• Fri, 29 March 2024

Breaking News :

Kebohongan di Media Sosial, Waspadai Terjangkit Mythomania

Ada anggapan menyebutkan dunia maya penuh kebohongan dan kepalsuan. Demi mendongkrak popularitas, tak sedikit orang memalsukan sesuatu, mulai dari aktivitas hingga identitas.

JEDA.ID– Ada anggapan menyebutkan dunia maya terutama media sosial penuh kebohongan dan kepalsuan. Demi mendongkrak popularitas, tak sedikit orang memalsukan sesuatu, mulai dari aktivitas hingga identitas.

Misalnya, demi mendapatkan like, viewers, atau followers, orang berbondong-bondong untuk memamerkan kekayaan yang mereka miliki atau bahkan bisa jadi semua kekayaan yang mereka pamerkan hanyalah semu. Gelagat dan tindakan seperti ini sering kali kita temukan dalam dunia maya. Mereka sering kali berbohong untuk mendapatkan eksistensi.

Secara psikologis, ada istilah khusus untuk orang yang selalu berbohong, yang disebut mythomania atau psedulogia fantastica.
Seperti dilansir hellosehat.com, bohong patologis, atau yang salah satunya dikenal dengan sebutan mythomania ini, merupakan suatu keadaan di mana seseorang sering melakukan kebohongan dalam jangka waktu yang lama (misalnya hampir seluruh hidupnya dipenuhi kebohongan) dan terus dilakukan. Meskipun terkadang maksud kebohongan atau kepalsuan itu bukan untuk mencari keuntungan.

Gangguan ini banyak terjadi pada mereka yang berusia 16 hingga 22 tahun, dengan perbandingan jenis kelamin yang seimbang antara pria dan wanita.

Pada orang dengan kondisi ini, kebohongan sudah menjadi bagian besar dalam hidupnya. Bahkan, tak jarang orang dengan kondisi ini memercayai kebohongannya sendiri sehingga ia tak bisa membedakan lagi mana yang fiktif dan mana yang nyata dari kehidupannya.

Mereka memiliki gangguan psikologis dengan memiliki kebiasaan berbohong secara kompulsif demi mendapat pengakuan. Seperti dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa karakteristik pembohong patologis yang telah diakui secara ilmiah.

Teori-Teori Konspirasi di Balik Penganut Bumi Datar

1. Kebohongan Seakan Tak Ada Manfaatnya

Umumnya alasan orang berbohong adalah untuk menghindari situasi yang tidak nyaman, saat memalukan atau terlibat dalam suatu masalah. Berbeda cerita dengan seorang pembohong patologis, ia akan menceritakan sebuah kebohongan atau cerita-cerita yang tak memiliki manfaat objektif.

2 Berbeda dengan White Lies

Kebohongan yang dilakukan oleh pengidap mythomania berbeda dengan white lies. White lies adalah kebohongan kecil, tidak menyakiti, kadang tidak bertujuan jahat dan diucapkan untuk menjaga perasaan orang lain atau menghindari terlibat masalah.
Contoh kebohongan white lies seperti berbohong sedang merasa sakit kepala untuk menghindari rapat atau berbohong untuk alasan terlambat ke kantor.

Sedangkan, pembohong patologis konsisten dan sangat terbiasa berbohong. Kebohongan dalam ceritanya cenderung tidak ada inti dan berkelanjutan. Contohnya seperti membuat sejarah palsu, misal mereka meraih atau mengalami sesuatu yang tidak mereka alami, mengklaim memiliki penyakit kronis yang tidak mereka miliki, dan berbohong untuk membuat orang lain terpukau, misalnya mengatakan ia bersaudara dengan orang terkenal.

