Obsesi ini biasanya harus terpenuhi jika tidak akan menimbulkan perasaan tertekan sampai depresi.
JEDA.ID—Warga di lima negara ini dikaitkan dengan obsesi unik. Obsesi unik warga di lima negara ini dijamin bakal bikin kalian heran.
Obsesi adalah emosi yang tidak terkendali. Keinginan besar yang sering datang tanpa dikehendaki atau mendesak masuk dalam pikiran seseorang.
Obsesi ini biasanya harus terpenuhi jika tidak akan menimbulkan perasaan tertekan sampai depresi. Seks, narkoba, dan alkohol, adalah hal-hal lazim yang biasanya dikaitkan sebagai objek obsesi. Tapi tahukah Anda bahwa ada negara-negara di luar sana yang masyarakatnya memiliki obsesi-obsesi yang unik?
Kecanduan Film Porno, Apa Saja Tandanya?
Seperti yang dilansir dari Liputan6.com, Senin (9/11/2020) berikut ini adalah 5 negara yang masyarakatnya dikaitkan dengan obsesi unik.
1. Rusia – ‘Terobsesi’ untuk Jarang Senyum
Seorang psikolog dari Akademi Ilmu Pengetahuan Polandia (Polish Academy of Science), Kuba Krys, menjalankan sebuah percobaan. Dia meminta ribuan orang di 44 negara melihat serangkaian delapan wajah yang tersenyum dan tidak tersenyum, dan meminta mereka menilai kecerdasan dan kejujuran orang-orang itu. Ketika hasilnya masuk, para peserta dari Rusia cenderung memberi peringkat rendah perihal kecerdasan dan kejujuran pada orang yang suka tersenyum, demikian seperti dikutip dari the Atlantic.
Penelitian Krys juga mengindikasikan bahwa semakin korup suatu masyarakat, semakin besar kemungkinan makna senyuman melemah, dan kepercayaan orang yang tersenyum itu berkurang.
2. Paraguay – Terobsesi Mendiang Presiden AS
Ada banyak presiden AS yang sudah lama mati dan terkenal di dunia — seperti Abraham Lincoln, Franklin Delano Roosevelt, dan John Fitzgerald Kennedy. Namun, ada satu presiden AS yang sudah lama mati yang tidak terkenal di seluruh dunia, atau bahkan di Amerika Serikat, tetapi terobsesi di Paraguay. Namanya adalah Rutherford B. Hayes, presiden AS dari tahun 1877 hingga 1881.
Obsesi ini membingungkan sampai Anda mengetahui bahwa pada tahun 1860-an, Paraguay berperang dengan Triple Alliance War — dinamakan demikian karena mereka menghadapi aliansi Argentina, Brasil, dan Uruguay. Bisa ditebak, ini tidak berjalan baik untuk Paraguay; bangsa ini kehilangan sebagian besar tanahnya ke Brasil dan Argentina. Kemudian, Argentina menginginkan wilayah hutan belantara besar di Paraguay Utara yang dikenal sebagai Chaco.
Pada saat PBB atau Pengadilan Dunia belum lahir, kedua negara meminta AS untuk menyelesaikan masalah ini. Presiden AS Rutherford Hayes memihak Paraguay.
Ingin Lagu Kalian Viral di TikTok? Ini Tips dan Triknya
Paraguay yang sangat berterima kasih telah memberi nama kota dan tim sepak bola untuknya. Mereka menempelkan wajahnya di perangko, dan patung lelaki itu duduk di halaman sekolah dasar di kota Villa Hayes. Terlupakan di tempat lain, Rutherford B. Hayes hidup sebagai pahlawan di hati dan pikiran orang-orang Paraguay.
3. Iran – Terobsesi Operasi Hidung
Dari 2011 hingga 2013, 240.000 orang Iran menjalani operasi hidung –atau sekitar 90 persen dari total operasi kosmetik di Iran. Menurut Rhinology Research Society, Iran dan bukan Amerika Serikat yang memiliki tingkat operasi hidung tertinggi. Wanita Iran mengenakan jilbab yang menutupi rambut mereka dan pakaian longgar untuk mengaburkan tubuh mereka.
Ahli bedah plastik Iran yang sibuk, Nabiollah Shariati, berpendapat bahwa aturan berpakaian Islami itulah yang memicu keinginan itu — kebanyakan di antara wanita berusia 20 hingga 30 tahun — untuk mendapatkan operasi hidung.
“Karena jilbab yang harus dikenakan wanita, wajah menjadi bagian paling menonjol dari tubuh,” kata Shariati seperti dikutip dari outlet media Iran Financial Tribune.
4. Islandia – Terobsesi Akar Manis
Dengan populasi sekitar 340.000, Islandia harus dikenal sebagai “Tanah Licorice (akar manis).” Islandia tergila-gila pada licorice. Tergila-gila seperti apa? SPBU dan koridor permen supermarket dipenuhi dengan licorice hitam. Toko-toko es krim menawarkan varian rasa licorice yang bisa Anda dapatkan dalam cangkang licorice. Mereka terutama suka mengambil kesempurnaan sederhana yaitu cokelat dan menggabungkannya dengan licorice.
Orang Islandia mengonsumsi banyak bubuk licorice, kismis berlapis licorice, dan permen karet licorice yang dilapisi cokelat. Mengapa? Pada hari-hari awal, pemukim pertama Islandia merasa sulit untuk menumbuhkan apa pun di iklim yang keras di tanah itu. Juga, karena perairan es yang mengelilinginya, upaya untuk mengimpor makanan lain menjadi omong kosong.
Kesehatan Joe Biden Dipertanyakan, Ini Faktanya
Ketika licorice hadir —yang mereka temukan dapat tumbuh dengan mudah. Dengan cepat, itu menjadi salah satu makanan obsesi orang Islandia.
5. Australia – Terobsesi dengan Singkatan dan Nama Panggilan
Hampir semua orang di dunia menikmati memberikan julukan pada orang atau aktivitas. Orang Indonesia misalnya, akrab memanggil presiden-nya, ‘Jokowi’, singkatan dari nama asli Joko Widodo. Orang Amerika, suka menyebut permainan bola basket sebagai ‘hoops’. Dan lain sebagainya.
Namun, orang Australia melakukan yang terbaik dan paling banyak melakukannya. Kamus Oxford mengatakan bahwa Australia memberi kita satu-satunya kata paling penting di abad ke-21: ” selfie” atau dalam bahasa Indonesia, swafoto.
Orang Australia menyebut ambulans “ambos” dan ponsel (mobile phones) “mobes”. Nyamuk (mosquito) adalah “mozzies,” dan kemiskinan (poverty) adalah “povo.” Mereka memanggil perdana menterinya: ‘Scomo’, singkatan dari nama asli Scott Morrison.
Beberapa orang percaya bahwa obsesi orang Australia terhadap nama panggilan ini mencerminkan nilai-nilai kunci Australia, “seperti persahabatan, keramahan, informalitas, dan solidaritas dengan orang Australia lainnya.”