Ciri khas arsitektur Hagia Sophia menginspirasi Sinan dan sejumlah seni arsitektur lainnya di dalam kebudayaan Islam.
JEDA.ID – Jika berkunjung ke Turki, sempatkanlah datang ke Hagia Sophia. Museum yang awalnya dibangun sebagai gereja ini punya kisah unik yang barangkali akan menarik perhatian Anda.
Hagia Sophia dalam bahasa Turki disebut Aya Sofya. Bangunan arsitektur bersejarah ini adalah salah satu landmark terkenal di kota Istanbul, selain Blue Mosque. Meski tampak seperti masjid, Hagia Sophia pertama kali difungsikan sebagai bangunan katedral Ortodoks dan tempat kedudukan Patriark Ekumenis Konstantinopel.
Hal itu tak bertahan lama, karena ketika tahun 1204 sampai 1261, Hagia Sophia beralih fungsi. Saat itu Pasukan Salib Keempat yang menguasainya, mengubah Hagia Sophia menjadi bangunan yang dimanfaatkan menjadi Katedral Katolik Roma di bawah kekuasaan Kekaisaran Latin Konstantinopel.
Hingga pada akhirnya sekitar tahun 1453 sampai 1931 pada masa kekuasaan Kesultanan Utsmani, Hagia Sophia kembali beralih fungsi untuk kali ketiga menjadi bangunan Masjid. Barulah sekitar tahun 1935, bangunan ini mulai disekulerkan dan dibuka untuk umum sebagai museum oleh Republik Turki.
Katedral ini diresmikan langsung oleh Kaisar Bizantium (Romawi Timur) Yustinianus I. Rancangan bangunannya sendiri merupakan mahakarya dari seorang ahli geometri, Anthemius dari Tralles.
Hagia Sophia, seperti yang dicatat oleh The New York Times, dianggap telah mengubah sejarah arsitektur dunia. Sebab, bangunan ini memilki banyak corak arsitektur yang indah dan harmonis. Hal ini misalnya, bisa dilihat dari bentuk jalinan paviliun bangunan Hagia Sophia. Bahkan, keindahannya melampaui Istana Topkapi yang ada di Istanbul.
Dalam sejarah Islam, arsitek kenamaan Usmani, Mimar Sinan (1488-1588), termasuk yang paling populer dan dianggap brilian dalam mengembangkan seni pembuatan kubah, termasuk teknik dan dekorasinya.
Hagia Sophia sendiri tengah mengalami sejumlah renovasi. Karena pernah dialihfungsikan hingga tiga kali, interior Hagia Sophia pun dihiasi sejumlah ornamen yang mewakili kedua agama, yaitu Kristen dan Islam.
Dikutip dari Encylopaedia Britannica, ciri khas arsitektur Hagia Sophia ini menginspirasi Sinan dan seni arsitektur lainnya di dalam kebudayaan Islam, kebudayaan yang datang ke kawasan ini pada era setelah Bizantium.
Menginspirasi Arsitektur Islam
Hagia Sophia menginspirasi Sinan, dan seni arsitektur lainnya di dalam tradisi Islam. Bentuk kubah di Hagia Sophia mengadopsi unsur Persia yaitu berupa kubah melingkar di atas dasar berbentuk persegi.
Kubah-kubah seperti itu selanjutnya sering digunakan di masjid-masjid di manapun di dunia. Salah satu masjid yang terinspirasi dari arsitektur Hagia Sophia, ialah Masjid Biru (Blue Mosque) yang ada di Instanbul.
Meskipun beberapa bagian kota Konstantinopel telah rusak, katedral ini telah dikelola dengan dana yang disisihkan untuk tujuan merawat bangunan ini.
Kesultanan Utsmani runtuh pada November 1922 M dan digantikan oleh Republik Sekuler Turki. Presiden pertamanya, Mustafa Kemal Atatürk memerintahkan penutupan Aya Sofya pada 1931 M untuk umum, dan dibuka empat tahun setelahnya pada 1935 M sebagai museum.
Karpet untuk ibadah shalat dihilangkan, plester dan cat-cat kaligrafi dikelupas, menampakkan kembali lukisan-lukisan Kristen yang tertutupi selama lima abad. Sejak saat itu, Aya Sofya dijadikan salah satu objek wisata terkenal oleh pemerintah Turki di Istambul.
Penggunaan Aya Sofya sebagai tempat ibadah dilarang keras oleh pemerintah Turki yang berhaluan sekuler. Namun perintah itu melunak ketika pada 2006, pemerintah Turki mengizinkan alokasi khusus untuk sebuah ruangan doa Kristen dan museum Muslim staf dan sejak tahun 2013, muazin mengumandangkan adzan dari menara museum dua kali saat siang hari.
Pada masa belakangan, wacana mengembalikan Aya Sofya menjadi tempat ibadah semakin ramai diperbincangkan. Pada tahun 2007, politikus Yunani, Chris Spirou mencanangkan gerakan internasional untuk memperjuangkan Aya Sofya kembali menjadi Gereja Ortodoks Yunani.
Indahnya Cappadocia, Tempat Honeymoon Mantan Suami Mommi Asf si Layangan Putus
Tempat Ibadah
Di sisi lain, beberapa seruan dari beberapa pejabat tinggi, khususnya Wakil Perdana Menteri Turki, Bülent Arınç, menuntut Aya Sofya untuk digunakan kembali sebagai masjid pada November 2013.
Pada bulan Ramadhan 1437 H / 2016, pemerintah Turki memulihkan beberapa fungsi Aya Sofya sebagai masjid kembali selama bulan Ramadhan. Ayat dari kitab suci Al Quran akan dibacakan di Aya Sofya setiap harinya pada bulan suci Ramadhan.
Pembacaan dimulai sejak awal Ramadhan dan juga disiarkan secara langsung di saluran religi Turki TRT Diyanet, Selasa (07/06/2016). Hari Senin, pemerintah Turki mulai menyiarkan pembacaan Al Quran dan makan sahur, pada televisi nasional langsung dari Aya Sofya, yang sebelumnya difungsikan sebagai museum sejak sekularisasi Turki oleh Mustafa Kemal.
Langkah ini menuai kecaman dari beberapa pihak. Dalam pernyataan bersama, para pemimpin partai oposisi Yunani mengatakan bahwa langkah Ankara adalah tindakan provokatif.
“Menunjukkan rasa tidak hormat terhadap orang Kristen Ortodoks di seluruh dunia dan tidak sejalan dengan program Eropa-Turki,” bunyi pernyataan bersama itu, seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (8/6/2016).
Dibuka kembali pada tahun 1935 sebagai museum oleh Republik Turki. Hagia Sophia pada 2014, menjadi museum yang paling banyak dikunjungi kedua di Turki. Setidaknya, bangunan ini menarik hampir 3,3 juta pengunjung setiap tahunnya.
Menurut data yang dirilis oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Turki, Hagia Sophia adalah objek wisata yang paling banyak dikunjungi di Turki pada tahun 2015. UNESCO menetapkan Hagia Sophia sebagai situs warisan dunia pada tahun 2011.
Bahasa Siul dari Turki Ini Sangat Unik, Cicitcuiiiit….!