• Thu, 25 April 2024

Breaking News :

Mengupas “Ramalan” Bill Gates Soal Virus Corona, Ada yang Meleset?

Bill Gates ternyata cukup pandai meramal. Beberapa tahun silam, dia sudah pernah memprediksi akan datangnya wabah yang membuat dunia kelabakan.

JEDA.ID— Bill Gates ternyata cukup pandai meramal. Beberapa tahun silam, dia sudah pernah memprediksi akan datangnya wabah yang membuat dunia kelabakan.

“Ramalan” itu terbukti dengan kedatangan virus corona. Beberapa waktu belakangan, sang pendiri Microsoft juga giat dalam mengutarakan prediksinya soal corona. Namun apakah semua ramalan terbukti benar-benar jadi kenyataan?  Berikut ulasan jeda.id seperti dirangkum dari berbagai sumber, Minggu (11/4/2020).

1. Ramalan dari Beberapa Tahun Silam

Corona Virus (liputan6)

Corona Virus (liputan6)

Bill Gates beberapa kali pernah memperingatkan soal wabah virus. Peringatan ini antara lain disampaikan dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Massachusetts Medical Society dan New England Journal of Medicine pada April 2018.

Waktu itu, Gates memperingatkan dampak yang akan terjadi jika wabah virus seperti flu Spanyol kembali terjadi di era modern. Virus ini disebut kemungkinan besar berasal dari binatang seperti burung, ayam atau babi.

Walau berasal dari binatang, virus bersangkutan bisa bermutasi dan menyerang manusia. Penularan yang awalnya hanya binatang ke manusia juga bisa berkembang menjadi manusia ke manusia.

Gates pun mengatakan pemerintah tiap negara harus bersiap menghadapi ancaman wabah seperti ini. Menurut suami Melinda Gates ini, pemerintah tak memiliki rasa urgensi dalam menghadapi isu tersebut.

“Dalam kasus ancaman biologis, rasa urgensi itu kurang. Dunia perlu bersiap menghadapi pandemi sama seriusnya seperti cara menghadapi perang,” sambungnya ketika itu.

Ada satu hal yang menurut Gates bisa membantu kita bersiap menghadapi wabah virus yaitu vaksin. Vaksin baru bisa mencegah epidemi di masa depan, terutama untuk menghadapi virus yang terus bermutasi.

Sebelumnya di tahun 2017, Gates tercatat juga pernah mengutarakan peringatan bahwa dunia harus siap bila suatu saat muncul patogen yang dapat menghilangkan banyak nyawa dalam waktu singkat.

“Apakah penyebaran penyakit ini terjadi secara alamiah atau karena serangan teroris, ahli epidemiologi memperkirakan bahwa patogen yang menyebar lewat sistem pernapasan bisa membunuh lebih dari 30 juta orang dalam waktu kurang dari setahun,” kata Gates dalam konferensi Munich Security.

Virus Corona dalam Data, Kaum Kelas Atas dan Ras Kulit Hitam Lebih Rentan?

2. Prediksi Persebaran Virus Corona

Bill Gates pun terus memperhatikan perkembangan virus corona dan memprediksi kapan wabah ini akan berakhir. “Jika sebuah negara melakukan pekerjaan bagus dengan tes dan shut down, maka dalam 6 sampai 10 minggu seharusnya hanya ada sedikit kasus dan bisa membuka diri kembali,” cetusnya, dikutip detikINET dari CNBC belum lama ini.

Sang pendiri Microsoft dalam tanya jawab di forum Reddit menyebut saat ini, banyak kasus corona muncul di negara kaya. Tapi dengan aksi tepat seperti tes dan social distancing, negara kaya dapat menekan level infeksi baru. Masalahnya mungkin berada di negara-negara berkembang.

“Saya khawatir tentang kerusakan ekonomi tapi yang bahkan lebih buruk adalah bagaimana ini berdampak pada negara berkembang yang tak bisa melakukan social distancing dengan cara yang sama seperti negara kaya,” imbuhnya.

Namun pada kenyataan virus corona juga berhasil memporakporandakan negara-negara maju. Bahkan dari data lima negara teratas dengan kasus Covid-19 tertinggi semuanya negara-negara maju.

Berdasarkan data yang dihimpun dari worldometers, Jumat (10/4/2020), total kasus Corona global mencapai 1.614.858 kasus dengan jumlah korban meninggal mencapai 96.791 orang dan sembuh mencapai 362.537.

Sedangkan lima negara teratas dengan kasus tertinggi hingga Jumat adalah Amerika Serikat dengan total kasus mencapai 468.895 kasus, jumlah korban meninggal 16.697 orang dan pasien sembuh mencapai 25.928 orang.

Yang kedua adalah Spanyol dengan total 157.022 kasus, korban meninggal mencapai 15.843 orang dan pasien sembuh mencapai 55.668 orang.

Di urutan ketiga Italia dengan 143.626 kasus, korban meninggal mengcapai 18.279 orang dan pasien sembuh sebanyak 28.470 orang.

Di posisi keempat adalah Jerman dengan total 118.235 kasus dengan korban 2.607 orang dan pasien sembuh mencapai 52.407 orang.

Di urutan kelima Prancis dengan total 117.749 kasus, korban meninggal 12.210 orang dan pasien sembuh mencapai 23.206 orang.

Misteri Suara Dentuman dan Sejarah Letusan Gunung Anak Krakatau

3. Prediksi Ketersediaan Vaksin Corona

Sang pendiri Microsoft menyebut vaksin yang disetujui untuk mengobati penderita corona bakal tersedia dalam waktu 18 bulan mendatang dengan syarat semua prosesnya berjalan dengan baik. Gates membocorkan bahwa berbagai organisasi saat ini sedang bekerja keras untuk membuat vaksin pertama virus corona.

Jika sudah bisa diproduksi, vaksin itu awalnya akan diperuntukkan bagi tenaga medis sebelum ke populasi umum.”Vaksin pertama akan diberikan pada pekerja kesehatan dan mereka yang penting. Ini bisa terjadi sebelum 18 bulan mendatang jika semuanya berjalan dengan baik,” cetus bapak 3 anak ini.

Yayasan Bill & Melinda Gates Foundation sendiri adalah salah satu pendukung Coalition for Epidemic Preparedness Innovations, lembaga yang mendanai ilmuwan untuk menemukan vaksin virus corona.

Dilansir Bussiness Insider, Jumat (3/4/2020), pendiri Microsoft itu mengungkap bahwa ia akan memilih paling banyak dua dari tujuh vaksin. Dengan upaya pengembangan vaksin tersebut, berarti ada miliaran dollar yang akan dikeluarkan.

Menurutnya, dalam situasi di mana dunia menghadapi kehilangan triliunan dollar bagi perekonomian, menggelontorkan beberapa miliar dalam upaya membantu masalah wabah ini adalah hal yang bernilai.

Perkiraan Bill Gates sesuai dengan beberapa pihak berwewenang. Anthony Fauci, kepala National Institutes of Health di Amerika Serikat, menyebut vaksin akan tersedia dalam waktu 12 sampai 18 bulan.

“Kita harus membuat banyak manufaktur untuk pendekatan berbeda-beda karena tahu sebagian tidak akan berhasil. Vaksin membutuhkan uji coba untuk memastikannya efektif dan aman,” ujar Gates.

Ditulis oleh : Anik Sulistyawati

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.