• Fri, 26 April 2024

Breaking News :

Jangan Anggap Sepele, Ini Tanda Anda Tidak Mencintai Diri Sendiri

Sadarkah Anda mencintai diri sendiri merupakan langkah penting sebelum bisa mencintai orang lain? Jangan anggap sepele masalah ini ya, akibatnya bahkan bisa sangat fatal.

JEDA.ID – Banyak orang memahami arti mencintai orang lain, namun sadarkah Anda mencintai diri sendiri merupakan langkah penting sebelum bisa mencintai orang lain? Jangan anggap sepele masalah ini ya, akibatnya bahkan bisa sangat fatal.

Mencintai diri sendiri berarti menerima kekurangan serta kelebihan diri, bersikap positif atas apa yang terjadi pada diri sendiri, serta mau menerima dan belajar dari kesalahan-kesalahan masa lalu. Mencintai diri sendiri juga berarti bersyukur atas hidup Anda.

Namun, seringkali banyak orang mengabaikan betapa pentinya mencintai diri sendiri. Berikut tanda-tanda jika Anda tidak mencintai diri sendiri dilansir dari Boldsky, Selasa (17/3/2020).

Menyalahkan Diri Sendiri atas Segala Hal

Perilaku menyalahkan diri sendiri atau Self-blame merupakan bentuk kekerasan emosi. Perilaku ini juga diketahui banyak dialami oleh orang-orang dengan Major Depressive Disorder (MDD) atau suatu gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang terus-menerus tertekan dan kehilangan minat beraktivitas.

Dampaknya, dapat menjadi pemicu stress hingga depresi. Dalam tahap tersebut seseorang yang mengidap Self-blame cenderung mensugestikan ketidakberdayaan diri dan beranggapan bahwa dirinya tidak mampu lagi keluar dalam bayang-bayang rasa bersalah. Puncaknya korban akan menyalahkan diri sendiri dan semakin hari semakin sedih dalam menjalani hidup.

Melansir dari Hallosehat, hampir semua orang di dunia ini pernah menyalahkan diri sendiri ketika tidak berhasil mendapatkan sesuatu atau menghadapi sebuah masalah. Perasaan ini muncul karena Anda tidak mampu menanamkan sisi kemanusiaan terhadap diri sendiri.

Banyak yang bilang manusia adalah makhluk sempurna, tetapi bukan berarti Anda tidak dapat melakukan kesalahan. Bagi beberapa orang, mengakui kesalahan diri sendiri merupakan salah satu bagian evaluasi, tetapi lain cerita jika dilakukan berlebihan.

Pada 2015 terdapat sebuah penelitian seputar hubungan antara menuduh diri sendiri dan gangguan depresif mayor. Ada 132 pasien depresi yang diwawancarai untuk mengetahui gejala dan penyebab depresinya. Hasilnya, lebih dari 90% pasien merasa tertekan dan tidak mampu. Selain itu, 80% di antara mereka juga sering menyalahkan diri sendiri dan menggangap dirinya tidak kompeten dalam menghadapi masalah.

Disebut Bisa Berevolusi, Ini Fakta-Fakta Seputar Suhu Tubuh Manusia

Meminta Maaf karena Kesalahan Orang Lain

Meminta maaf adalah tindakan baik untuk mengakui kesalahan yang Anda lakukan. Namun bagaimana jadinya jika seseorang terlalu banyk meminta maaf bahkan untuk kesalahan yang sebenarnya tidak mereka lakukan?

Terlalu sering meminta maaf justru membuat masalah bagi diri Anda sendiri, mengapa demikian? Dikutip dari Liputan6, hal tersebut menjadikan orang lain tidak menghormati Anda. Orang akan meremehkan dan menggap Anda orang yang ceroboh dan tidak percaya diri.

Selain itu, dalam sebuah hubungan, orang lain tentu akan memilih orang yang dapat dipegang perkatannya dan tidak mudah melakukan kesalahan serta dengan mudahnya meminta maaf. Bayangkan jika Anda meminta maaf terus menerus, apakah orang lain akan percaya bahwa Anda benar-benar meminta maaf, atau hanya sekedar formalitas saja?

Tak hanya itu, meminta maaf terus menerus hanya untuk menyampaikan pendapat, dapat membuat harga diri Anda dianggap tidak penting oleh orang banyak. Saat ini mulailah dengan tidak meminta maaf karena hal-hal yang sepele.

Mencari pembenaran orang lain

Saking tidak percaya dengan kemampuan diri sendiri kebanyakan orang justru mencari validasi atau pembenaran dari orang lain. Hal tersebut berarti ketika ingin melakukan sesuatu, Anda selalu bertanya kepada orang lain apakah yang dilakukan benar atau salah. Hal ini pada akhirnya dapat menurunkan harga diri Anda di mata orang lain.
Dilansir dari Femalenetwork, menurut psikoterapis berlisensi dan pelatih kehidupan, Sherry Gaba, LCSW dari Psychology Today, “Validasi adalah bagian dari saling bergantung pada umpan balik dan dorongan orang lain di sekitar kita.”

Jika Anda termasuk orang yang ragu terhadap diri sendiri, dan secara tidak sadar mempertanyakan kemampuan untuk membuat keputusan hidup, berarti Anda termasuk ke dalam orang yang mencari validasi orang lain. Secara tidak sadar Anda akan mempercayai perkataan dari orang-orang yang dianggap paling benar serta tidak mempedulikan hati nurani Anda.

Memang tidak selalu dianggap negatif, terlebih manusia disebut makhluk sosial. Akan tetapi jika terus- menerus mendengarkan pendapat orang lain tanpa mempertimbangkan keputusan Anda, hal tersebut akan membuat Anda tidak percaya dengan kemampuan diri sendiri.

Hampir Seperti Kota Mati, Begini Kondisi Italia Seusai Lockdown

Takut untuk mencoba hal baru

Kebencian pada diri sendiri dapat menyebabkan penurunan kepercayaan pada diri seseorang. Ketika Anda memutuskan untuk tidak ingin mencoba sesuatu yang baru, secara tidak langsung Anda berpikir tidak akan berhasil jika keluar dari zona nyaman.

Perasaan takut seperti takut salah, takut gagal, bahkan takut dikritik orang, merupakan penghalang terbesar manusia dalam mengeluarkan potensi baik mereka. Kesalahan cenderung dianggap sebagai sesuatu hal yang buruk dan tidak baik, akibatnya Anda tidak berani melakukan sesuatu yang baru.

Padahal tanpa mencoba sesuatu yang yang baru, bagaimana Anda dapat mengetahui potensi, minat, hobi, hingga ketertarikan? Banyak hal yang Anda dapat ketika mencoba hal yang baru seperti dapat menambah pengalaman baru, memicu kretivitas atau ide-ide cemerlang, bahkan dapat menambah banyak teman. Jadi jangan takut untuk mencoba hal-hal baru ya. (Ria Sari Febrianti)

Ditulis oleh :

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.