• Thu, 18 April 2024

Breaking News :

Ini Deretan Kebakaran Gunung saat Puncak Kemarau

Di hampir seluruh wilayah Jawa berwarna merah yang artinya sangat mudah terjadi kebakaran.

JEDA.ID–Bulan Agustus disebut menjadi puncak kemarau yang rawan kebakaran hutan dan lahan, termasuk di beberapa gunung. Beberapa gunung di berbagai daerah pun dilanda kebakaran.

Kondisi kering akan sangat mudah memicu munculnya titik panas yang berujung kebakaran hutan dan lahan. ”Yang pada akhirnya menimbulkan asap dan penurunan kualitas udara,” kata Deputi Meteorologi BMKG Prabowo dalam siaran pers sebagaimana dikutip dari laman BMKG, Selasa (13/8/2019).

BMKG dalam Sistem Peringatan Kebakaran Hutan memetakan wilayah Indonesia yang rawan kebakaran. Peta itu disesuaikan dengan potensi mudahnya terjadi kebakaran.

Di hampir seluruh wilayah Jawa berwarna merah yang artinya sangat mudah terjadi kebakaran. Hal serupa terjadi di sebagian besar wilayah Kalimantan, Sumatra bagian selatan, dan kawasan Nusa Tenggara.

Wilayah yang mendapatkan warna biru alias aman adalah sebagian besar Papua dan sebagian Sumatra di bagian utara. Kondisi ini menjadi gambaran kebakaran gunung yang melanda di beberapa daerah di Jawa.

Gunung Ciremai

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menyatakan kebakaran yang terjadi di puncak Gunung Ciremai menghanguskan sekitar 343 hektare habitat edelweis. Kebakaran Gunung Ciremai ini seperti cerita berulang karena pada 2018 lalu, gunung ini juga terbakar hebat.

Kebakaran gunung awalnya terjadi Minggu, 7 Agustus 2019 pukul 13.00 WIB di Blok Gua Walet. Upaya pemadaman dilakukan secara berkelanjutan melalui darat dan udara. Butuh waktu sekitar enam hari agar api di puncak Gunung Ciremai benar-benar padam.

“Kami sudah telusuri semua kawasan yang terbakar dan hasilnya tidak ditemukan titik api atau kepulan asap,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan Agus Mauludin sebagaimana dikutip dari Antara.

Dia mengatakan lahan yang terbakar merupakan habitat edelweis yang berada pada ketinggian 2.600 sampai 3.078 meter di atas permukaan laut.

Tentu kondisi ini sangat disayangkan karena edelweis termasuk bunga langka yang keberadaannya dilindungi oleh UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati Ekosistem.

Gunung Sumbing

kebakaran gunung

Kebakaran Gunung Sumbing (Liputan6.com)

Kebakaran gunung yang berada di perbatasan Magelang dan Wonosobo ini terjadi pada Minggu (11/8/2019). Hutan Gunung Sumbing di wilayah Desa Banyumudal, Kecamatan Sapuran, terbakar Berdasarkan pemetaan, kebakaran tersebut terjadi di area seluas dua hektare di Petak 28-E dan area seluas 40 hektare Petak 29-1.

Anggota Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kabupaten Wonosobo Sabarno mengatakan berdasarkan pemantauan dari perbatasan Wonosobo-Magelang di Desa Pulosaren, Kepil, Wonosobo, kebakaran hutan Gunung Sumbing terlihat sangat besar. Api di wilayah Wonosobo kemudian padam.

Selang dua hari, kebakaran kembali terjadi di lokasi yang tidak jauh berbeda yaitu di Petak 28-E dan 29-1 dalam wilayah Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Wonosobo. Asisten Perhutani BKPH Wonosobo Supriyono mengatakan titik api muncul pada Selasa pagi.

”Muncul titik api lagi di sebelah timur, perbatasan hutan Magelang. Hutan di wilayah Wonosobo saat ini terpantau padam, tidak ada titik api,” kata dia kepada Antara. Pada 2018 lalu, kebakaran juga melanda gunung ini.

