Di akhir program diklat animasi, para peserta juga akan ditempatkan langsung pada perusahaan-perusahaan animasi nasional.
JEDA.ID–Kementerian Perindustrian memberikan diklat animasi gratis kepada 72 peserta di Balai Diklat Industri (BDI) Denpasar, Bali.
Ada beragam diklat animasi yang diselenggarakan di BDI Denpasar. Misalnya Pembuatan Gerak Animasi 3D Angkatan XXIII (Castle), Pembuatan Gerak Animasi 2D Angkatan VI (Timeline), sampai Pembuatan Aset Animasi 3D Angkatan XIV (Jitu).
”Pelatihan yang kami berikan itu secara terintegrasi dengan konsep 3 in 1. Artinya, mencakup pelatihan berbasis kompetensi, sertifikasi profesi, dan penempatan kerja,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Eko S.A. Cahyanto sebagaimana dikutip dari siaran pers Kemenperin, Selasa (8/10/2019).
Pada awal Oktober 2019, ada 72 peserta yang mengikuti pelatihan tersebut yang dibagi dalam tiga kelas. Para peserta Diklat 3 in 1 animasi yang berasal dari seluruh wilayah Indonesia itu tidak dipungut biaya.
Bahkan difasilitasi penuh mulai dari transportasi, konsumsi, hingga akomodasi selama mengikuti program.
”Para peserta dididik dan dilatih secara singkat oleh instruktur dari praktisi industri, serta akan diuji kompetensinya di akhir pelatihan oleh para asesor LSP BDI Denpasar,” tutur Eko.
Di akhir program diklat animasi, para peserta juga akan ditempatkan langsung pada perusahaan-perusahaan animasi nasional.
Pada 2019, BDI Denpasar menargetkan mampu menghasilkan lulusan pendidikan dan pelatihan hingga 2.000 orang.
Berbagai program pelatihan yang telah dilaksanakan dari awal Januari 2019 ini meliputi bidang animasi, programing, dan desain grafis. Program ini bakal berlanjut hingga akhir 2019.
Diklat animasi digelar secara bergelombang dan pendaftarannya bisa secara online di laman BDI Denpasar. Jadwal diklat animasi juga bisa diakses masyarakat melalui laman bdidenpasar.kemenperin.go.id.
80% Praktik
Metode pembelajaran yang diberikan adalah praktek kerja jadi bukan lagi teori. Praktek pembuatan animasi 80% dan 20% soft skill. “Jadi yang diklat di sini 100 persen akan bekerja,” ujar Eko di laman Kemenperin.
Kepala BDI Denpasar Paryono menyatakan diklat itu tidak lepas dari penunjukan BDI Denpasar sebagai Bali Creative Industry Center (BCIC).
BDI Denpasar punya lima fungsi yakni menjadi pusat inovasi dan kekayaan intelektual, pusat pendidikan dan pelatihan, pusat promosi dan pemasaran, pusat pengembangan industri software dan konten, serta pusat inkubasi bisnis.
”Kami terus berupaya menciptakan SDM sektor industri animasi yang berorientasi bisnis melalui kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Produksi Animasi atau Teaching Factory (TEFA),” jelas dia.
Dia menyatakan diklat animasi itu diharapkan menghasilkan SDM industri animasi yang kompeten dan berdaya bersaing global serta memenuhi kebutuhan industri animasi di Indonesia bahkan mancanegara.
”Pada akhir program, para peserta diharapkan siap membuat produk-produk animasi di perusahaan animasi, seperti Mytologic Studio,” ujar dia.
Tidak hanya Diklat Animasi 3 in 1, pembinaan sumber daya manusia industri kreatif yang dilaksanakan juga mencakup program kewirausahaaan melalui Inkubator Bisnis Tohpati dan bengkel kerajinan BIKIN Makerspace.