• Tue, 23 April 2024

Breaking News :

Waspadai Dampak Buruk Toxic Parent pada Anak

Perilaku toxic parent bisa berasal dari pola asuh yang sama di masa lalu. Para korban toxic parent di masa lalu harus bisa memutus mata rantai.

JEDA.ID-Seharusnya orang tua memberikan kasih sayang dan kenyamanan bagi anak. Namun, toxic parent justru membuat anak tidak nyaman dan takut.

Biasanya toxic parent akan memakai alasan “kami tahu apa yang terbaik untukmu”. Selain itu, toxic parent sangat jarang atau malah enggan mengucapkan terima kasih atau menghargai perbuatan anaknya.

Para toxic parent mungkin tidak sadar bahwa yang mereka lakukan itu salah.  Lalu bagaimana kita mengetahui apakah kita termasuk toxic parent atau bukan? Tips parenting kali ini membahas masalah toxic parent dan dampaknya kepada anak.

Ingin Lagu Kalian Viral di TikTok? Ini Tips dan Triknya

Secara tidak sadar, terkadang toxic parent memberi dampak buruk bagi perkembangan dan pola pikir buah hatinya.

Tak heran jika banyak anak yang tumbuh dengan pola asuh toxic parent akan menjadi penakut, merasa kurang percaya diri, bahkan bisa menjadi toxic untuk lingkungan terdekatnya.

Psikolog Analisa Widyaningrum  menjelaskan berbagai macam toxic dari sudut pandang psikologi.

“Jadi sebenarnya kalau kita berbicara soal toxic, itu kan artinya racun ya. Berarti secara gampangnya, toxic ini memberikan dampak nggak positif terhadap kehidupan manusia yang lain. Atau istilahnya merugikan,” ujar Analisa seperti dikutip dari Liputan6.com, Selasa (10/11/2020).

Menurutnya, hubungan yang bisa mengarah pada toxic itu tak hanya terjadi pada suami istri atau sepasang kekasih. Tetapi, ada juga teman kerja bahkan toxic parent, yaitu antara orang tua dan anak.

Salah satu indikator yang menunjukkan bahwa kita sedang berada dalam sebuah lingkungan yang toxic adalah ketika kita tidak bisa menjadi diri. “Kita akan seperti dipaksa, dimanipulasi, seperti apa yang diinginkan dari hubungan tersebut. Contohnya seperti toxic parenting, dari orangtua ke anak. Ada empat tipikal yang dominan terjadi pada pola asuh,” jelas Analisa Widyaningrum.

Tips Aman Berkendara saat Hujan

Biasanya, toxic parents tak hanya ditunjukkan pada perilaku otoriter orang tua. Terlalu mengikuti kemauan anak juga ternyata menjadi pola asuh yang tidak bagus. Hal itu membuat anak-anak akan menjadi manja.

Dikutip dari alodoc, berikut ini ciri-ciri toxic parent:

1. Tidak bisa mengontrol emosi dan mudah marah

Toxic parent sangat mudah marah dan meluapkan emosi pada anak. Mereka cenderung melebih-lebihkan setiap masalah yang ada, walau sebenarnya itu adalah masalah sepele.

Toxic parent juga tidak akan segan-segan memarahi atau bahkan mencaci-maki sang anak di depan orang banyak sekali pun.

2. Ingin selalu mengontrol anak

Orang tua tipe ini tidak akan memberi anak ruang pribadi untuk mengambil keputusan sendiri, karena mereka menganggap segala hal yang berasal dari anaknya adalah salah.

Mereka merasa apa yang mereka anjurkan pada anaknya selalu benar. Itulah sebabnya segala hal tentang anak akan dikendalikan langsung oleh mereka, bahkan hingga buah hati sudah beranjak dewasa.

3. Sering melakukan penyiksaan fisik atau verbal kepada anak

Tidak ada orang tua yang berhak melakukan kekerasan pada anaknya. Namun, hal ini kerap dilakukan oleh para toxic parents. Kekerasan fisik, seperti pukulan, tamparan, atau cubitan, atau kekerasan verbal, seperti panggilan yang tidak baik dan hinaan, bisa menjadi makanan sehari-hari bagi anak dengan toxic parents.

4. Merasa bersaing dengan anak

Sudah seharusnya orang tua berperan dalam mendukung dan menyemangati buah hatinya. Namun, para toxic parents tidak melakukan hal ini. Mereka justru cenderung suka mempermalukan anak, membuat anak menjadi down, dan merasa tidak senang saat anak bahagia.

Tidak semua ciri-ciri di atas dimiliki oleh toxic parents, tapi satu perilaku saja sudah bisa menjadikan orang tua sebagai toxic parents. Ingat, setiap ciri di atas, seringan apa pun derajatnya, bisa meninggalkan luka yang menyakitkan dan sulit untuk disembuhkan pada jiwa anak, bahkan hingga ia dewasa.

Obsesi Unik Warga di Lima Negara Ini Dijamin Bikin Heran

Perilaku toxic parent bisa berasal dari pola asuh yang sama di masa lalu. Jadi jika kamu merasa memiliki ciri-ciri di atas, ada kemungkinan kamu juga memiliki trauma seperti yang buah hati rasakan sekarang. Ini juga berarti buah hati kemungkinan besar akan mengulang perilaku ini ke anak mereka di masa depan.

Semua orang tua tentu menginginkan yang terbaik untuk buah hati. Namun jika memang sudah mengetahui bagaimana sakitnya diperlakukan oleh toxic parents, kita harus berusaha menjadi pemutus mata rantai hubungan tidak sehat ini untuk generasi selanjutnya di keluargamu.

Tidak ada kata terlambat untuk berubah. Berusalah pelan-pelan untuk memaafkan masa lalu dengan orang tuamu. Setelah itu, turunkan egomu, mulailah mendengarkan apa yang anakmu katakan, dan hargai dia.

Bila hal ini dirasa sulit untuk dilakukan, tidak usah malu untuk berkonsultasi dengan psikolog. Justru, ini adalah tindakan yang bijak dan baik, bukan hanya untuk anakmu, tapi juga untuk dirimu sendiri.

Ditulis oleh : Astrid Prihatini WD

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.