Gunung Guntur

Kebakaran hutan di kawasan Gunung Guntur di Garut, Jawa Barat, selama beberapa hari diduga disengaja untuk membuka lahan di lereng gunung. Kepala Polsek Tarogong Kaler Ipda Asep Saepudin menyebutkan sejumlah personel telah terjun ke kawasan hutan Gunung Guntur untuk menelusuri penyebab terjadinya kebakaran di hutan pada musim kemarau tersebut.

Hasil penelusuran, kata dia, terjadinya kebakaran hutan itu lebih disebabkan adanya pembukaan lahan oleh sekelompok orang dengan cara membakar alang-alang yang tumbuh kering di kawasan Gunung Guntur.

“Sebenarnya ini ulah pemilik lahan yang membuka lahan dengan cara dibakar, api membesar dan merembet ke tanaman ilalang (alang-alang),” kata dia sebagaimana dikutip dari Liputan6.com.

Polisi bersama pihak terkait yang melakukan pendakian ke gunung menemukan adanya beberapa warga yang sedang membuka lahan di Blok Citiis antara perbatasan Gunung Guntur dan Gunung Masigit. Ada juga lokasi pembukaan lahan hutan di perbatasan antara Gunung Guntur dan Gunung Putri di Kecamatan Tarogong Kaler.

Gunung Batukaru

Kebakaran Gunung Batukaru di Tabanan, Bali, terjadi pada Senin (12/8) pukul 21.30 Wita. Titik api yang menyala jelas dilihat oleh warga yang tinggal di area Mengwi, Badung.

Warga masyarakat bersama tokoh setempat langsung mendaki ke puncak untuk melakukan pemadaman. Ada puluhan warga yang dengan sukarela membantu memadamkan api. Untungnya, Pura Pelinggih yang berada di lokasi itu aman dari titik api.

“Kebakaran diperkirakan dengan luas sekitar 3 are. Pura Luhur Puncak Kedaton aman dan terhindar dari api. Posisi api di sekitar barat daya Bale Semanggen, terdapat 3 Pelinggih serta di Utama Mandala terdapat Pelinggih Bebaturan, semuanya aman jauh dari api,” jelas Kepala Pelaksana BPBD Bali, Made Rentin, sebagaimana dikutip dari Detikcom.

Gunung Arjuno

kebakaran gunung

Kebakaran Gunung Arjuno (Liputan6.com)

Selama beberapa hari kawasan hutan Gunung Arjuno, Welirang dan Panderman, Jawa Timur, terbakar. BPBD Provinsi Jawa Timur telah memberikan laporan pada Selasa (6/8/2019) bahwa kebakaran tersebut telah padam.

Diperkirakan sudah lebih dari 300 hektare lahan dan hutan hangus terbakar. Tim gabungan pemadam kebakaran Gunung Arjuno sampai kewalahan mengendalikan titik api.

Kebakaran lahan dan hutan di kawasan konservasi Taman Hutan Rakyat (Tahura) Raden Soerjo ini dikhawatirkan bisa menimbulkan berbagai dampak.

Mulai dari potensi rusaknya berbagai keanekaragaman hayati flora dan fauna. Sampai potensi terjadinya bencana berupa banjir bandang dan longsor bila musim hujan tiba. Sebab banyak pepohonan yang berfungsi sebagai penyerap air sekaligus penyangga tanah sudah terbakar.

Gunung Rinjani

Padang savana di Gunung Rinjani, Lombok Timur, NTB, terbakar pada 31 Juli 2019. Luas savana yang terbakar sekitar 88 hektare. Kepala KPHL Rinjani Timur, Saladin, menyebut kobaran api yang membakar padang savana terdapat di arah Gunung Nanggi dan Bukit Pergasingan.

Ada juga kebakaran di bagian atas kawasan Hutan Pusuk, Kecamatan Sembalun, yang kemudian bisa dipadamkan. Kawasan tersebut masuk Taman Nasional Gunung Rinjani, yakni di Sebau.

Menurut Saladin, petugas gabungan kesulitan melakukan upaya pemadaman karena lokasi yang sulit dicapai. Kondisi angin yang relatif kencang juga mempercepat terbakarnya rumput ilalang yang mengering pada musim kemarau.

Selain enam gunung ini, kebakaran gunung juga sempat melanda Merapi Banyuwangi pada awal Agustus 2019. BMKG menyebut kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran lahan dan hutan harus terus ditingkatkan.

Ditulis oleh : Danang Nur Ihsan

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.