Penerapan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah terkadang bisa menimbulkan stres bagi para ibu pekerja.
JEDA.ID— Penerapan work from home (WFH) atau kerja dari rumah terkadang bisa menimbulkan stres bagi para ibu pekerja.
Bagaimana tidak, selain harus mengurus pekerjaan kantor, ibu juga harus mengerjakan pekerjaan rumah dan mengawasi anak yang diharuskan belajar di rumah di tengah virus corona atau Covid-19.
Eli Lebowitz, seorang psikolog klinis di Yale School of Medicine yang merawat kecemasan anak mengatakan dalam kondisi tersebut, orang tua disarankan melakukan tugasnya sebaik mungkin dengan tetap memberi waktu luang bagi diri mereka sendiri untuk relaksasi.
“Karena tidak mungkin bagi orang tua untuk tiba-tiba dapat menyulap segalanya, menjadi 100% hadir, untuk mengawasi semua homeschooling anak-anak mereka dengan penuh efisiensi dan juga untuk melakukan pekerjaan mereka,” kata Lebowitz dikutip Bisnis.com dari Live Science, Selasa (24/3/2020).
Melindungi Anak dari Stres
Dalam situasi pandemi ini, anak pun bakal didera stres atau kecemasan berlebihan. Mereka yang biasanya aktif bermain di luar harus terkurung dan mengerjakan tugas sekolahnya di rumah.
Oleh karena itu, tantangan pertama yang dihadapi banyak orang tua adalah bagaimana menjelaskan pandemi virus corona kepada anak-anak mereka, mengingat ketidakpastian berapa lama penutupan sekolah dapat berlangsung.
Informasi pasti yang diberikan orang tua kepada anak-anak mereka akan berbeda tergantung pada usia anak, Lebowitz mengatakan, tetapi satu aturan penting adalah untuk tetap tenang ketika berbicara kepada anak-anak tentang Covid-19.
“Jika mereka menganggap orangtua sangat cemas, takut, dan khawatir, maka itulah yang akan mereka ambil,” ujar Lebowitz.
Matthew Cruger, direktur senior pusat pembelajaran dan pengembangan di Child Mind Institute, sebuah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk kesehatan mental anak-anak, mengimbau kepada orang tua untuk tidak membanjiri anak-anak dengan informasi atau mengemukakan masalah yang tidak mereka tanyakan.
“Aturan praktis yang paling mudah adalah mencoba bersikap langsung, jujur, dan singkat,” tegas Cruger. Jika anak-anak menunjukkan stres atau khawatir tentang virus, tanyakan kepada mereka apa yang mereka ketahui dan mengerti. Mungkin banyak informasi yang salah didengar anak dari teman sebaya, atau mereka telah salah menafsirkan sesuatu yang didengar dari orang dewasa.
Terima dan akui kekhawatirannya, dan cobalah untuk memberi penjelasan bahwa imbauan untuk tidak keluar rumah, demi keamanan dan kelangsungan hidup bersama.
Disarankan WHO, Ini Manfaat Main Game di Tengah Pandemik Corona
Membuat Rutinitas Baru
Sementara itu, menurut Cruger dan Lebowitz menilai orang tua bisa membuat rutinitas baru di dalam rumah selama pandemi ini.
.Untuk para ibu yang memiliki anak balita, Cruger merekomendasikan agar para ibu mendampingi dan mengarahkan permainan untuk memunculkan ide-ide sang anak.
Namun ketika perlu melakukan tugas lain, tetaplah berada di dekat anak anda dan beri tahu anak tersebut untuk bermain sendiri dan bertanya sesekali apakah mereka perlu bantuan. “Berada di dekat anakmu saat mereka bermain kadang-kadang sudah cukup,” sebut Cruger.
Cruger juga merekomendasikan agar mengajak anak untuk terlibat dalam rutinitas di rumah seperti memasak atau membersihkan rumah bersama.
Mengatur Belajar Anak di Rumah
Dalam hitungan bulan, pandemi virus corona Covid-19 telah mengubah kehidupan milyaran anak di dunia. Dari 130 negara yang menutup sekolahnya, total sekitar 1.2 miliar anak kini harus bersekolah dari rumah.
Pemerintah pun telah memperpanjang kondisi tanggap darurat di wilayah Jakarta, hingga 19 April. Otomatis, anak-anak harus kembali menerapkan metode belajar daring sebagai alternatif kegiatan pembelajaran.
Dalam menjalani belajar daring, penting bagi orang tua untuk mendampingi anak dalam menyesuaikan diri, juga untuk menjaga semangat mereka supaya mereka dapat belajar secara optimal. Berikut beberapa tips untuk penyesuaian diri anak selama jalani metode belajar di rumah saja, dikutip dari laman Unicef.
Stres Bisa Jadi Pemicu, Ini Tips Aman Belanja Online di Saat Pandemi Corona
1. Jelaskan mengenai situasi jarak sosial kepada anak Anda
Supaya anak bisa lebih mengerti, jelaskanlah secara singkat mengenai jarak sosial, bahwa hal ini perlu diterapkan sebagai salah satu cara kita untuk memperlambat penyebaran virus corona.
2. Buat jadwal keseharian
Bangunlah di pagi hari dan jalani rutinitas seperti waktu yang biasanya
3. Siapkan tempat khusus belajar
Siapkanlah meja atau tempat khusus di bagian rumah yang tidak berisik, supaya konsentrasi belajar anak tidak terganggu.
4.Perlakukan seperti sekolah sungguhan
Disiplinlah terkait pekerjaan rumah dan daftar kehadiran. Perlakukanlah sekolah daring seperti sekolah sungguhan, meskipun kegiatan belajar dilakukan di rumah saja.
5. Sempatkan berolahraga
Lakukanlah olahraga walau berada di rumah saja. Olahraga ringan terbukti dapat lebih menyegarkan otak anak yang jenuh.
6. Berikan waktu untuk berkomunikasi dengan teman
Walau tidak bisa bertemu langsung, Anda bisa berikan anak waktu untuk berkomunikasi dengan teman-temannya melalui jaringan telepon atau video call.
7. Berkomunikasi dengan anak terkait perasaan mereka
Tanyakan keadaan dan perasaan anak Anda secara langsung, kemudian jika ada hal yang membuat tidak nyaman, anda dapat memikirkan solusinya bersama.