ tinggi, masalah hubungan seringkali berasal dari prioritas yang Anda terhadap pasangan. Biasanya orang cerdas akan memprioritaskan pekerjaan atau karier, sementara hubungan romantic menjadi nomor kesekian. Inilah yang kadang menjadi sumber konflik dalam hubungan romantis atau rumah tangga.

Adalah hal biasa bagi orang pintar untuk menjadi pemimpi. Jika jatuh cinta bukan salah satu prioritas tertinggi Anda saat ini, tidak apa-apa. Tetapi jika Anda percaya bahwa itu adalah prioritas, Anda perlu mencari cara untuk menyeimbangkan pemeliharaan hubungan dengan semua hal lain yang penting bagi Anda.

Coba gunakan pikiran analitis alami Anda untuk membuat rencana bagaimana menghabiskan waktu Anda. Pastikan Anda meluangkan waktu untuk pasangan dan keluarga. Pastikan Anda benar-benar hadir dengan hati saat bersama pasangan atau keluarga tanpa memikirkan ambisi atau karier.

5. Berpotensi Mengintimidasi

Menjalin hubungan dengan pria atau wanita yang sangat cerdas bisa sangat menantang. Tapi di sisi lain orang lain mungkin akan merasa gugup untuk mendekati Anda.  Mereka mungkin khawatir bahwa Anda akan menolak mereka. Orang bisa berasumsi bahwa mereka tidak bisa mengimbangi kecerdasan Anda yang bisa membuat mereka merasa kerdil.

Tentu saja, Anda tidak perlu berpura-pura atau bertingkah seperti bukan orang pintar, namun tetaplah bersikap rendah hati dan tidak mengintimidasi. Anda juga tetap memberi ruang bagi pasangan Anda untuk mengungkapkan perasaan dan keinganan pasangan Anda. Dengan cara-cara ini semoga Anda bisa memiliki hubungan cinta sejati seperti Ainun dan Habibie.

Ditulis oleh : Anik Sulistyawati

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.