• Thu, 25 April 2024

Breaking News :

Indonesia Jadi Nomor 3 di Dunia Kasus Terbanyak, Ini Fakta-Fakta Tuberkulosis

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia saat ini menduduki peringkat 3 di dunia dengan kasus penderita Tuberkulosis (TB) tertinggi

JEDA.ID–Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia saat ini menduduki peringkat 3 di dunia dengan kasus penderita Tuberkulosis (TB) tertinggi. Jokowi pun menargetkan pada 2030, Indonesia bebas penyakit paru-paru ini.

“Perlu kembali saya ingatkan bahwa Indonesia masuk ke ranking yang ketiga kasus penderita TB tertinggi di dunia setelah India dan China dan TBC merupakan salah satu dari 10 penyakit menular yang menyebabkan kematian terbanyak di dunia lebih besar dibandingkan HIV/Aids setiap tahunnya,” kata Jokowi saat membuka ratas ‘Percepatan Eliminasi Tuberkulosis (TBC)’ yang disiarkan kanal Youtube Setpres, Selasa (21/7/2020).

“Oleh sebab itu kita juga memiliki target untuk pengurangan Tuberkulosis pada tahun 2030 ini menuju ke bebas Tuberkulosis,” imbuhnya.

Untuk mencapai bebas TB, Jokowi meminta lebih dimasifkannya pelacakan warga yang terinfeksi. Dengan demikian, penanganan akan dapat segera dilakukan.

“Untuk mencapainya saya minta diperhatikan beberapa hal saya kira seperti yang kita lakukan sekarang ini kita sudah memiliki modal untuk Covid yaitu pelacakan secara agresif untuk menemukan dimana mereka harus dilakukan. Ini mungkin kita nebeng ini kita juga lacak yang TBC. Dan kita harus tahu bahwa ada 845.000 penduduk penderita TBC dan yang ternotifikasi baru 562.000, sehingga yang belum terlaporkan masih kurang lebih masih 33%, ini hati-hati,” paparnya.

Selain itu, Jokowi meminta layanan diagnostik maupun pengobatan TB harus terus berlangsung. Stok obat-obatan, kata dia, harus selalu tersedia.

Lebih lanjut, Jokowi berharap penanganan TB ini bisa dilakukan bersamaan dengan penanganan Covid-19. Dengan demikian, masalah kesehatan di Indonesia bisa cepat teratasi.

“Saya nggak tahu apakah ini bisa ditumpangkan di Covid. Sehingga kendaraannya sama, kita bisa menyelesaikan dua hal yang penting bagi kesehatan rakyat kita. Kalau itu bisa saya kira bisa lebih mempercepat,” ujar Jokowi.

Saat Putra Presiden dan Putri Wapres dalam Pusaran Dinasti Politik

Bisa Menyerang Bagian Tubuh Manapun

Tuberkulosis (TB) yang juga dikenal dengan singkatan TBC merupakan penyakit menular yang menyebabkan masalah kesehatan terbesar kedua di dunia setelah HIV. Penyakit ini disebabkan oleh basil dari bakteri Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis dapat menyerang bagian tubuh manapun, tetapi yang tersering dan paling umum adalah infeksi tuberkulosis pada paru-paru.

Penyebaran penyakit ini dapat terjadi melalui orang yang telah mengidap TBC. Kemudian, batuk atau bersin menyemburkan air liur yang telah terkontaminasi dan terhirup oleh orang sehat yang kekebalan tubuhnya lemah terhadap penyakit tuberkulosis. Walaupun biasanya menyerang paru-paru, penyakit ini dapat memberi dampak juga pada tubuh lainnya, seperti sistem saraf pusat, jantung, kelenjar getah bening, dan lainnya.

Apabila tuberkulosis laten atau TBC tidak mendapat pengobatan, maka lebih dari 50 persen orang yang mengidap penyakit ini dapat meninggal. Walau begitu, hanya satu banding sepuluh kasus yang berkembang menjadi penyakit aktif.

Untuk kasus TBC laten, bakteri yang menyebabkan penyakit tuberkulosis belum aktif secara klinis dan hanya berada di dalam tubuh. Jika sudah aktif, akan terjadi gejala pada periode tertentu bisa dalam hitungan minggu maupun tahun. Durasi tersebut tentu saja tergantung dari kondisi kesehatan dan daya tahan dari pengidap.

Penyebab

Penyebab tuberkulosis adalah bakteri yang menyebar di udara melalui semburan air liur dari batuk atau bersin pengidap TB. Nama bakteri TB adalah Mycobacterium tuberculosis. Berikut ini beberapa kelompok orang yang memiliki risiko lebih tinggi tertular TB:

Orang yang sistem kebebalan tubuhnya menurun. Contohnya, pengidap diabetes, orang yang menjalani rangkaian kemoterapi, atau pengidap HIV/AIDS.

Orang yang mengalami malanutrisi atau kekurangan gizi.

Pecandu narkoba.

Para perokok.

Para petugas medis yang sering berhubungan dengan pengidap TB.

Gejala

Tuberkulosis umumnya menyerang paru-paru dengan gejala utama batuk berdahak yang berlangsung lebih dari 2 minggu. Batuk yang terjadi juga kadang mengeluarkan dahak berwarna seperti karat atau batuk darah. Pengidap TB juga biasanya akan kehilangan nafsu makan dan mengalami penurunan berat badan yang disertai dengan demam, keringat malam hari, dan kelelahan. Jika infeksi tuberkulosis pada paru telah menyebabkan kerusakan pada paru, akan timbul gejala sesak napas.

Bakteri TB bisa saja bersifat tidak aktif saat masuk ke dalam tubuh, tetapi seiring dengan berjalannya waktu, akhirnya menyebabkan kemunculan gejala-gejala TB. Pada kasus ini, kondisi tersebut dikenal sebagai tuberkulosis laten. Sedangkan TB yang langsung memicu gejala dikenal dengan istilah tuberkulosis aktif.

Pengobatan

Dokter biasanya menggunakan beberapa cara untuk mendiagnosis penyakit ini, seperti rontgen dada, tes Mantoux, tes darah, dan tes dahak. Hal tersebut dikarenakan tuberkulosis adalah penyakit yang sulit dideteksi, terutama jika pengidapnya adalah anak-anak. Dengan pengobatan yang benar, penyakit yang serius ini bisa disembuhkan. Langkah pengobatan yang dibutuhkan adalah dengan mengonsumsi beberapa jenis obat antituberkulosis yang harus diminum selama jangka waktu tertentu, minimal 6 bulan.

Pencegahan

Langkah utama yang bisa dilakukan untuk mencegah TB adalah dengan menerima vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin). Di Indonesia, vaksin ini termasuk dalam daftar imunisasi wajib dan diberikan sebelum bayi berusia tiga bulan.

Vaksin BCG juga dianjurkan bagi anak-anak, remaja, ataupun orang dewasa yang belum pernah menerimanya pada waktu bayi. Namun, harap diingat bahwa efektivitas vaksin ini akan berkurang pada orang dewasa.

Ditulis oleh : Anik Sulistyawati

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.