Baru-baru ini Pemerintah Turki menghebohkan dunia dengan mengubah salah satu bangunan ikon wisata Hagia Sophia, dari museum menjadi masjid.
JEDA.ID – Baru-baru ini Pemerintah Turki menghebohkan dunia dengan mengubah salah satu bangunan ikon wisata Hagia Sophia, dari museum menjadi masjid.
Pada Jumat (5/7/2020) Pengadilan Turki membatalkan keputusan kabinet tahun 1934 yang menjadikan Hagia Sophia sebagai museum. Pada 24 Juli 2020 bangunan kuno tersebut resmi berubah status menjadi masjid. Keputuasan ini menuai pro dan kontra dari seluruh dunia termasuk Perserikatan Bangsa.
Terlepas dari pro dan kontra tersebut, rupanya Hagia Sophia bukanlah satu-satunya bangunan kuno yang berubah fungsi. Berikut bangunan yang dulunya tempat ibadah yang berubah fungsi seiring berjalannya waktu seperti dilansir dari detikcom dan okezone.com, Rabu (15/7/2020).
Riwayat Solo Jadi Zona Merah Lagi, Ini Makna Warna untuk Zona Infeksi Corona
1. Masjid Ketchaoua di Aljazair
Masjid Ketchaoua di Aljazair dibangun sekitar tahun 1612 dan diperbesar pada 1794. Masjid itu adalah salah satu masjid agung di Aljazair.
Masjid Ketchaoua di Aljazair dulunya sempat berubah fungsi menjadi gereja Katolik Saint Philippe pada tahun 1830-1962, di masa pemerintahan kolonial Prancis. Dan Misa pertama dirayakan di sana pada 24 Desember 1832.
Pada 1838, bangunannya menjadi Katedral Aljir dan diperluas. Tentu saja perombakan ini menghancurkan sebagian besar bangunan masjid awal.
Namun pada 1962, tepatnya setelah kemerdekaan Aljazair, Ketchaoua kembali menjadi masjid. Bangunan ini menjadi tempat salat Jumat pertama dalam 130 tahun. Sejak itu masjid selalu direnovasi dengan dana hibah dari Turki.
2. Masjid Selimiye di Siprus
Awalnya Masjid Selimiye di utara Nicosia adalah katedral Katolik Roma Saint Sophia. Bangunan ini karya tukang batu Prancis saat Perang Salib, tepatnya pada abad ke 13, pada masa pemerintahan dinasti Frankish Lusignan di pulau timur Mediterania.
Katedral pun beralih fungsi menjadi masjid setelah Ottoman menguasai Nicosia pada tahun 1570. Ada tradisi, para imam yang bersiap untuk menyampaikan khotbah Jumat naik ke mimbar lalu memberi hormat pada pedang yang digunakan selama penaklukan kota.
Selain Masjid Selimiye, juga ada Masjid Lala Mustafa Pasha yang dulunya adalah katedral Katolik Santo Nikolas. Bangunan yang disebut salah satu contoh terbaik arsitektur Gotik di pulau itu dialihfungsikan pada abad ke-14 selama periode Lusignan. Bangunan itu berubah menjadi Masjid Lala Mustafa Pasha setelah kekaisaran Ottoman merebut kota pesisir pada 1571.
3. Masjid Attarine di Mesir
Sebelum menjadi Masjid Attarine, bangunan ini dulu berfungsi sebagai gereja dari tahun 370 dan didedikasikan untuk St Athanasius, seorang tokoh penting dalam gereja Ortodoks Koptik.
Tempat ibadah di kota Mediterania Alexandria diubah menjadi masjid selama invasi Islam abad ke-tujuh. Selama invasi Napoleon, penjelajah percaya makam Aleksander Agung dimakamkan di dalam masjid dalam sarkofagus hijau.
Masjid itu direnovasi beberapa kali selama pemerintahan Ottoman, dan telah dibuka untuk umum pada tahun 1976.
Makanan Ini Bisa Bantu Atasi Penuaan Dini Akibat Paparan Sinar UV
4. Masjid Agung Al-Omari di Beirut
Di tempat keempat, bangunan masjid yang sempat berubah seperti Hagia Sophia adalah Masjid Agung Al-Omari di Beirut. Sebelum berubah menjadi masjid, dulunya ini adalah kuil atau tempat pemandian Romawi sebelum kekaisaran Bizantium membangun sebuah gereja di sana.
