Banyak pekerja yang enggan mengelola gaji secara teratur dan rutin karena dinilai cenderung ribet, padahal akan menguntungkan di masa mendatang.
JEDA.ID–Gaji besar bukan jaminan orang merasa kecukupan. Sebaliknya gaji kecil tidak berarti selalu kekurangan. Ada yang banyak faktor yang memengaruhi salah satunya adalah gaya hidup dan prioritas yang dingin dicapai. Meski terkesan sepele dan kerap diabaikan, mengelola gaji menjadi salah satu kunci agar gaji berapa pun akan cukup untuk memenuhi kebutuhan.
Banyak pekerja yang enggan mengelola gaji secara teratur dan rutin karena dinilai cenderung ribet. Bila mengelola gaji dilakukan secara rutin dan disiplin, hal itu akan menguntungkan, khususnya di masa mendatang.
Berikut sejumlah teknik mengelola gaji yang dihimpun dari laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kamis (28/11/2019). Cara ini bisa diaplikasikan khususnya bagi pekerja muda alias milenial.
Anggaran Tiap Bulan
Tiap bulan, pekerja selalu menerima gaji. Masalah yang kerap muncul adalah pendapatan itu sering tidak ditata dengan rapi lewat anggaran, misalnya pengeluaran. Hal ini yang kerap memicu besar pasak daripada tiang.
Mungkin banyak pihak yang menganggap anggaran bulanan adalah masalah sepele sehingga cenderung malas melakukannya. Padahal ini merupakan langkah jitu agar pengeluaran kita bisa terkendali.
Dengan adanya anggaran akan lebih mudah dalam mengelola gaji. Saat membuat anggaran, bisa menerapkan metode 10-20-30-40. Misalnya 10% dari gaji digunakan untuk biaya kemanusian (seperti zakat dan infak) dan 20% untuk tabungan, investasi, dan proteksi.
Kemudian 30% digunakan untuk cicilan utang, dan 40% digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Tentu angka itu sebagai gambaran awal. Besaran angka itu bisa berbeda-beda disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan.
Tujuan Keuangan
Mengelola gaji artinya juga memikirkan tujuan keuangan. Misalnya untuk jangka pendek apa tujuan menyisihkan gaji tiap bulan di tabungan? Tentu tiap orang memiliki tujuan yang beragam.
Namun, yang pasti dengan memiliki tujuan keuangan yang baik dan terkonsep, ini akan membantu agar mampu bertahan hidup di masa depan. Jadi ketika semangat bekerja dan akhirnya gajian, tapi melupakan mengelola gaji dan tidak punya tujuan keuangan yang jelas, ini bisa merugikan di masa yang akan datang.
Alangkah baiknya lebih bijak menggunakan dana yang dimiliki. Mau senang-senang sesaat atau bersabar meraih tujuan yang kebahagiaannya lebih hakiki?
Punya Proteksi Diri
Salah satu poin penting dalam mengelola gaji adalah keberadaan proteksi. Ini tidak terbatas kepada asuransi, namun juga dana darurat. Idealnya, berapa pun gaji yang didapat, wajib punya dana darurat maupun asuransi.
Tanpa proteksi yang tepat, ada kemungkinan kita akan mengeluarkan biaya yang besar ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atau tak terduga. Saat ini sudah banyak pekerja yang diikutkan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
Iuran untuk BPJS biasanya sudah dipotong saat menerima gaji. Jadi yang harus diperhatikan dalam mengelola gaji adalah dana darurat. Sesuai namanya, dana ini disiapkan hanya untuk kepentingan mendesak.
Menabung & Berinvestasi
Mengelola gaji yang juga menjadi perhatian adalah menabung. Baiknya, menabung dilakukan diawal waktu atau di hari yang sama saat menerima gaji. Ini merupakan cara melatih kedisiplinan dalam menyisihkan uang. Ingat sisihkan bukan sisakan.
Agar kian mudah, bisa memiliki dua atau lebih rekening bank. Misal rekening A untuk gaji dan kebutuhan dan rekening B untuk menabung. Untuk tabungan bisa memilih rekening dengan biaya administrasi bulanan yang rendah serta tidak memiliki fasilitas kartu ATM.
Ini dilakukan agar tidak mudah tergoda mengambil uang tabungan. Untuk berinvestasi, ada banyak sekali produk-produk yang dapat dipilih seperti saham, reksa dana, ORI, SBR, emas, properti, dan sebagainya.
Investasi seperti ini biasanya baru memperlihatkan hasil setelah cukup lama karena sebenarnya investasi adalah untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang.
Hal yang perlu diperhatikan dalam investasi adalah tidak mudah tergiur dengan investasi yang memberikan hasil besar tapi dengan proses yang singkat dan tidak masuk akal.
Mengelola gaji menjadi penting misalnya bila gajinya tidak seberapa, pemakaiannya juga harus diatur. Yang pasti, berapa pun gaji yang didapat jangan lupa bersyukur dan hidup sesuai kemampuan, jangan “maksa”.