Xenobots akan memiliki keunggulan pada teknologi yang terbuat dari plastik atau logam.
JEDA.ID – Consummer Electronic Show (CES) 2020 menjadi cermin betapa para pengembang teknologi mulai fokus merancang robot sepintar mungkin. Bahkan, ilmuwan sebagai pendukung telah melangkah lebih jauh dengan pengembangan robot pintar yang terasa lebih hidup.
University of Vermont misalnya. Berkolaborasi dengan peneliti asal Massachusetts Amerika Serikat Tufs University, ilmuwan dari Vermont mengembangkan robot yang berasal dari DNA makhluk hidup.
Mereka menggunakan algoritma super komputer dan AI untuk mengembangkan suatu organisme yang terbuat dari 100 persen DNA katak.
Sel dari embrio katak diambil oleh ilmuwan dan ditumbuhkan kembali menjadi organisme baru yang berevolusi dengan algoritma komputer.
Hasil percobaan yang dilakukan oleh ilmuwan telah berhasil sehingga para peneliti menyebutnya sebagai “living machine” atau mesin hidup pertama di dunia. Sel induk asli berasal dari katak pencakar Afrika dengan nama ilmiah Xenopus laevis.
Mengintip Teknologi Masa Depan yang Dipamerkan di CES 2020
Rancangan Xenobot
Ilmuwan menemamai sel itu dengan sebutan Xenobots. Sel tersebut hanya berupa gumpalan kecil berukuran 0,04 inci atau 1 milimeter.
“Semua orang komputasi pada proyek, termasuk saya, terperangah. Kami tidak menyadari bahwa ini mungkin,” kata Joshua Bongard, seorang ilmuwan komputer di University of Vermont, sebagaimana dilansir The Guardians, Selasa (21/1/2020).
Tim-tim dari University of Vermont dan Tufts University bekerja bersama untuk menciptakan apa yang mereka sebut Xenobots. Xenobots hanya seukuran sebutir garam dan terdiri dari sel-sel jantung dan kulit dari katak.
“Katak yang kami gunakan ini dikenal dengan nama Xenopus laevis. Xeno juga dalam bahasa Yunani berarti alien, atau tidak dikenal, atau berbeda, atau baru, dan kami pikir kedua interpretasi ini berlaku untuk jenis teknologi baru ini,” kata Joshua.
Tim Joshua menggunakan cluster superkomputer Deep Green di University of Vermont untuk mencari cara mengonfigurasi sel-sel itu agar bekerja sebagai robot.
Bahan untuk membuat Xenobot adalah sel-sel jantung yang dapat bertindak semacam motor dan sel-sel kulit yang dapat membantu menyediakan struktur bagi organisme.
Meskipun digambarkan sebagai robot hidup yang dapat diprogram, mereka sepenuhnya organik dan terbuat dari jaringan hidup.
Istilah robot telah digunakan karena xenobot dapat dikonfigurasikan ke dalam berbagai bentuk, dan diprogram untuk menargetkan objek tertentu, yang kemudian tanpa sadar mereka cari. Mereka juga dapat memperbaiki diri setelah rusak.
Beberapa berspekulasi bahwa mereka dapat digunakan untuk membersihkan lautan yang tercemar dengan mengumpulkan plastik mikro. Mereka juga mungkin dapat digunakan untuk memasuki area terbatas atau berbahaya untuk mencari racun atau bahan radioaktif.
Tak Hanya Sophia, Robot-Robot Ini Juga Cantik dan Pintar
Kerja Robot
Xenobots dirancang dengan semacam kantong berbentuk hati yang mungkin dapat membawa obat ke dalam tubuh manusia yang butuh pengobatan. Versi masa depan dapat dibangun dari sel pasien sendiri untuk memperbaiki jaringan atau target kanker.
Menjadi biodegradable, xenobots akan memiliki keunggulan pada teknologi yang terbuat dari plastik atau logam. Pengembangan lebih lanjut robot biologis dapat mempercepat pemahaman kita tentang sistem robot pintar dan kehidupan.
Hidup ini sangat kompleks, sehingga memanipulasi makhluk hidup dapat mengungkap beberapa misteri kehidupan dan meningkatkan penggunaan AI kita. Sebaliknya, xenobot menimbulkan masalah hukum dan etika.
Dengan cara yang sama mereka dapat membantu kanker target, mereka juga dapat digunakan untuk membajak fungsi kehidupan untuk tujuan jahat. Beberapa orang berpendapat bahwa membuat makhluk hidup secara artifisial adalah tidak alami, hubristik, atau melibatkan “permainan Tuhan”.
Kekhawatiran yang lebih menarik adalah bahwa penggunaan yang tidak diinginkan atau berbahaya, seperti yang telah kita lihat dengan teknologi di bidang termasuk fisika nuklir, kimia, biologi dan AI.
Misalnya, xenobot dapat digunakan untuk tujuan biologis yang tidak bersahabat dan dilarang oleh hukum internasional. Xenobot masa depan yang lebih maju, terutama yang hidup lebih lama dan bereproduksi, berpotensi untuk tidak bermanfaat, menjadi nakal, dan mengungguli spesies lain.
Untuk tugas-tugas kompleks, xenobot mungkin memerlukan sistem sensorik dan saraf, mungkin menghasilkan perasaan mereka. Organisme terprogram makhluk hidup akan menimbulkan pertanyaan etis tambahan.
Tahun lalu, kebangkitan otak babi tanpa tubuh menimbulkan kekhawatiran tentang penderitaan berbagai spesies.
Ketika Robot dan Kecerdasan Buatan Bisa Setujui Utang Online