Les atau kursus untuk anak bisa menjadi salah satu cara untuk menggali potensi mereka. Selain itu, kursus anak, bisa memberi hiburan anak yang mungkin penat di sekolah.
JEDA.ID—Les atau kursus untuk anak bisa menjadi salah satu cara untuk menggali potensi mereka. Selain itu, kursus anak, bisa memberi hiburan atau refreshing bagi mereka yang mungkin penat dengan pelajaran di sekolah.
Namun sebaiknya para orang tua tetap mempertimbangkan dengan matang untuk mengikutkan anak kursus atau les. Sebab, tak semua les benar-benar bermanfaat untuk anak. Biasanya les yang disukai anak dan sesuai dengan minat dan bakatnyalah berperan penting dalam meningkatkan pengetahuan dan skill mereka. Untuk itu sebaiknya perhatikan hal-hal berikut sebelum mendaftarkan anak-anak ikut les.
1. Kenali karakter anak
Seperti dilansir theasianparenting, anak dengan karakter penakut sebaiknya didaftarkan kursus yang dapat meningkatkan keberanian dalam dirinya, misalnya beladiri. Sedangkan kursus untuk anak di bidang kesenian dapat meningkatkan kepekaan sosial pada anak yang cenderung egois dan kurang peka terhadap keadaan sekitar.
Jika anak Anda pemalu, maka kursus yang melibatkan kerja sama tim seperti teater dan sepak bola adalah pilihan yang tepat, karena dapat membuatnya berinteraksi dengan lebih banyak orang. Begitu juga kalau anak Anda berkarakter agresif. Anak dengan karakter ini biasanya sangat percaya diri, sehingga ia tak akan menemukan kesulitan saat mengikuti segala jenis kursus untuk anak.
2. Reputasi lembaga
Lakukan investigasi kecil-kecilan tentang suatu lembaga les untuk anak sebelum Anda memutuskan untuk memilihnya. Coba tanyakan prestasi apa saja yang pernah diraih siswa atau mantan siswanya, latar belakang tenaga pengajar, metode belajar, pendiri atau pemilik lembaga kursus, dan lain-lain. Mudahnya lagi Anda bisa mengulik informasi dari Google atau website mereka.
3. Tanamkan Konsistensi
Jika anak tiba-tiba mogok untuk kursus, segera cari tahu apa penyebabnya. Kalau ternyata dia hanya malas, bujuklah dengan berbagai cara agar ia datang untuk kursus di hari dan jam yang sama. Tetap tampakkan wajah ceria, meski Anda sedang sangat lelah untuk mengantarnya pergi les.
4. Waktu kursus
Meskipun berguna sebagai tambahan pengetahuan dan keterampilan di masa depan, jangan sampai jam belajar anak menjadi terganggu karena terlalu sibuk ikut kursus. Pilihlah lembaga les yang memulai kegiatannya di sore atau siang hari dan bersedia memberikan libur saat anak menjalani ujian sekolah.
5. Pertimbangkan Biaya
Salah satu faktor penting untuk mengikutkan anak les adalah kemampuan orang tua membayar biaya. Upayakan mencari tempat les yang biayanya tidak membebani keuangan keluarga.
Jenis Kursus
Beragam kursus atau les saat ini mudah dijumpai terutama di kota-kota besar. Berikut les untuk anak seperti dirangkum Jeda.Id dari berbagai sumber
1. Les Musik
Banyak orang tua ingin mengenalkan musik pada anak sejak dini. Apalagi jika dilihat, anak ternyata senang bermain musik. Ada bermacam-macam jenis alat musik yang bisa diperkenalkan pada anak. Kuncinya sebelum mendaftar di tempat les, ajak anak ikut trial class dan perhatikan bagaimana reaksinya.
Dengan bermusik, anak akan lebih mudah mengekspresikan diri sendiri. Kecerdasan dan kreativitasnya juga secara otomatis meningkat, karena pengenalan instrumen dan not balok membuat otak kiri lebih tajam sehingga kemampuan matematisnya pun bertambah.
2. Bela Diri
Dengan mengikutkan anak pada kursus seni bela diri dan olahraga lainnya, akan menyalurkan energi anak terutama bagi mereka yang aktif. Dengan begitu, anak akan memahami pentingnya untuk menyimpan energinya dan lebih berkonsentrasi belajar.
3. Melukis
Kegiatan menggambar dan seni yang membutuhkan imajinasi, konsentrasi, dan ketekunan. Dengan memasukkannya ke les khusus menggambar, anak akan lebih mengekspresikan imajinasinya dan duduk-diamnya adalah proses kreatif yang menyenangkan. Les melukis akan sangat bagus bagi anak-anak yang cenderung pasif.
4. Menari
Anak yang memiliki rasa percaya diri sejatinya adalah hal yang baik. Namun, ada kalanya kadar percaya diri si anak terasa berlebihan. Untuk mengatasi hal itu, akan lebih baik jika anak dikenalkan pada aktivitas berkelompok seperti menari. Dengan berkelompok, anak akan diajarkan kekompakan dan kerja sama yang menekan rasa overconfidence-nya demi sebuah hasil yang lebih baik. Di sisi lain, energinya yang berlebih juga tersalurkan lewat rutinitas gerak dalam menari.
5. Bahasa Asing
Memiliki anak yang cenderung cerewet tidak selalu melelahkan. Kecerewetan si anak jika tersalurkan dengan baik akan membuatnya menjadi nilai tambah dan menonjol dibandingkan anak lainnya. Menerapkan kursus bahasa asing, misalnya kursus bahasa Inggris, akan baik untuk si anak. Selain melatih kemampuan linguistik, kegemarannya bicara dan berinteraksi dengan orang-orang akan memudahkannya untuk menyerap kemampuan bahasa asing. Dengan begitu, anak memiliki bekal yang baik untuk masa depannya.