Setelah penaklukan Islam, bangunan itu diubah menjadi masjid yang dinamai kalifah kedua Islam, Umar bin Khattab.
Namun saat tentara salib menaklukkan Beirut di awal abad ke-12, mereka mengubahnya kembali menjadi gereja. Dan sebelum ditangkap pada tahun 1187 oleh penjajah Muslim, Saladin, bangunan ini kembali menjadi masjid.
Drama beralih fungsi pun tak berakhir. Tentara salib kemudian merebutnya kembali dan mengubahnya menjadi sebuah katedral pada tahun 1197.
Akhirnya pada tahun 1291, Mamluk menguasai Beirut dan mengubahnya kembali menjadi masjid, yang masih beroperasi hingga saat ini.
5. Palestina
Masjid-masjid di kota Nablus, Tepi Barat Palestina juga menjadi saksi bisu sejarahnya sepanjang era Bizantium, penaklukan Islam, Perang Salib, dan periode Mamluk.
Sejumlah bangunan dikaitkan dengan Yudaisme dan Kristen awal, seperti Al-Khadra, yang telah menjadi masjid sejak tahun 1187 setelah beroperasi sebagai gereja selama Perang Salib.
Masjid Agung di kota ini awalnya adalah sebuah gereja yang dibangun oleh Kaisar Romawi Justinian I pada abad ke-enam.
Pada tahun 1186, bangunan itu diubah menjadi masjid oleh Ayyubiyah setelah penaklukan Saladin.
6. Masjid Cordoba di Spanyol
Tempat Ibadah yang beralih fungsi jadi masjidMasjid Cordoba Foto: (iStock)
Sebelum menjadi masjid semenjak kekhalifahan Umayyah abad ke-10 dan ke-11, bangunan ini pernah menjadi menjadi tempat ibadah umat Katolik sejak penaklukan kembali Kristen atas kota pada tahun 1236.
Bangunan masjid ini juga dikenal sebagai Mezquita dan berada di wilayah selatan Andalusia Spanyol. Dianggap sebagai salah satu monumen terbaik arsitektur Moor, katedral-masjid ini masuk daftar Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1984.
7. Masjid Umayyad di Suriah
Berada di Kota Tua Damaskus, Masjid Umayyad adalah salah satu tempat ibadah yang paling diagungkan dalam Islam. Masjid ini dulunya menempati situs kuil Yupiter yang diubah oleh Kaisar Romawi Theodosius I menjadi sebuah gereja pada abad ke-empat.
Masjid Umayyad menjadi masjid di abad ke-tujuh dan berisi tempat penghormatan bagi Yohanes Pembaptis, sosok yang dihormati oleh umat Islam dan Kristen.
8. Pantheon dari Kuil Menjadi Gereja
Pantheon disebut sebagai bangunan Romawi kuno terbaik yang sangat terpelihara. Tak cuma keindahan arsitekturnya yang membuat turis penasaran, tapi juga karena sejarah fungsinya yang berubah dari kuil dewa Romawi menjadi gereja Katolik.
Seperti dilansir okezone.com, bangunan Pantheon kental dengan nuansa Romawi dengan hadirnya pilar – pilar tinggi yang menyangga Pantheon di atas susunan anak tangga serta kubah. Di bagian depan ada alun – alun yang dihias dengan obelisk, sebuah monumen berbentuk tiang dengan puncak berbentuk piramida yang dihiasi salib. Dibawahnya ada ada kolam air mancur. Alun – alun ini dinamakan Piazza Della Rotonda.
Pantheon dibangun oleh Marcus Agrippa pada masa pemerintahan kaisar Romawi yang bernama Augustus. Bangunannya sempat terbakar dua kali hingga dibangun ulang oleh Hadrian pada tahun 126 Masehi. Saat Romawi masih berjaya, Pantheon berfungsi sebagai kuil untuk memuja dewa – dewa pagan Romawi. Namun sejak abad pertengahan, tepatnya pada tahun 609, Pantheon berubah fungsi menjadi gereja hingga sekarang.