Pada 2019, ada 110.000 calon mahasiswa memilih prodi di Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Namun, yang bisa diterima hanya 3.600 mahasiswa baru.
JEDA.ID–Tidak sedikit mahasiswa asing yang menempuh pendidikan tinggi di universitas Islam negeri di Indonesia. Menariknya ada perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) yang menjadi tujuan mahasiswa asing dari 32 negara untuk kuliah.
Adalah UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) di Malang yang saat ini dihuni mahasiswa dari 32 negara. ”Jumlah peserta didik 17.000 mahasiswa. Empat ratus di antaranya berasal dari 32 negara. Mulai dari China, Rusia, Arab Saudi, Libya, Sudan, dan seterusnya,” tutur Rektor Universitas Islam Negeri Maliki Abd. Al Haris Al Muhasibiy sebagaimana dilansir dari jpp.go.id, Kamis (28/11/2019).
Dia mengatakan mahasiswa asing dari berbagai negara itu menikmati kehidupan di Malang Raya. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang akhirnya bertemu jodoh dan menikah dengan orang Indonesia.
”Justru orang Lamongan yang dipilih oleh orang Rusia,” kata dia saat mencontohkan banyaknya mahasiswa asing di UIN Maliki.
Haris mengatakan Universitas Islam Negeri Maliki mempunyai tiga kampus yang berada di Batu dan Kota Malang. Ada tujuh fakultas di kampus ini yaitu Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK), Fakultas Ekonomi (FE), dan Fakultas Sains dan Teknologi.
Kemudian Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Fakultas Psikologi, Fakultas Syariah, dan Fakultas Humaniora. Universitas Islam Negeri Maliki setidaknya memiliki 28 program studi di antaranya Pendidikan Agama Islam, Tadris Bahasa Inggris, dan Tadris Matematika di FTIK.
Ada juga Manajemen, Akuntasi, dan Perbankan Syariah di FE. Di Fakultas Sains dan Teknologi ada Teknik Informatika, Arsitektur, sampai Perpustakaan dan Sains Informasi.
Kemudian Pendidikan Kedokteran dan Farmasi di FKIK. Dia menyebut tahun depan, UIN Maliki akan menambah empat program studi dalam bidang teknologi. Hal ini sekaligus menjadi persyaratan untuk kerja sama dengan SFD dari Saudi.
“Membuka prodi bahasa Indonesia di Al Azhar University. Ada dua ribuan mahasiswa yang hafal al Qur’an. Mereka diasuh dibawa lembaga yang bernama HTQ,” ujar Haris.
Banyaknya pilihan program studi menjadikan Universitas Islam Negeri Maliki kerap dibanjiri peminat. Pada 2019 ada 110.000 calon mahasiswa memilih prodi di kampus itu. Namun, yang bisa diterima hanya 3.600 mahasiswa baru.
Hal ini terjadi karena keterbatasan sarana untuk ma’had/pesantren yang menampung mahasiswa baru yang terseleksi. Mereka dididik selama setahun menjadi mahasantri.
Berkembang Pesat
Universitas Islam Negeri Maliki bisa dibilang berkibar dalam waktu singkat. Perguruan tinggi ini baru menjadi universitas pada 2004 lalu. Meski begitu cikal bakalnya sudah ada sejak 1961.
Sebagaimana dikutip dari laman UIN Maliki, awalnya ada gagasan para tokoh Jawa Timur untuk mendirikan lembaga pendidikan tinggi Islam di bawah Departemen Agama.
Kemudian bentuk Panitia Pendirian IAIN Cabang Surabaya pada 1961. mereka bertugas mendirikan Fakultas Syari’ah yang berkedudukan di Surabaya dan Fakultas Tarbiyah yang berkedudukan di Malang.
Keduanya merupakan fakultas cabang IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan diresmikan bersamaan oleh Menteri Agama pada 28 Oktober 1961. Pada 1 Oktober 1964 didirikan juga Fakultas Ushuluddin yang berkedudukan di Kediri.
Dalam perkembangannya, ketiga fakultas cabang tersebut digabung dan secara struktural berada di bawah naungan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel pada 1965.
Sejak saat itu, Fakultas Tarbiyah Malang merupakan fakultas cabang IAIN Sunan Ampel. Kemudian pada pertengahan 1997, Fakultas Tarbiyah Malang IAIN Sunan Ampel beralih status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Malang.
Sejak saat itu pula STAIN Malang merupakan lembaga pendidikan tinggi Islam otonom yang lepas dari IAIN Sunan Ampel. Setelah itu, STAIN Malang mencanangkan mengubah status kelembagaannya menjadi universitas Islam negeri.
Pada 2002, kampus ini sempat bernama Universitas Islam Indonesia-Sudan (UIIS) sebagai implementasi kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Sudan dan diresmikan oleh Wakil Presiden Hamzah Haz.
Kemudian pada 21 Juni 2004, Universitas Islam Negeri Malang resmi berdiri yang menyelenggarakan pendidikan di bidang ilmu agama Islam dan ilmu umum.