3. Dramatis, Rumit, dan Detail

Para pembohong patologis merupakan pendongeng yang sangat baik. Kebohongan mereka cenderung sangat detail dan ‘berwarna’. Walau memang terlihat sangat melebih-lebihkan, mereka nampak cukup meyakinkan.
Beberapa artis dan selebgram diduga mengalami gangguan psikologis ini, siapa sajakah orangnya? Berikut ulasan Jeda.id, dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (26/2/2020)

Sempat Dijual Bebas, Ini Dampak Mengerikan Tembakau Gorilla

1. Barbie Kumalasari

Satu per satu kebohongan Barbie Kumalasari mulai terkuak. Mulai bisnis berlian hingga pemilik Rumah Puisi yang diakuinya sebagai ayah angkat. Made Putrawan atau biasa disapa Mr Puisi, pemilik Rumah Puisi sempat menegaskan bahwa rumahnya itu pernah dipinjamkan ke Galih Ginanjar untuk keperluan syuting. Pihaknya juga membantah bahwa Barbie Kumalasari bukan anak angkatnya. Bahkan ia juga mengklarifikasi hal tersebut melalui Instagramnya.

Psikolog Joice Manurung, mengungkapkan dugaan bahwa Barbie Kumalasari mengidap mythomania, gangguan psikologis yang menempatkan fantasi sebagai fakta. Kebohongan-kebohan itu pun diciptakan berdasarkan fantasinya yang digunakan untuk meyakinkan orang lain. “Misalnya prestasi-prestasi keberhasilannya dia atau dia dekat dengan seseorang terkenal, atau dia punya kepemilikan investasi barang properti yang bukan milik dia,” jelas Joice saat menjadi bintang tamu dalam acara Pagi-pagi Pasti Happy pada Jumat (19/7/2019).

2. Nikita Mirzani

Nikita Mirzani sempat dituding berbohong karena sempat menuliskan status ‘Singapore panas banget’ di akun Twitter. Kejadian berawal saat Nikita Mirzani melalui akun twitternya @nikitamirzani, menuliskan tweet atau kicauan “Singapore panas bgt”. Hal yang menjadi sorotan publik adalah Nikita lupa mematikan fitur GPS di akun twitternya, GPS menunjukkan posisinya sedang berada di Jalan Tanah Baru 1 Grogol, Jakarta Barat. Alhasil, Nikita dihujat beberapa followernya.

3. Nicky Minaj

Nicki Minaj ketahuan membohongi publik tentang usinya. Dalam sebuah wawancara, Nicki MInaj selalu mengatakan dirinya lahir di tahun 1984. Namun sebuah laporan mengungkapkan Nicki Minaj lahir pada 1982 silam. Publik dibuat heran dengan kebohongan yang dilakukannya. Beberapa dari mereka bertanya-tanya, alasan Nicki Minaj meng-korting usianya.

4. Natalia Taylor

Selebgram asal Amerika Serikat, Natalia Taylor sukses membohongi banyak fans-nya di Instagram dengan membagikan fotonya tengah berlibur ke Pulau Dewata, Bali. Padahal foto tersebut diambil di toko furniture IKEA.
Taylor memiliki pengikut lebih dari 310.000 di Instagram, ia kerap membagikan foto-foto yang menggambarkan kehidupan mewahnya.

Urusan Politik hingga Ancaman Penyakit di Tengah Banjir Jakarta

Mythomania Bisakah Diatasi?

Bila ingin mengatasi masalah mythomania, para pengidap bisa melakukan pengobatan kepada ahlinya. Pengobatan dengan pendekatan psikoterapi dan penggunaan obat-obatan tertentu yang diresepkan oleh dokter dinilai cukup efektif untuk orang dengan kondisi ini.

Konseling bisa sangat membantu mereka. Orang-orang sekitarnya, juga harus memberikan dukungan untuk terus melakukan konseling dan mengikuti anjuran dokter. Bila Anda memiliki kondisi ini, ingatlah bahwa untuk berubah dan memperbaiki diri, Anda tidak boleh berbohong pada dokter dan terapis yang akan membantu Anda.

Seperti dilansir hellosehat.com, metode konseling yang dapat dilakukan dapat bermacam-macam. Dapat dilakukan konseling secara individual (terutama bila mereka tidak ingin orang lain di luar terapis mereka mengetahui segala kebohongan mereka, maka teknik ini dapat dipilih). Konseling juga bisa dilakukan bersama pasangan, agar mereka mendapat dukungan lebih baik untuk mengatasi masalah ini. (Bunga Oktavia)

Ditulis oleh : Anik Sulistyawati

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.