Kasus penyebaran virus corona di Indonesia bertambah setelah pemerintah mengonfirmasi dua orang lagi positif Covid-19.
JEDA.IDโ Kasus penyebaran virus corona di Indonesia bertambah setelah pemerintah mengonfirmasi dua orang lagi positif Covid-19. Sehingga hingga Sabtu (7/3/2020) jumlah kasus virus di Indonesia mencapai 4 orang.
Sebelumnya telah dilakukan pemeriksaan intensif terhadap kelompok dansa yang melakukan kontak langsung dengan WNI positif corona. Dari hasil pendalaman itu, Kemenkes kembali mengonfirmasi empat orang yang diperiksa dari kelompok itu juga dinyatakan positif corona.
Dihimpun dari detikcom, Jumat (6/3/2020), Kemenkes melalui juru bicara penanganan corona, dr Achmad Yurianto menyebut awalnya Kemenkes sedang mengembangkan terhadap kemungkinan munculnya subklaster dari dua orang yang terjangkit Covid-19. Oleh karena itu, pemerintah membuka kemungkinan untuk membuat pengelompokan baru dalam penanganan kasus virus corona di Indonesia.
Pengelompokan itu adalah ‘klaster Jakarta’ dan ‘kelompok dansa’, merujuk pada kasus 1 yang melibatkan seorang warga Depok, orang pertama yang terjangkit Covid-19 di Indonesia. Saat itu, kasus 1 beraktivitas di lantai dansa.
Mereka yang Terpukul dan yang Untung di Tengah Wabah Corona
Mental Drop
Yang disayangkan, di tengah musibah itu ada sebagian masyarakat secara langsung maupun di dunia maya yang memperlakukan diskriminasi pasien kasus corona dan terhadap warga Depok pada umumnya.
Dalam sebuah wawancara online, NT, salah satu warga Depok, Jawa Barat yang dinyatakan positif terkena virus corona merasa nama baiknya dan sang ibu menjadi buruk. Ia merasa bahwa informasi yang beredar tidak sepenuhnya benar. Dilansir dari suara.com, Selasa (3/3/2020), kendati secara fisik ia merasa baik-baik saja, namun ia mengaku mentalnya drop.
“Saya dan ibu saya adalah penari profesional, bertahun tahun mengharumkan nama Indonesia di mancanegara dengan kegiatan tari dan budaya. Ibu adalah tokoh/budayawan yang berjuang untuk kesenian dan kebudayaan Indonesia dan kami melakukan itu semua karena kami cinta Indonesia, bukan untuk diolok-olok di saat kami sedang menjadi korban virus,” ucapnya.
NT meminta tolong kepada semua orang untuk menjaga privasi keluarganya serta berhenti menyebarkan foto-foto dan berita buruk mengenai dirinya dan sang ibu.
Untunglah, kondisi kesehatan pasien positif corona asal Depok yang dirawat di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara (Jakut), membaik. Wali Kota Depok Mohammad Idris Abdul Somad menyebut keduanya sempat mengalami stres. “Dia sempat stres karena dia rupanya pegang HP [handphone],” kata Idris,Rabu (4/3/2020) seperti dilansir detikcom.
Idris menjelaskan orang yang terlalu sering bermain handphone akan cepat pusing. Idris juga telah memberitahu 2 pasien corona ini agar tidak sering bermain handphone.
“Puyeng saya bilang. Saya orang sehat saja sering puyeng dengan medsos-medsos [media sosial]. Makanya dihindari, saya bilang [ke pasien corona]. Sebab kondisi pasien, alhamdulillah membaik,” lanjutnya.
Keuntungan Pribadi
Artis sekaligus komedian, Aming juga mengomentari terkait masalah corona ini. Ia mengkritik para oknum yang sempat-sempatnya memanfaatkan momen seperti ini untuk meraup keuntungan pribadi.
Harga masker dan hand sanitizer yang melambung tinggi membuat masyarakat semakin dilanda kepanikan. Tak hanya itu, stok pangan juga merangkak naik dan diburu beberapa orang dalam jumlah banyak.
Ungkapan kegeraman Aming ini menjadi viral. Menurutnya masyarakat memerlukan ketenangan serta keamanan.
Wabah corona sempat dijadikan bahan lelucon di media sosial terkait ketangguhan Indonesia dalam memerangi virus berbahaya tersebut. Bahkan, terdapat beberapa komentar dari warganet yang berisi kecaman terhadap China. Mereka menganggap akibat kerakusan yang dilakukan China sehingga virus corona muncul dan menyebar, mengingat virus ini memang pertama kali muncul di Wuhan, China.
Perangi Secara Positif
Seharusnya dengan adanya peristiwa ini, rasa gotong royong dan bahu membahu lebih ditingkatkan. Seperti yang dilakukan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Ia sudah membagi-bagikan masker gratis kepada warga Surabaya sejak Januari 2020. Tepatnya ketika ada ramalan akan ada gunung meletus yang mana ramalan itu sesuai dengan prediksi BMKG.
Selain itu, Melanie Subono juga mewujudkan rasa empatinya dengan memberikan masker dan hand sanitizer secara gratis. Hal tersebut disampaikan Melanie dalam Instagram miliknya. Namun Melanie mengatakan, masker dan hand sanitizer itu dibagikan kepada yang membutuhkan. Bentuk dukungan dalam aksi sosial seperti inilah yang seharusnya dilakukan oleh seluruh warga Indonesia agar virus corona dapat diperangi secara positif.
Bila perlu adakan doa bersama untuk bangsa Indonesia dan seluruh dunia dalam melawan virus corona agar tidak semakin banyak memakan korban. Sebaiknya kita lebih bijak dalam berkomentar di media sosial. berikan kata-kata positif untuk memberikan semangat kepada orang-orang yang terkena atau terdampak virus tersebut. Sembari terus berdoa agar wabah virus corona di Indonesia dan dunia segera berlalu. (Bunga Oktavia)